Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Peran Hormon dalam Proses Persalinan (Merupakan Kunci Sukses)

Peran Hormon dalam Proses Persalinan (Merupakan Kunci Sukses)

0
Peran Hormon dalam Proses Persalinan (Merupakan Kunci Sukses)

Kunci Sukses Persalinan

Keseimbangan hormon di dalam tubuh merupakan kunci dari persalinan yang sukses dan aman. Dalam tubuh Anda, hormon berperan sebagai kurir yang mengirimkan pesan dan mengantarkan respon ke berbagai organ dan jaringan tubuh.

Hormon mengelilingi tubuh Anda melalui darah dan terikat dengan protein di dalam sel tubuh kita yang bernama reseptor. Dalam kehamilan dan proses persalinan, hormon berfungsi untuk mengubah fungsi tubuh kita untuk mendukung kehamilan dan proses persalinan.

4 Hormon Utama Yang Perlu Anda Ketahui

Dalam proses persalinan, ada 4 hormon utama yang akan aktif. Hormon-hormon tersebut adalah oksitosin si hormon cinta, beta-endorphin si hormon kebahagiaan, adrenaline dan nonadrenaline (epinephrine dan norepinephrine) si hormon semangat, dan prolactin si hormon ibu. Sistem semacam ini ada di semua mamalia dan berasal dari otak limbik atau otak mamalia.

Semua sistem ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi emosional Anda. Inilah mengapa, ada benyak wanita yang mengalami persalinan macet di tengah tengah proses persalinan mereka.

Tubuh mamalia kita didesain untuk melahirkan di alam liar, yang mana macetnya proses persalinan menjadi suatu keuntungan ketika ada bahaya, karena dengan macetnya persalinan tersebut, kita menjadi punya waktu untuk mencari tempat yang lebih aman dan lebih nyaman.

Maka dari itu jika saat proses persalinan hormon flight-or-flight kita aktif karena perasaan takut atau asing atau tidak nyaman, kontraksi akan melambat dengan sendirinya. Inilah mengapa banyak wanita yang mengalami persalinan melambat atau bahkan macet ketika mereka berada di lingkungan yang asing seperti rumah sakit.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Anda untuk datang ke rumah sakit atau provider Anda di saat yang tepat.

Hormon Dalam Persalinan

Oksitosin

Okstosin, atau hormon cinta merupakan salah satu hormon utama yang aktif saat proses persalinan. Hormon ini akan aktif saat kita merasakan cinta, berhubungan seksual, orgasme, melahirkan, dan menyusui.

Namun, pada saat persalinan, hormon akan berada di puncaknya. Di proses persalinan, hormon ini berfungsi untuk menstimulasi kontraksi, menipiskan dan membuka serviks, menurunkan kepala bayi, mengeluarkan plasenta, dan meminimalisir terjadinya pendarahan.

Pada saat kehamilan, hormon ini berfungsi untuk meningkatkan peningkatan nutrisi, mengurangi stress, dan menyimpan energi dengan membuat kita lebih sering mengantuk.

Hormon flight-or-fight (catecholamines) dapat menghambat keluarnya hormon oksitosin pada saat persalinan, namun hormon ini mempunyai peran penting di fase kedua persalinan. 

Beta-endorphins

Beta-endorphins merupakaan salah satu bentuk dari hormon endorphin yang dikeluarkan otak saat Anda merasa sakit atau stress. Hormon ini merupakan hormon penghilang rasa sakit alami dalam tubuh.

Hormon ini membantu ibu untuk mengatasi rasa sakit pada saat persalinan. Beta-endorphins bersifat 18 hingga 33 kali lebih kuat daripada morphin. Hormon ini juga merupakan penyebab dari ingatan kita yang luar biasa detail mengenai proses persalinan Anda yang sebelumnya. Namun, penggunaan induksi, obat penghilang rasa sakit, dan intervensi yang lain dapat menurunkan produksi beta endorphin secara signifikan.

Sama seperti hormon oksitosin, hormon ini juga akan keluar saat Anda melakukan hubungan seksual dan menyusui. Bahkan, hormon ini sebenarnya ada di dalam ASI, itulah mengapa bayi seringkali mengalami “mabuk alami” setelah minum ASI. Hormon ini juga membantu tubuh untuk mengeluarkan hormon prolactin yang dapat menyiapkan ibu untuk menyusui.

Prolactin 

Prolactin sering kali disebut sebagai hormon ibu. Hormon ini dihasilkan oleh pituitary ketika masa kehamilan dan menyusui. Hormon Ini berfungsi untuk menyiapkan payudara ibu untuk menyusui.

Para peneliti percaya bahwa hormon ini (bersama dengan oksitosin) bertanggung jawab untuk menaikkan mood Anda dan membuat Anda merasa tenang saat menyusui. Selain itu, prolactin juga dipercaya mempunyai peran yang penting dalam tingkah laku keibuan Anda.

Hormon inilah yang membuat seorang ibu selalu memprioritaskan kebutuhan anakkya sebelum memenuhi kebutuhannya sendiri.

Catecholamines (CAs)

Hormon yang dikenal dengan hormon flight-or-fight ini terdiri atas hormon adrenaline dan nonadrenaline (epinephrine dan norepinephrine). Hormon ini merupakan hormon yang keluar dari kelenjar adrenal diatas ginjal Anda yang merupakan reaksi tubuh Anda terhadap rasa takut, cemas, lapar, atau kedinginan.

Saat hormon ini aktif, aliran darah Anda akan dialihkan ke otot otot utama tubuh Anda dan organ-organ utama. Anda harus ingat bahwa hormon ini ada di seluruh mamalia, dan sistem semacam ini sangat dibutuhkan untuk mamalia yang melahirkan di alam liar yang penuh bahaya.

Namun, plasenta dan rahim bukanlah organ utama sehingga secara otomatis, supply darah ke plasenta dan rahim juga akan menurun.

Saat hormon ini keluar dalam jumlah yang besar dan di waktu yang tidak tepat karena beberapa hal seperti perasaan takut atau cemas yang muncul atau karena berbagai intervensi yang ada, hormon ini dapat menyebabkan persalinan yang lebih lama dan fetal distress yang diakibatkan karena menurunnya aliran darah ke rahim dan plasenta.

Namun, dalam momen tepat dan persalinan minim intervensi, hormon ini akan bekerja dalam cara yang berbeda. Hormon ini dapat membuat ibu merasakan aliran energi secara tiba tiba diiringi dengan kontraksi yang kuat sehingga membuat persalinan lebih mudah dan cepat. Inilah mengapa sangatlah penting bagi Anda untuk mempersiapkan persalinan Anda.

 

Sumber:

  • https://www.bellybelly.com.au/birth/ecstatic-birth-natures-hormonal-blueprint-for-labor/
  • http://www.childbirthconnection.org/maternity-care/role-of-hormones/
  • https://chriskresser.com/natural-childbirth-iv-the-hormones-of-birth/
  • https://sarahbuckley.com/pain-in-labour-your-hormones-are-your-helpers-2/