Bidan Kita

Home Breastfeeding 9 Tahapan Alami Bayi di Jam Pertama Setelah Lahir

9 Tahapan Alami Bayi di Jam Pertama Setelah Lahir

0

Jam-jam pertama setelah lahir adalah waktu perkembangan yang berbeda untuk bayi dan ada didokumentasikan dengan baik pendek maupun jangka panjang keuntungan fisik dan psikologis jangka saat bayi dipegang kulit ke kulit selama ini. Ketika bayi berada dalam kontak kulit ke kulit setelah lahir ada sembilan tahap baru lahir diamati, terjadi dalam urutan tertentu, yang bawaan dan naluri untuk bayi. Dalam masing-masing tahap, ada berbagai tindakan bayi mungkin menunjukkan.

 

 

Tahap 1: Menangis setelah lahir.

Begitu lahir, bayi menangis. Ini merupakan reaksi pertama yang bisa dilakukan. Dengan menangis, otomatis paru-parunya berfungsi. Paru-paru akan membuka dan mengisap oksigen. Selain itu, menangis juga sebagai reaksi dari perubahan yang dialami si bayi. Ketika di kandungan, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan; ia merasa terlindungi. Suasana di rahim pun gelap. Sementara begitu lahir, ia merasakan udara luar yang dingin dan ada cahaya terang. Perubahan ini disikapinya dengan menangis. Menangis disini bukan berarti menangs menjerit, menangis dengan rintihan kecil saja itu sudah sangat baik

Itu sebab, jika beberapa menit setelah lahir bayi tak menangis, berarti tak normal. Biasanya, ia mengalami asfiksia, yaitu kurang masukan oksigen ke dalam tubuhnya.

Bahayanya, otak pun akan kekurangan oksigen hingga dapat merusak otak. Kejadian ini biasanya berkaitan dengan keadaan sejak di kandungan. Maka itu, bila ada sesuatu dengan kandungan ibu yang bermasalah, harus segera mendapat penanganan yang adekuat dan benar dari ahlinya. Ini untuk menghindari, salah satunya kejadian bayi tak menangis.Ketika bayi menangis, anggota geraknya pun ikut aktif. Menangis pada bayi juga merupakan ungkapan ekspresinya.

Tahap 2: Relaksasi

Tahap kedua adalah tahap relaksasi. Selama tahap relaksasi, bayi baru lahir menunjukkan ada gerakan mulut dan tangan yang santai. Tahap ini biasanya dimulai ketika tangisannya telah berhenti. Dan yang dibutuhkan oleh bayi saat itu adalah kulit ke kulit dengan ibu dan ditutupi dengan handuk hangat, kering atau selimut.

Tahap 3: Bangun/bangkit

Tahap ketiga adalah tahap Bangun/bangkit. Selama tahap ini bayi yang baru lahir menunjukkan gerakan kecil seperti menyodorkan kepala dan bahu. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 3 menit setelah lahir. Bayi yang baru lahir dalam tahap bangun/bangkiy mungkin menunjukkan gerakan kepala, membuka matanya, menunjukkan beberapa aktivitas mulut hingga mengangkat bahu dan lehernya.

Tahap 4: Aktivitas

Tahap keempat adalah tahap aktivitas/ melakukan kegiatan. Selama tahap ini, gerakan seperti menghisap, rooting reflek menjadi lebih jelas. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 8 menit setelah lahir. Tahap 5: Istirahat

Pada setiap titik, bayi mungkin beristirahat. Bayi mungkin memiliki periode beristirahat di antara periode aktivitas sepanjang jam pertama atau lebih setelah lahir.

Tahap 6: Crawling

Tahap keenam adalah tahap merangkak. Bayi mulai merangkak mendekati payudara selama tahap ini dengan periode singkat tindakan yang menghasilkan tubuhnya mampu mencapai payudara dan puting. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 35 menit setelah lahir. Dan kegiatan ini yang sangat bermanfaat bagi sang ibu karena jejakan kaki sang bayi ketika merangkak diatas perut ibu inilah yang ammpu merangsang rahim untuk tetap kntraksi sehingga perdarahan segera berhenti.

Tahap 7: Sosialisasi

Tahap ketujuh disebut sosialisasi. Selama tahap ini, bayi baru lahir mulai berkenalan dengan ibu dengan menjilati, menyentuh puting dan memijat payudaranya. Tahap ini biasanya dimulai sekitar 45 menit setelah lahir dan bisa bertahan selama 20 menit atau lebih.

Tahap 8: Menyusu

Tahap kedelapan yang menyusu. Selama tahap ini, bayi yang baru lahir membutuhkan puting, menempelkan diri dan menyusu. Pengalaman awal belajar menyusu biasanya dimulai sekitar satu jam setelah lahir. Jika ibu diberikan analgesia / anestesi selama persalinan, mungkin diperlukan lebih banyak waktu untuk kontak kulit ke kulit untuk bayi untuk menyelesaikan tahap ini dan mulai menyusu.

Tahap 9: Tidur

Tahap terakhir adalah tidur. Dalam kondisi ini Bayi dan ibu terkadang tidur nyenyak bersamaan. Bayi biasanya tertidur sekitar 1 ½ sampai 2 jam setelah lahir

9 tahap ini adalah tahapan yang luar biasa dan sayangs ekali jika terlewatkan, karena ini mempunyai banyak manfaat untuk bayi antara lain:

· Adanya kontak kulit ke kulit membuat Bayi merasa lebih hangat dan Bayi lebih tenang.

· Bayi bisa mendengar detak jantung ibunya. Sebuah suara yang sangat akrab sekali di telinganya ketika dia berada di dalam rahim

· Jantung dan pernapasan menjadi semakin normal.

· Dengan proses ini maka ada arangsangan yang sangat dini di payudara sehingga merangsang payudara untuk mebungkatkan pasokan produksi ASI nya

· Taapan ini sangat penting untuk mengurangi perdarahan karena bisa meningkatkan oksitosin

· Perlu diingat kontak kulit dengan ulit membuat bayi terhindar dari hipotermia

· Meningkatkan kontak bathin antara ibu dan bayi!

Apa yang Harus Ibu lakukan di Jam Pertama

Anda dan bayi Anda ditutupi dengan selimut. Kepala bayi di berikan topi. Bayi telanjang dan tidak dibungkus. Anda dan bayi Anda akan beristirahat dengan kontak kulit ke kulit untuk satu atau dua jam setelah lahir. Ini adalah waktu khusus untuk Anda dan bayi Anda. Tunda semua Prosedur yang diperlukan dan pemeriksaan setelah kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi selesai.

Jika ada alasan medis yang membuat Anda dan bayi Anda tidak bisa langsung kontak kulit denga kulit, maka setelah semua tindakan selesai segeralah melakukan itu. Jika Anda masih berada dalam pengaruh obat atau apa pun yang mungkin mengganggu kekuatan atau kemampuan untuk tetap terjaga ketika memegang bayi, pastikan orang lain dapat membantu Anda merawat bayi dan tahan kulit bayi ke kulit.

semoga bermanfaat

salam hangat

Bidan Kita