Bidan Kita

Home Baby care Apa Yang Terjadi Jika Bayiku Kuning (Ikterik), Ibu-ibu Wajib Baca!

Apa Yang Terjadi Jika Bayiku Kuning (Ikterik), Ibu-ibu Wajib Baca!

0
Apa Yang Terjadi Jika Bayiku Kuning (Ikterik), Ibu-ibu Wajib Baca!

Keadaan akut pada minggu-minggu awal pasca kelahiran di mana terjadi gangguan otak karena keracunan bilirubin ini disebut sebagai ‘acute bilirubin encephalopathy’. Bila keadaan tersebut tidak diatasi, kerusakan otak dapat berlanjut menjadi kronik dan permanen menjadi suatu kondisi yang disebut ‘kernicterus’.

Inilah alasan mengapa bayi baru lahir harus diperiksa dengan teliti untuk menilai ada tidaknya jaundice/ ikterik dan ditangani secara tepat jika ditemukan adanya jaundice/ikterik

Bilirubin juga dapat menjadi sangat tinggi pada infeksi yang berat, penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri), atau kekurangan enzim tertentu.

Gejala utama yang dapat dilihat pada bayi adalah perubahan warna menjadi kuning yang dapat dilihat pada mata, rongga mulut, dan kulit. Perubahan ini awalnya mudah tampak dari mata lalu apabila makin berat dapat menjalar hingga ke dada, perut, tangan, paha, hingga ke telapak kaki.

Penting untuk mengetahui kapan awal mula terjadinya kuning pada bayi tersebut karena dapat menentukan apakah ikterus ini bersifat fisiologis atau bersifat patologis.  Selain itu, pada bayi dengan ikterus neonatorus fisiologis, bayi tampak sehat dan tidak rewel.

Apabila ditemukan kuning disertai dengan anak lesu, malas menetek, dan rewel, perlu dicurigai sebagai ikterus neonatorus patologis dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tanda-tanda terjadinya ikterus neonatorum yang bersifat fisiologis:

  • Gejala kuning muncul pertama kali lebih dari 24 jam setelah lahir;
  • Kenaikan kabar bilirubin < 5 mg/dL;
  • Puncak dari kenaikan kadar bilirubin muncul di hari ke 3-5 dengan kadar bilirubin < 15 mg/dL;
  • Gejala kuning yang muncul menghilang dalam waktu 1 minggu untuk bayi cukup bulan dan 2 minggu pada bayi yang premature atau kurang bulan.

Apabila kuning yang muncul selain dari kriteria yang ada di atas, maka dimasukkan ke dalam tipe ikterus neonatorum yang bersifat patologis sehingga perlu evaluasi dan pemeriksaan yang lebih lanjut.

Pemeriksaan yang dilakukan berguna untuk mengatahui penyebab dari ikterus patologis tersebut, contoh pemeriksaan yang dapat dilakukan :

  • Kadar bilirubin serial atau diperiksa berulang-ulang sehingga dapat dipantau kenaikan kada bilirubinnya. Apabila kadar tinggi dapat segera diambil tindakan; golongan darah dan rhesus dari ibu dan bayi. Sering terjadi ikterus karena golongan darah atau rhesus ibu dan bayi tidak sesuai;
  • Tes Coomb; Hapusan darah tepi untuk mengetahui bentuk dari sel darah merah
  • Pemeriksaan darah lengkap untuk mengevaluasi kemungkinan infeksi.

Gejala ikterus neonatorum

  1. Beberapa bagian tubuh bayi berubah menjadi kekuningan, terutama pada bagian telapak kaki, telapak tangan, mulut dan mata bayi. Kemudian warna kuning akan menyebar ke semua bagian tubuh bayi dalam waktu yang sangat cepat.
  2. Penyakit akan terlihat dengan gejala yang lebih cepat sejak dilahirkan dan paling lama 72 jam setelah dilahirkan.
  3. Bagian mata dan mulut serta semua bagian wajah bayi bisa berubah menjadi kekuningan dan bayi menjadi sangat lemah.
  4. Bayi tidak mau minum ASI sejak baru dilahirkan dan sangat sulit untuk memberikan ASI pada bayi. Kondisi ini bisa memicu bayi menjadi sangat lemah termasuk resiko dehidrasi dan  hipotermia.
  5. Bayi akan lebih sering tidur dan terlihat sangat lemah. Berbeda dengan bayi yang sehat dan langsung menerima ASI atau colostrum sehingga bayi menjadi sangat lemah dan penilaian kesehatan bayi menjadi sangat rendah.
  6. Bayi mengeluarkan urin dan kotoran dengan warna yang lebih kuning dan keruh. Kondisi ini disebabkan karena bilirubin yang sangat tinggi dalam tubuh bayi sudah merusak sistem sekresi pada bayi. Ini menjadi indikasi bahwa kondisi tubuh bayi sangat buruk.

Penyebab ikterus neonatorum

  1. Penyakit ini pada dasarnya terjadi ketika tubuh bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah. Bilirubin merupakan zat yang menghasilkan warna kuning yang dihasilkan ketika sel darah merah dalam tubuh bayi memecah.
  2. Bayi memiliki jumlah sel darah merah yang sangat tinggi sejak baru lahir sehingga ketika sel darah merah memecah maka menghasilkan bilirubin yang lebih tinggi.
  3. Hati sebagai organ bayi yang penting untuk menghilangkan bilirubin dalam tubuh bayi belum bekerja sempurna. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi yang terlahir prematur, dimana organ tubuh belum terbentuk sempurna saat baru lahir.
  4. Bayi yang memiliki usus dengan fungsi yang belum sempurna maka kadar bilirubin juga akan meningkat dengan cepat. Pada bayi yang baru lahir maka usus dalam tubuh bayi belum memiliki organisme yang bisa mengolah bilirubin, akibatnya bilirubin akan diserap dalam hati kemudian terjadi penyakit ini.
  5. Bayi yang tidak menerima colostrum dan ASI yang cukup sehingga usus bayi menyerap bilirubin yang lebih tinggi. Beberapa bayi memang bisa mengalami ini akibat produksi ASI yang tidak banyak atau tidak cukup sehingga bayi kurang ASI. Beberapa bayi juga tidak mau minum susu pengganti seperti susu formula yang khusus diberikan pada bayi.
  6. Bayi yang memiliki rhesus darah berbeda dengan ibu sehingga tubuh bayi menghancurkan sel darah merah dengan sangat cepat. Perbedaan rhesus ini biasanya akan diketahui setelah bayi lahir. Ini masalah yang sangat rumit karena bayi memerlukan penanganan khusus.
  7. Bayi mengalami infeksi yang berat terutama infeksi pada bagian sistem pencernaan yang menyebabkan fungsi usus pada bayi mengalami
  8. Ketika bayi memilikin enzim G6PD yang sangat rendah. Enzim ini sangat penting untuk membantu sel darah merah dalam tubuh bayi tidak mengalami kerusakan atau pecah. Jika tubuh bayi kurang enzim ini maka sel darah merah akan pecah dengan cepat sehingga kadar bilirubin juga sangat tinggi. Ibu hamil yang kurang gizi sangat rentan dengan resiko ini.
  9. Bayi mengalami penyakit hati atau kerusakan hati sehingga tubuh bayi tidak bisa mengurangi bilirubin. Kerusakan hati paling sering terjadi selama bayi masih dalam bentuk janin dalam rahim ibu hamil. Kemudian ketika lahir maka kadar bilirubin dalam tubuh bayi menjadi sangat tinggi.

Tipe ikterus neonatorum

  • Ikterus Neonatorum Patologis

Kondisi ini membuat bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi akibat penyakit tertentu atau infeksi yang terjadi pada tubuh.