Bidan Kita

Home Childbirth Childbirth Support & Healing Kehamilan, Spiritual dan Energi

Kehamilan, Spiritual dan Energi

0
Kehamilan, Spiritual dan Energi

Pada dasarnya kehamilan adalah sebuah perjalanan spiritual antara sang bunda, ayahda dan juga bayi mereka. Namun sering kali kita tidak menyadari hal itu. Sering sekali kita menganggap kehamilan adalah suatu kondisi yang seolah-olah seperti penyakit yang harus mendapatkan penanganan khusus di Rumah Sakit. Padahal sebenarnya proses kehamilan adalah sebuah keajaiban yang melibatkan body, mind and soul dari sepasang insan manusia. Dan merupakan sebuah peristiwa yang sangat sakral karena dari peristiwa inilah kita bisa melihat secara nyata bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang mana sejak peristiwa bertemunya dua sel yang sering disebut dengan istilah konsepsi, berkembang menjadi trilyunan sel, mempunyai jiwa dan menjadi manusia mungil yang sering kita sebut sebagai bayi.

Sering sekali kita lupa bahwa manusia adalah roh dan dengan menyatukan body, mind and soul maka kekuatannya luarbiasa. Sebagai seorang bidan dan juga hypno-birthing practicioner, saya mendapatkan pembelajaran bahwa manusia ibarat bio computer (komputer yang hidup, ciptaan Tuhan) yang nyaris sempurna tanpa cacat. Menurut Dr. Tb Erwin Kusuma SpKJ (K), hendaknya kita bisa menghayati bahwa peran manusia adalah sebagai makhluk rohani yang mempunyai jasmani. Yang mana peran rohani adalah sebagai programmer yang mempunyai kemampuan untuk memprogram (menananamkan niat/program) ke alam/pikiran bawah sadar yang berfungsi sebagai disket. Sementara hasil print-outnya akan tampak pada jasmani manusia.

Edgar Cayce seorang pakar penyembuh holistic dari Virginia juga selalu mengingatkan bahwa Spirit is your life, Mind is the builder and physical only the result. Menurut dr. Tb Erwin Kusuma SpKJ (K) berbagai energi dihasilkan oleh manusia dan beliau membagi menjadi dua, yang mana badan manusia terdiri dari badan kasar (tubuh jasmani) dan badan halus (Aura & Chakra). Pada badan halus yang mana perannya sebagai disket/ penyimpan data, energi yang dihasilkan adalah energi elektromagnetik, yang mana energi ini tidak bisa kita lihat dengan kasat mata namun bisa kita rasakan. Dan energi elektromagnetik ini dipancarkan melalui aura dan chakra kita. Sedangkan energi yang di hasilkan dari badan kasar (tubuh jasmani) kita adalah; Elektrik (elektron) seperti sistim perlistrikan / sistem syaraf dalam tubuh kita, Khemik (atom) seperti proses kimiawi yang terjadi dalam metabolisme tubuh manusia dan zat-zat yang ada dan diproses dalam tubuh manusia, Termik (molekul) seperti molekul-molekul dalam tubuh, Kinetik (zat) seperti energi gerak.

Membahas tentang energi pada badan halus manusia, kita akan lebih fokus pada pembahasan tentang Aura dan chakra pada ibu hamil.

Aura

Menurut Joe H Slate, Ph.D dalam bukunya “Energy Aura” menyatakan bahwa Aura adalah kekuatan energi yang mengembangkan dan menyangga hidup manusia, yang menjadi karakteristik setiap manusia.

Aura merupakan cahaya elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 6-14 mikron. Aura berada disekeliling tubuh fisik, hewan dan tumbuhan (makhluk hidup) namun tak tampak dengan kasat mata karena berada empat oktaf dibawah warna merah hanya orang-orang yang mempunyai talenta khusus saja yang bisa melihat aura dengan kasat mata. Namun aura bisa dirasakan, contohnya adalah pada saat kita berdekatan dengan seseorang yang sedang marah-marah seringkali kita merasakan energi panas berada disekeliling kita. Atau adakalanya kita bertemu dengan seseorang yang belum kita kenal namun saat bertemu terasa “adhem” terasa nyaman dan tenang.

Aura sangat bisa di pengaruhi oleh lingkungan dari luar, semakin baik lingkungannya semakin ibu tersebut berada di dalam lingkungan yang penuh dukungan dan cinta maka aura ibu pun menjadi semakin cerah dan sehat.

 

Chakra

Guirdita Tornetta dalam bukunya yang berjudul “Painless Childbirth an Empowering Journey Through Pregnancy and Birth” membahas tentang chakra dalam tubuh manusia dan bagaimana hubungan antara kesehatan chakra berpengaruh terhadap kondisi fisik seseorang terutama pada masa kehamilan. Dalam bukunya dikatakan bahwa chakra adalah pusat dari aktifitas menerima energi untuk kelangsungan hidup. Kata chakra berarti “Roda” dan mengacu pada suatu lapisan putaran bioenergetics yang berasal dari berbagai pusat-pusat aktivitas di dalam tubuh yang mana berpusat pada sepanjang tulang belakang (spinal collumn).

Untuk menyadari bahwa tubuh kita menghasilkan energi electromagnetic kita perlu mengetahui dasar dari mekanisme perolehan informasi. Pertama, segala informasi dalam tubuh kita di proses oleh ke lima panca indra kita. Data dari informasi yang sudah diolah oleh kelima panca indra tersebut diterima oleh pikiran kita yang kemudian menggolongkan dan memberi label berdasarkan pengetahuan yang kita peroleh dan kemampuan-kemampuan kita. Kemudian melintas melalui emosi atau perasaan kita yang mana sangat dipengaruhi oleh memori-memori atau rekaman bawah sadar kita selama ini. Dam emosi menciptakan sejenis zat biokimia yang mengalir di sepanjang aliran darah di seluruh tubuh kita.

Emosi kita sangat dipengaruhi oleh rekaman-rekaman bawah sadar kita. Melalui sebuah studi perinatal dan prenatal psychology kita tahu bahwa manusia belajar sejak masih menjadi embrio dan semua rekaman-rekaman tersebut terakumulasi dari awal kehidupan sejak dalam kandungan. Oleh karena itu perasaan dan perilaku ibu pada saat hamil mempunyai dampak yang penting atas pembentukan kepribadian dan pertumbuhan bayi, masa depannya, bagaimana mekanisme pertahanan dirinya, bagaimana kemampuannya untuk tumbuh dan belajar, serta bagaimana hubungan antar manusia( relationship) dengan semua orang disekitarnya kelak.

Penelitian juga membuktikan bahwa kestabilan emosi pada orang tua terutama pada saat masa kehamilan sangat penting untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan embrio dan placenta. Tumbuh kembang janin dalam kandungan merupakan tanggung jawab kedua orangtuanya.

Tubuh manusia mempunya 7 chakra, yaitu:

the-chakras-system

Chakra dasar (Root Chakra / Muladhana Chakra).

Chakra ini berwarna merah dan terletak di bagian bawah tulang ekor tepatnya didaerah perineum, chakra ini berhubungan dengan kelenjar kelamin dan sebagai pusat vitalitas. Hal ini membuat kita memiliki getaran yang penuh energi dan semangat hidup. Chakra pertama ini, memelihara bagian-bagian padat pada tubuh seperti gigi, tulang dan kuku.

Pada ibu hamil, seiring dengan terbentuknya cakra dasar pada janin saat itulah embryo tumbuh dan berkembang, dan saat itulah terjadi sebuah perjuangan dan pertahanan hidup dari embryo tersebut. Disinilah hak dasar manusia berada, cakra dasar merupakan fondasi dari pertumbuhan dan perkembangan janin tersebut

Menurut Ankita Goel dan Guiditta Tornetta, ketidak seimbangan pada chakra dasar ini dapat menjurus memicu terjadinya persalinan prematur , persalinan yang lama (prolong labour) maupun kejadian SC Karena situasi yang darurat.

Apabila seorang ibu hamil kurang sehat / rendah energinya pada chakra dasarnya maka keluhan yang sering terjadi adalah rendahnya motivasi/ semangat, sering sembelit, sering merasakan perasaan takut tanpa sebab yang kadang berlebihan, mudah mengantuk, bahkan sampai depresi hingga muncul keinginan untuk bunuh diri.

Namun sebaliknya jika chakra ini mempunyai terlalu banyak energi, maka keluhan yang dirasakan adalah ibu sering merasa gelisahkesulitan untuk tidur, kemarahan mendadak.

Dan apa yang harus dilakukan agar chakra ini senantiasa sehat dan seimbang adalah dengan melakukan latihan yoga dan angelscamp.org relaksasi hypno-birthing yang mana dalam relaksasi tersebut akan diajarkan tentang bagaimana cara menyehatkan dan menyeimbangkan energi pada tiap-tiap chakra pada tubuh manusia.

Chakra Kedua (Splenic Chakra/ Swadishatana Chakra).

Chakra ini berwarna jingga terletak disekitar sacrum yang terdapat dibelakang, sekitar 2 inci dibawah pusar. Chakra ini berhubungan dengan kelenjar suprarenalis. Chakra ini mewakili seksualitas, kreativitas dan keseimbangan emosional, selain itu chakra ini memelihara kesehatan organ reproduksi termasuk kelenjar prostat dan kandung kemih. Chakra ini berhubungan dengan perasaan kita, nafsu dan cinta. Pada janin, chakra ini terbentuk saat usia kehamilannya 4 sampai 8 minggu dimana janin tumbuh dalam rahim dengan lengan dan jarinya yang sudah bisa saling bersentuhan. Ankita Goel dalam artikelnya yang berjudul “Energi Balance During Pregnancy menyatakan bahwa tekanan/ stress yang terjadi selama kehamilan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan chakra ini dan akan sangat berpengaruh terhadap rekaman bawah sadar janin yang dikandungnya. Ankita juga menyatakan bahwa apabila energi pada chakra kedua ini rendah, maka keluhan yang sering dirasakan ibu hamil antara lain otot ureter yang lemah sehingga menimbulkan keluhan sering buang air kecil, libido rendah, meningkatkan kejadian keguguran dan kejadian janin tumbuh lambat. Namun apabila energi pada chakra kedua ini berlebihan maka minat ibu terhadap seks dan makanan menjadi berlebihan, hal ini ditandai dengan keinginan untuk manak terus dan keinginan untuk bercinta terus.

Chakra Ketiga (Solar Plexus Chakra/ Manipura Chakra).

Terletak di jaringan solar plexus di ulu hati dan berhubungan dengan kelenjar pankreas. Chakra ini memberikan kehangatan, harga diri yang baik dan kebahagiaan. Chakra ini memelihara kesehatan organ-organ pencernaan di rongga perut. Pada janin, saat saat pembentukan chakra ini kira-kira pada saat umur janin mencapai 8-12 minggu , bayi mulai bergerak dan memberi respon terhadap rangsangan yang ada disekitarnya, bayi mulai dapat mengekspresikan rasa tertarik maupun ketidak tertarikan terhadap rangsangan ataupun tindakan dari luar. Sebuah penelitian menyatakan bahwa bayi sudah mampu bereaksi dengan agresif terhadap jarum saat dilakukan amniocentesis, mulai muncul mekanisme pertahanan diri dan hal ini juga sangat terekam ke dalam pikiran bawah sadarnya yang akan mempengaruhi perilakunya kelak.

Chakra ini berhubungan dengan sistem pencernaan, kekuatan secara fisik, rasa percaya diri, dll. Ketidak seimbangan pada chakra ini dapat menjurus kepada penyakit-penyakit kehamilan seperti mual muntah, kencing manis dan peningkatan suhu tubuh.

Apabila energi chakra ini rendah biasanya ibu menjadi egois dan bahkan kadang tidak memikirkan janinnya. Dan apabila energi chakra ketiga ini terlalu tinggi ibu biasanya merasa resah, kacau.

Chakra keempat (Heart Chakra/ Anahata Chakra)

Anahata berarti tak terkalahkan, warna dari chakra ini adalah hijau, disebut juga chakar jantung. Terletak didada, sejajar dengan jantung. Chakra ini berkaitan dengan cinta, harmoni, pemahaman sintetik dan indra peraba, chakra ini juga sangat berhubungan dengan kelenjar timus. Chakra ini memelihara organ jantung dan seluruh organ dirongga dada. Pada janin , chakra ini terbentuk pada umur 12-16 minggu dimanapada saat itu juga sudah dapat dibedakan jenis kelaminnya (laki-laki atau perempuan). Seorang ahli ilmu biologi, Bruce Lipton, Ph.D menyatakan bahwa pada setiap tingkatan dan tahap perkembangan janin, cinta dan kasih dapat mendukung pertumbuhan sedangkan ketakutan sangat menghambat pertumbuhan dari janin tersebut.

Chakra keempat ini berhubungan dengan peredaran dan sistem pernapasan, hubunganantara manusia, kasih, idera peraba dan kulit. Ketidak seimbangan pada chakra ini dapat menimbulkan efek terhadap tubuh seperti ruam-ruam pada kulit, patchiness dari warna kulit, kekeringan, tekanan darah tinggi, sumbatan pada pembuluh darah, penyakit pada saluran pernafasan terutama penyakit asma.

Chakra kelima (Throat Chakra/ Visshuda Chakra)

Visshuda Artinya Murni. Chakra ini berwarna biru, letaknya di daerah tenggorakan. Chakra ini merupakan unsur vital dalam menyampaikan pemikiran dan gagasan (ekspresi diri), cara bicaram suara. Chakra ini memelihara seluruh organ di daerah leher karena sangat berhubungan dengan kelenjar tiroid.

Chakra ini juga sangat berhubungan dengan gerakan bayi seperti tendangan pada perut ibu dan mulainya komunikasi antara orang tua dngean janinnya, karena ini terbentuk saat umur janin mencapai 16-20 minggu.

Keseimbangan pada Chakra ini membantu ibu di dalam memelihara hubungan antara anak dari pengaruh negatif dari dunia luar. Selain itu dari chakra ini rasa kepercayaan dan kejujuran terbangun pada masa ini. Connection atau hubungan antara ibu dengan janinnya yang terjalin selama kehamilan seperti perasaan dan pengungkapan pengalaman dari sang ibu kepada bayinya mengalir melalui hormonal dan kimia darah pada tubuhnya.

Bruce Lipton, Ph.D dalam artikelnya yang berjudul “The Wisdom of Your Cells” mengungkapkan bahwa darah terdiri dari semua informasi, seperti perasaan/ emosi jiwa dan hormon. Seorang bayi bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya melalui aliran darah yang mengalir ketubuh bayi tersebut melalui placenta. Sehingga ketika hormon stress mengalir ke placenta maka bayipun juga mengalami stress yang sama dengan ibunya.

Pada ibu hamil, apabila energi pada chakra ini rendah maka laju metabolisme lambat, tanggapan-tanggapan tidak logis, terdapat penyakit kerongkongan kronis. Namun apabila energi pada chakra ini terlalu tinggi maka laju metabolisme tinggi, kepribadian cepat, selalu menganalisa secar berlebihan pada setiap isu atau permasalahan yang ada,

Chakra keenam (Third Eye Chakra/Ajna Chakra)

Ajna berarti perintah, chakra ini berwarna nila terletak di bagian dahi diantara kedua alis mata. Chakra ini merupakan enam adalah pusat energi mengendalikan pikiran , untuk mengetahui kebenaran dan merupakan pusat dari intuisi.

Chakra ini berfungsi untuk memelihara kesehatan pada seluruh organ didaerah kepala karena chakra ini sangat berhubungan dengan kelenjar hipofise dan pituitary

Pada janin cakra ini terbentuk pada umur kehamilan 20-24 dan janin dapat melihat dan bereaksi terhadap cahaya.

Chakra ketujuh (Chrown Chakra/Sahasrara Chakra)

Chakra ini berwarna Ungu, terletak di bagian umun-ubun dan mengendalikan energi yang terkuat di tubuh. Chakra ini berhubungan dengan tingkat kerohanian seseorang chakra ini juga memelihara kesehatan di daerah kepala, di kelenjar epifise dan pineal.

Pada chakra ini janin berumur 24-28 minggu dan disini fungsi otak pada janin sudah berfungsi sempurna. Dan akan semakin berkembang seiring dengan tumbuh kembangnya di dalam kandungan sampai cukup bulan.