Bidan Kita

Home Childbirth Cara Menjadi Pendamping Persalinan yang Sempurna

Cara Menjadi Pendamping Persalinan yang Sempurna

0
Cara Menjadi Pendamping Persalinan yang Sempurna

Yang Wajib Anda Ketahui

Persalinan dapat menjadi pengalaman yang intens dan luar bisa. Namun, bisa dibilang juga membosankan. Kita benar-benar harus bersabar menunggu kedatangan si kecil, dan di waktu waktu inilah para ayah mendapat kesempatan untuk benar-benar bersinar.

Proses persalinan secara fisik memang sebagian besar melibatkan ibu dan anak. Ya, merekalah bintangnya, tetapi Anda mempunyai peran yang tidak kalah penting sebagai pendamping persalinan, dan ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu pasangan Anda dalam proses persalinan selain mengambil beberapa foto dan menghubungi keluarga atau teman-teman terdekat.

Untuk Para Ayah

  1. Mengetahui apa yang diinginkan pasangan Anda

Bicarakan dengan pasangan Anda jauh jauh hari sebelumnya mengenai apa yang dia ingin dan tidak dia inginkan selama proses persalinan. Akan jauh lebih baik jika Anda dapat menemani pasangan Anda untuk membuat birth plansehingga Anda tau dengan pasti tentang apa yang dia inginkan.

Ingatlah juga untuk membawa birth plantersebut ke tempat provider Anda. Hal ini akan sangat membantu Anda ketika Anda dan pasangan Anda dihadapkan pada suatu pilihan. Karena pada saat proses persalinan nanti, tugas Anda adalah untuk memberi tau sang provider dan membuat keputusan jika Anda dan pasangan Anda dihadapkan pada suatu pilihan.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Anda untuk mengetahui apa yang pasangan Anda inginkan.

  1. Urus diri Anda sendiri

Saat proses persalinan, tentu saja sang ibu menjadi pusat perhatian dan prioritas, namun, Anda juga akan ikut menemani pasangan Anda di tempat bersalin dan bahkan bermalam disana. Jadi ingatlah untuk membawa keperluan Anda sendiri juga.

Bawalah barang-barang dan baju yang nyaman untuk Anda karena Anda harus dapat tetap dalam kondisi segar untuk mendampingi dan menyemangati pasangan Anda. Pastikan juga bahwa Anda makan, minum, dan istirahat yang cukup karena Anda akan membutuhkan banyak energi juga. 

  1. Mengikuti kelas persiapan persalinan bersama pasangan Anda

Cobalah untuk mempelajari terlebih dahulu tentang proses persalinan. Selain dengan membaca, Anda juga dapat mengikuti kelas persiapan persalinan bersama pasangan Anda sehingga Anda tau apa yang akan Anda hadapi nantinya dan dapat membuat pilihan yang baik ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terduga.

Dengan mengikuti kelas persiapan persalinan bersama, Anda juga akan lebih mengerti, lebih siap, dan lebih tenang, sehingga Anda dapat mendukung dan menenangkan pasangan Anda jika ada sesuatu hal yang terjadi diluar dugaan atau pasangan Anda mulai panik.

  1. Membantu menghitung kontraksi

Saat Anda tau bahwa pasangan Anda mulai merasakan kontraksi, bersiaplah untuk mencatat durasi dan frekuensi kontraksi tersebut. Anda dapat menggunakan timer atau menggunakan aplikasi penghitung kontraksi. Dari durasi dan frekuensi kontraksi inilah Anda dapat tau kapan Anda dan pasangan Anda harus pergi ke tempat provider Anda yang tentunya akan sangat berguna nantinya.

  1. Dokumentasikan setiap momen

Anda dapat mendokumentasikan setiap momen sebagai memori. Anda dapat mengambil beberapa foto atau video mengenai perjalanan Anda dan pasangan Anda selama proses persalinan. Namun, ingatlah untuk mendiskusikan hal ni terlebih dahulu dengan pasangan Anda sehingga pasangan Anda tidak merasa terganggu atau terabaikan.

  1. Beri pujian dan semangat

Mendengar kata kata positif dan motivasi dari Anda dapat memberi dampak yang besar bagi pasangan Anda. Katakan padanya betapa bangga dan cintanya Anda pada pasangan Anda. Beri pasangan Anda berbagai pujian dan semangat ketika pasangan Anda benar-benar membutuhkannya.

Jaga suara Anda tetap tenang, Anda akan dapat membantu menenangkan pasangan Anda jika Anda tetap tenang. Ingatlah bahwa dalam proses persalinan, Anda dan pasangan Anda bekerjasama dalam satu tim.

  1. Alihkan perhatian pasangan Anda

Proses persalinan bukanlah sesuatu yang intens yang dapat terjadi begitu saja selama 1-2 jam. Anda dan pasangan Anda bahkan dapat menunggu pembukaan demi pembukaan selama beberapa hari atau ber jam-jam.

Saat saat menunggu itu akan bagaikan emotional rollercoasterbagi Anda dan bagi pasangan Anda. Terkadang Anda dan pasangan Anda akan merasa bosan, terlalu bersemangat, cemas, atau bahkan kesal karena orang orang disekitar Anda yang melontarkan beberapa pertanyaan seperti “kok lama?”, “kok belum lahir lahir?”, “kapan lahir?” atau bahkan justru menakut nakuti Anda dan pasangan Anda.

Tugas Anda pada saat saat seperti itu adalah untuk mengalihkan perhatian pasangan Anda dari semua itu. Lakukan hal-hal yang disukai pasangan Anda, belikan dia beberapa makanan kecil, gosok dan pijat pasangan Anda, ingatkan pasangan Anda untuk minum yang cukup, berikan dukungan ke pasangan Anda sebanyak yang dia perlukan.

  1. Ketahui batasan Anda

Anda akan mengalami berbagai hal yang belum pernah Anda alami saat Anda mendampingi pasangan Anda di ruang bersalin. Disinilah Anda harus mengetahui batasan batasan Anda sehingga Anda dapat tetap tenang saat mendampingi pasangan Anda di ruang bersalin.

  1. Siapkan diri Anda

Siapkan diri Anda di berbagai hal, baik mental, emosional, fisik, maupun pengetahuan. Ingatlah bahwa setiap proses persalinan itu unik dan tentunya tidak semua proses persalinan dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi Anda. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk menyiapkan diri Anda.

Anda harus dapat membuat keputusan yang baik disaat yang diperlukan, Anda harus tau apa yang harus Anda lakukan jika persalinan pasangan Anda macet, pasangan Anda panik, provider Anda tidak sesuai dengan ekspektasi Anda dan pasangan Anda, provider Anda tidak mendukung, dan yang lainnya.

Bahkan Anda juga harus tau hal hal sederhana seperti kapan Anda dan pasangan Anda harus pergi ke tempat provider Anda atau apa saja yang harus Anda bawa ke tempat provider Anda. Tentunya hal hal seperti ini tidak dapat dipelajari selama satu malam. Maka dari itu, Anda harus aktif, memberdayakan diri, dan menyiapkan diri juga.

  1. Ekspresikan emosi Anda

Mungkin masyarakat sering mengajarkan para pria untuk tetap kuat dan tidak menangis. Namun, pada saat-saat ini Anda bebas mengekspresikan emosi Anda. Ini artinya Anda dapat menangis jika Anda memerlukannya.

Ibu bukanlah satu satunya yang mengalami perubahan hormon di dalam perjalanan menjadi orang tua, Andapun juga mengalaminya, seperti penurunan hormon testosterone contohnya.

Di saat-saat seperti ini, memendam perasaan Anda justru dapat membuat Anda mengalami postpartum blues. Mengungkapkan perasaan Anda dan merasakan semua hal yang sedang terjadi dapat membantu Anda membersihkan dan menenangkan kondisi emosional Anda.

Jika Anda tidak dapat menangis di depan umum, carilah tempat dimana Anda dapat sendiri dan merasa tenang, lalu baca atau lihatlah sesuatu yang dapat memancing keluarnya emosi Anda, lalu biarkan emosi tersebut mengalir dan keluar.

Sumber:

  • https://www.babble.com/pregnancy/ways-dads-can-emotionally-prep-for-childbirth/
  • https://www.babycentre.co.uk/a1072/dads-10-ways-to-be-the-perfect-birth-partner
  • https://www.mother.ly/love/what-dad-can-do10-ways-to-support-your-partner-during-labor

Support your partner!!