
Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix. Mulut dan hidung bayi dibersihkan, tali pusat diikat. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Letakkan kembali bayi pertama di dada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi dan bayi dapat diberi topi. Proses selanjutnya sama dengan IMD pada bayi tunggal.
Hambatan Inisiasi Menyusu Dini
Pendapat yang menghambat kontak dini kulit-ke-kulit pada bayi baru lahir adalah
1. Bayi kedinginan (hipotermia)
Pada bayi baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi dapat melalui proses konveksi, evaporasi, radiasi dan konduksi.
Hal ini dapat dihindari bila bayi dilahirkan dalam lingkungan dengan suhu sekitar 25-280C, dikeringkan dan dibungkus dengan hangat. Oleh karena itu, sebagian besar tenaga penolong persalinan menghindari proses inisiasi menyusu dini pada satu jam kelahiran karena tingginya kekhawatiran akan terjadinya hipotermia pada bayi baru lahir tersebut.
Pada penelitian di RS Carolus, Jakarta angka kejadian hipotermia pada IMD adalah sebanyak 2 kasus dari 276 bayi yang dilakukan IMD dan semuanya terjadi pada kelahiran secara bedah Caesar. Pada bayi dengan kekhawatiran tejadi hipotermia maka perlu dilakukan pencegahan kehilangan panas dengan upaya antara lain:
Segera setelah lahir, keringkan permukaan tubuh sebagai upaya untuk mencegah kehilangan panas akibat evaporasi cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi. Hal ini juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernafasan. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.
Segera setelah tubuh bayi dikeringkan dan tali pusat dipotong, ganti handuk dan kain yang telah dipakai kemudian selimuti bayi dengan selimut dan kain hangat, kering dan bersih. Kain basah yang diletakkan dekat tubuh bayi akan menyebabkan bayi tersebut mengalami kehilangan panas tubuh.
Jika selimut bayi harus dibuka untuk melakukan suatu prosedur, segera selimuti kembali dengan handuk atau selimut kering, segera setelah prosedur tersebut selesai. Tutupi kepala bayi. Pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat.
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak ditutup. Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI.
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu jam pertama kelahiran.
Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir. Karen bayi baru lahir cepat dah mudah kehilangan panas tubuhnya (terutama jika tidak berpakaian), sebelum melakukan penimbangan, terlebih dulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering.
Berat badan bayi dapat dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat bayi berpakaian/ diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan (sedikitnya) enam jam setelah lahir.
Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan bayi baru lahir. Tempatkan bayi di lingkungan hangat Idealnya bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya ditempat tidur yang sama.
Menempatkan bayi bersama ibunya adalah cara yang paling mudah untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusukan bayinya, dan mencegah paparan infeksi pada bayi. Rangsangan taktil Upaya ini merupakan cara untuk mengaktifkan berbagai refleks protektif pada tubuh bayi baru lahir.
Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang sehat hal ini biasanya cukup untuk merangsang terjadinya pernafasan spontan. Jika bayi tidak memberikan respon terhadap pengeringan dan rangsangan taktil, kemudian menunjukkan tanda-tanda kegawatan, segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan.
2. Ibu lelah dan masih merasa kesakitan setelah melahirkan.
Pada ibu yang mengalami kesulitan dalam proses persalinan, umumnya ibu akan terlalu lelah dan merasa kesakitan bila harus berpartisipasi dalam proses inisiasi menyusu dini.
3. Kurang tersedia tenaga kesehatan yang mengerti mengenai inisiasi menyusu dini.
4. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk. 5. Ibu harus mengalami tindakan penjahitan.
6. Bayi perlu diberi vitamin K dan obat tetes mata sesegera mungkin karena memiliki faktor reisiko tertentu.
7. Bayi harus segera dibersihkan, ditimbang, dan diukur.
8. Kolostrum tidak keluar, tidak cukup, tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi.
9. Tenaga kesehatan belum sepakat tentang pentingnya memberi kesempatan inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir dengan operasi Caesar.
Kesimpulan
Inisiasi menyusu dini merupakan kesepakatan dunia dan dilakukan pada semua bayi dan ibu dalam keadaan stabil baik pada persalinan normal maupun dengan bantuan alat atau operasi Caesar.
Yang terpenting dalam inisiasi menyusui dini adalah memberikan kontak kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi selama mungkin (minimal 1 jam) tanpa diganggu sehingga mengurangi risiko hipotermia, membantu bayi mengambil bakteri baik dari kulit ibu dan meningkatkan produksi hormon oksitosin. Daftar Bacaan
Gangal P, Bhagat K, Prabhu S, Nair R, UNICEF, WHO and WABA. Breast crawl: initiation of breastfeeding by breast crawl. 2007. Edmond KM, Zandoh C, Quigley MA, Amenga-Etego S, Owusu-Agyei S, Kirkwood BR. Delayed breastfeeding initiation increases risk of neonatal mortality. Pediatrics. 2006;117:380-6. UNICEF/WHO. Breastfeeding promotion and support in a Baby-Friendly Hospital – 20 hour Course. 2006. Baker EJ, Sanei LC, Franklin N. Early Initiation of and Exclusive Breastfeeding inlarge-scale Community-based Programmes in Bolivia and Madagascar. J Health Popul Nutr. 2006;24:530-9. Gupta A. Initiating breastfeeding within one hour of birth: a scientific brief. Dipresentasikan pada Thirty Fourth Session of the Standing Committee on Nutrition Working Group on breastfeeding and Complementary Feeding On WBW 2007 – Breastfeeding: The 1st Hour – Save ONE million babies! On behalf of World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) Yohmi E, Purnawati J. The rate of early initiation of breastfeeding at Sint Carolus Health Services. Dipresentasikan pada PIT IDAI Maret 2010. Lauer JA, Betran AP, Barros AJ, de Onis M. Deaths and years of life lost due to suboptimal breast-feeding among children in the developing world: a global ecological risk assessment. Public Health Nutr 2006;9:673-85. Clemens J, Elyazeed RA, Rao M, Savarino S, Morsy BZ, Kim Y, dkk. Early initiation of breastfeeding and the risk of infant diarrhea in rural Egypt. Pediatrics. 1999;104:e3. Setty V. Better breastfeeding, healthier lives. Population Reports Series L No.14, Baltimore, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, the INFO Project, March 2006. Diunduh dari: http://www.populationreports. org/114 Diakses tanggal 24 Jan 2009. International Baby Food Action Network (IBFAN) Asia. The state of the world”s breastfeeding: report card. Initiation of breastfeeding within 1 hour. New Delhi: IBFAN Asia. Diunduh dari: http://www.worldbreastfeedingtrends.org/reportcard/RC-IB.pdf. Diakses tanggal 1 Februari 2009. World Health Organization. Health and Millennium Development Goals. Geneva: WHO; 2005. Diunduh dari http://whqlibdoc.who.int/ Diakses tanggal 1 Desember 2009. World Health Organization. Neonatal and perinatal mortality: country, regional and global estimates. Geneva: WHO; 2006. Diunduh dari: http://www.who.int/ Diakses tanggal 4 Februari 2009. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materi penyuluhan inisiasi menyusui dini (IMD). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2009. Roesli R. Peran Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif. Diunduh dari: http://www.scribd.com/doc/11507844/Inisiasi-Menyusu-Dini-Dan-Asi-Perannya-Menurunkan-Kematian-Bayi-Dan-Anak24-Jan-08 Diakses tanggal 13 Maret 2010
Sumber : Buku Indonesia Menyusui