Bidan Kita

Home Childbirth Bagaimana jika Persalinan Tiba-Tiba Terjadi?

Bagaimana jika Persalinan Tiba-Tiba Terjadi?

0
Bagaimana jika Persalinan Tiba-Tiba Terjadi?
SONY DSC

 

Peristiwa persalinan adalah peristiwa yang fisiologis sebenarnya dan haruslah tetap dipandang sebagai proses fisiologik yang normal dimana sebagian besar ibu akan mengalaminya tanpa komplikasi. Beru-baru ini salah satu member group facebook Gentle Birth Untuk Semua sharing tentang persalinannya yang terjadi di rumah dan ditolong oleh suaminya sendiri. Dan hal ini sangat mungki terjadi dimana Kadangkala ketika di dalam perjalanan menuju sarana kesehatan (rumah bersalin atau rumah sakit) atau ketika menunggu bidan datang, proses persalinan telah berlangsung atau bisa juga terjadi ibu tersebut merasa belum waktunya untuk bersalin tetapi tanda-tanda persalinan sudah datang dengan tiba-tiba. Hal ini adalah wajar karena memang persalinan bisa maju dari waktu yang diperkirakan.

Bisa dibayangkan betapa cemas dan gugupnya bagi orang awam yang hendak menolong persalinan tersebut, selain karena rasa tegang juga adanya rasa tidak percaya diri untuk membantu persalinan.

Namun sangat penting bagi penolong persalinan sebuah ketenangan karena selain sebagai support moril, juga akan membuat ibu yang hendak bersalin menjadi merasa nyaman dan bagi si penolong menjadi lebih bisa berpikir dengan logis.

Nah berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan apabila Anda menjadi orang yang berada di dalam kondisi dimana Anda diharuskan menjadi penolong persalinan secara darurat.

Pertama

Tenangkan diri Anda, jangan biarka rasa panik melanda dan menguasai Anda. Jika Anda adalah suaminya, maka usahakan tenang dan berikan support secara mental dan berikan sugesti pada sang ibu supaya dia tidak takut dan tidak panik.

Tanyakan kepadanya, tentang apa yang dia rasakan saat itu, Apakah sudah merasakan tanda-tanda untuk persalinan, yaitu sudah keluar lendir darah, adanya mulas yang adekuat atau terus-menerus (terjadinya kontraksi yang kuat dengan jarak waktu setiap 2-3 menit sekali, kontraksi juga bisa Anda rasakan dengan meletakan telapak tangannya di atas perut ibu dan jika dinding perut ibu menegang (seperti saat anda memegang dahi) itu adalah tanda adanya kontraksi), serta keluarnya air ketuban. Kadang tanda-tanda keluarnya lendir darah dan air ketuban belum ada, tapi mulas sudah ada. Mungkin juga tak terasa mulas, tapi hanya terasa tegang di daerah bawah pusar disertai penekanan di daerah bawah dan pinggang, bisa jadi kepala sudah turun. Akibat adanya dorongan kepala bayi ke anus, maka ibu akan merasakan dorongan ingin mengejan atau ingin buang air besar. Jadi sangat penting bagi Anda untuk menanyakan apakah ibu sudah merasakan seperti hendak BAB (buang Air Besar)

Lakukanlah bimbingan bila ibu sudah merasakan adanya dorongan mengejan atau mulasnya sudah tak tahan, padahal belum tiba di sarana kesehatan (rumah bersalin atau rumah sakit). Berikan dukungan moril pada ibu yang hendak bersalin . Bimbinglah ibu untuk menarik napas panjang. Dan mengatur nafasnya. Dan usahakan posisi ibu tetap berada dalam posisi yang paling nyaman, nah posisi vertikal atau tegak akan sangat membantu memperlancar proses persalinan.

Anda dapat melihat beberapa perubahan yang terjadi di dalam tubuh ibu sebagai tanda bahwa pembukaan leher rahim sudah lengkap dan si ibu sudah siap untuk melahirkan, antara lain: anus yang terbuka, vulva juga membuka, serta ada dorongan untuk mengejan.

Saat mengetahui hal ini usahakan untuk support si ibu untuk mencari posisi yang paling nyaman biarkan di mengikuti instingnya dan irama tubuhnya. Siapkan minuman manis, beberapa handuk, kain juga air hangat dan waslap air hangat dan waslap ini bisa Anda gunakan untuk mengompres bagian perineum sang ibu supaya nyaman, aliran darah lebih lancar dan perineum lebih lentur. Usahakan selama proses persalinan ibu ditempatkan pada tempat yang luas dan tenang. Berilah alas agar cairan yang keluar tidak mengalir kemana-mana, juga agar ibu bisa beristirahat di sela kontraksi di tempat yang bersih dan nyaman. Jika tidak didapatkan ruangan yang luas (misalnya di dalam mobil), usahakan tempat tersebut tetap tenang dan berilah alas sebagai tempat ibu melahirkan (alas bisa berupa plastik, kertas, baju / jaket, dan lain sebagainya asal bersih).

Bagaimana dengan posisi ibu? Apapun posisinya cari yang paling nyaman untuk sang ibu, cari posisi yang membuat dia merasa “terhubung” ketika dia mengejan. Karena pada dasarnya rasanya seperti ketika Anda hendak BAB. Posisi vertikal adalah posisi yang paling baik, bisa dengan jongkok, duduk, nungging, bahkan berdiri. Asalkan siapkan diri Anda untuk tetap sigap dan bisa pengatur posisi yang paling nyaman saat menolong nanti.

Ketika si Ibu sudah mengejan dan kepala terlihat keluar dari bibir vagina dengan diameter 5 cm motivasi ibu untuk bernafas terengah-engah. Bahkan Anda pun bisa ikut bernafas bersamanya. Ini dilakukan untuk mengurangi rasa mengejan dnegan serta merta. Karena jika serta merta dilakukan bisa jadi perineum robek dan ini akan menyulitkan Anda, karena bisa mengakibatkan perdarahan. Nah ketika kepala sudah terlihat sebesar itu, Telapak tangan kanan penolong persalinan diletakan di atas kepala janin. Tujuannya, untuk membantu kepala tidak serta merta meluncur dengan cepat, juga untuk mencegah supaya kepala tak mendobrak vagina yang akan membuatnya robek tak beraturan. Kalau bisa, selama kepala meluncur keluar, telapak tangan kiri penolong juga menyokong daerah di sekitar perineum (antara vagina dan anus). Maksudnya, agar vagina tidak robek hingga ke anus (menggunakan waslap hangat tadi).

Selanjutnya, ketika kepala bayi sudah keluar seluruhnya cobalah periksa apakah ada lilitan lai pusat di lehernya, jika ada bebaskanlah kepala dari lilitan dengan mengendorkan tali pusat dan melepaskannya, jika tidak biarkan saja kepala melakukan manuver alaminya. Tuga Anda hanya menyangga dan menganjurakan ibu untuk bernafas terengah-engah supaya tidak mengejan serta merta.  Kemudian biarkan seiring dengan irama tubuh ibunya bayi keluar dengan sendirinya dan topanglah. Kemudian serahkan bayi itu ke pelukan ibunya dan biarkan mereka merasakan “baby moon”lalu berikan handuk atau selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.

Kemudian segera ambil baskom. Mangkuk atau apa saja yang bersih untuk wadah plasenta nanti.

Sambil menunggu plasenta secara alami keluar, belai dan berikan rangsangan puting susu ke tubuh ibu ini supaya kontraksi segera terjadi dan plasenta bisa keluar segera. Dan ketika plasenta sudah keluar, letakkan saja plasenta ke baskom atau mangkok tadi lalu segera hubungi bidan atau dokter terdekat, supaya memeriksa kondisi sang ibu dan bayi

Yang paling penting justru ibu dijaga jangan sampai terjadi perdarahan. Kalau tak ada luka jalan lahir, maka perdarahan biasanya berhenti, menunggu ari-ari keluar. Kalau ari-ari masih menempel, berarti masih aman, tak akan terjadi perdarahan. Namun jika ada perdarahan akibat robekan jalan lahir, segera tekan luka tersebut beri bethadine lalu segera hubungi bidan untuk penanganan yang lebih lanjut.

Agar amannya ketika hendak menolong persalinan sebaiknya terlebih dahulu segera menelepon ke sarana kesehatan (rumah bersalin atau rumah sakit) terdekat agar tenaga medis bisa segera datang ke lokasi.

Saat bayi sudah keluar, jangan dibiarkan telanjang begitu saja. Bayi perlu segera diselimuti dengan selimut hangat atau handuk tebal atau baju / jaket. Dan ingat biarkan bagi selalu skin to skin contact dengan ibunya.

Untuk membersihkan mulut dan hidung bayi dari lendir, harus hati-hati. Sebaiknya dibersihkan agar jalan napas bayi jadi bersih. Namun bila tak punya alat penyedot, sebaiknya biarkan saja. Kalau berani, bisa saja mulutnya dibersihkan dengan tangan yang dilapisi kasa steril. Jangan mempergunakan kapas atau tisu karena justru bisa menyumbat jalan napas si bayi. Yang penting kalau bayi sudah nangis, merintih dan bernafas, itu sudah aman, tanpa dibersihkan pun tak apa-apa.

Tentang tali pusat, Jangan sentuh! Biarkan tali pusat utuh, dan jangan tergoda untuk memotong atau bahkan mengikat itu dari dengan cara apapun.  ini benar-benar aman untuk meninggalkan bayi dan membiarkannya tetap terhubung dengan plasenta hingga menunggu pertolongan tiba.

Nah supaya Anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas,, silahkan membuka link ini :

berikut ini adalah persalinan tanpa bantuan

 

Jadi sang ibu mencari posisi yang paling nyaman, membuat posisi ibu tetap tegak dan dapat meluruskan kanal atau jalan lahir. hal yang perlu di ingat saat bersalin adalah JANGAN SENGAJA MENGEJAN. ikuti saja irama tubuh Anda dan tubuh Anda akan melakukan tugasnya dengan baik. kadang anda bisa melakukan chantting seperti yang di lakukan ibu di video di atas, karena ini sangat membantu menyelaraskan nafas, pikiran dan energi dalam tubuh Anda.

sedangkan ini adalah proses persalinan dirumah, tanpa bidan hanya ayahnya yang menolong

https://www.youtube.com/watch?v=EsNhCWsDVQI

semoga bermanfaat

salam hangat

Bidan Kita