Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Keputihan Saat Hamil

Keputihan Saat Hamil

0

Ketika Anda hamil tubuh Anda akan mengalami berbagai perubahan. Salah satu perubahan adalah pada cairan vagina Anda. Sangatlah penting untuk menyadari perubahan normal selama kehamilan dan kapan mulai abnormal dan harus diberikan pengobatan. Keputihan berlebihan sangat umum dan cukup mengejutkan bagi perempuan yang belum pernah mengalaminya. Keputihan dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea merupakan cairan yang keluar dari vagina.

Wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil karena pada saat hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu dampaknya adalah peningkatan jumlah produksi cairan dan penurunan keasaman vagina serta terjadi pula perubahan pada kondisi pencernaan. Semua ini berpengaruh terhadap peningkatan terjadinya keputihan.

 

Keputihan dapat bersifat normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis). Dalam keadaan normal, cairan yang keluar cenderung jernih atau sedikit kekuningan dan kental seperti lendir serta tidak disertai bau atau rasa gatal. Namun bila cairan yang keluar disertai bau, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil atau warnanya sudah kehijauan atau bercampur darah, maka ini dapat dikategorikan tidak normal.

 

Sebagian wanita hamil tidak pernah mengeluhkan keputihan yang tiba-tiba dideritanya. Hal ini karena merasa tidak merasa terganggu. Padahal, jika dibiarkan berlarut-larut keputihan tersebut bisa membahayakan kehamilannya. Tak hanya dapat menyebabkan persalinan prematur(prematuritas), keputihan pada kehamilan juga dapat menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya serta kelahiran bayi dengan berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram). Itu sebabnya, sangat diajurkan pada ibu hamil agar segera melakukan pemeriksaan kehamilan tatkala mendapatkan dirinya mengalami keputihan. Apalagi jika keputihan tersebut mulai timbul gejala gatal yang sangat hingga cairan berbau

 

Kapan leucorrhea atau keputihan dikatakan Abnormal?

Setiap cairan/lendir memiliki warna dan bau yang berbeda, apabila cairan/lendir tersebut berbau busuk darah- dengan warna biruan, dengan rasa terbakar atau gatal maka gejala ini harus dibicarakan dengan dokter/bidan Anda sehingga bidan/dokter dapat mengetahui penyebab dari vagina infeksi.

Leukorrhea Abnormal biasanya disebabkan oleh infeksi vagina atau leher rahim, untuk menandainya sangat mudah. Jika lendir berwarna kuning tebal dengan rasa gatal biasanya ini berarti terdapat jamur pada vagina dan vulva.

Peningkatan produksi lendir selama kehamilan terutama karena adanya perubahan tingkat hormon dalam tubuh ibu hamil itu. Selama kehamilan, produksi hormon estrogen meningkat dan ini merupakan salah satu penyebab utama.

Peningkatan cairan vagina selama awal kehamilan biasanya merupakan hasil dari proses implantasi. lendir dapat disertai dengan bercak dan ini normal.

 

Setiap perubahan tekstur atau kuantitas keputihan selama kehamilan, terutama jika disertai dengan sakit perut atau kram, tidak boleh diabaikan karena mungkin menunjuk ke arah komplikasi pada kehamilan. Keputihan yang menyerupai keju dan disertai oleh sensasi gatal atau terbakar bisa menjadi akibat dari infeksi jamur. Jika cairan vagina mengeluarkan bau yang tidak sedap atau warna kekuningan atau kehijauan ini bisa merupakan sinyal infeksi vagina lain yang bisa mengancam keselamatan bayi yang belum lahir Anda.

Produksi lendir selama kehamilan – pada trimester pertama terutama dipicu oleh perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh selama kehamilan dan keluarnya lendir tebal adalah tanda kehamilan. Hal ini terutama akibat peningkatan kadar estrogen. Peningkatan hormon estrogen juga menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah panggul. Hal ini semakin meningkatkan kuantitas lendir selama kehamilan.  Lendir pada awal kehamilan mungkin sisertai bercak darah terjadi pada saat implantasi. Hal ini terjadi karena telur yang dibuahi menempel di dinding rahim.

 

Yang pasti jika wanita hamil mengalami keputihan, walaupun hal ini wajar namun tetap saja musti harus hati-hati dan waspada. Dari bermacam keputihan, ada tiga jenis yang dapat terjadi pada kondisi hamil. Yaitu kandidosis vulvovaginal, vaginosis baterialis dan trikomoniasis.

1. Kandidosis vulvovaginal

Penyebab: Candida albicans. Sejenis mikroorganisme komensal yang terdapat di sekitar area genital perempuan sehat. Kandidosis Vulvovaginal dapat terjadi karena pertumbuhan berlebihan sel-sel jamur, kondisi yang memudahkan pertumbuhan tersebut antara lain: kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral kombinasi, pemakaian antibiotika berlebihan, menstruasi, diabetes mellitus (kencing manis), penyakit-penyakit yang menurunkan daya kekebalan tubuh, kebiasaan irigasi/bilas vagina, cairan pembersih/pewangi vagina, vaginal jeli atau pemakaian celana dalam yang ketat dengan ventilasi yang kurang.

Gejalanya: Munculnya cairan kental, berbau sangat tajam dan disertai dengan rasa gatal akibat cairan keputihan sudah mengiritasi dan membuat lecet vulva. Ibu hamil juga akan merasakan nyeri saat berkemih dan saat bersenggama.

Dampaknya: Jika dibiarkan dan tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kelahiran prematur , ketuban pecah sebelum waktunya dan bayi berat lahir rendah tidak bertambah pada keadaan ini

2. Vaginosis Bakterialis

Penyebab: Adanya perubahan ekosistem dalam area genital. Yaitu keadaan menghilangnya jumlah laktobasili yang normal dan disertai oleh pertumbuhan berlebihan dari mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang tinggi. Dibandingkan pada saat tidak hamil, frekuensi terjadinya Vaginosis Bakterialis pada perempuan hamil cukup tinggi sekitar 16-24 persen.

Gejala: Munculnya cairan kental, berbau sangat tajam. Pada kondisi parah barulah muncul rasa gatal.

Dampaknya: Jika dibiarkan dan tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kelahiran prematur , ketuban pecah sebelum waktunya dan bayi berat lahir rendah tidak bertambah pada keadaan ini

3. Trikomoniasis

Penyebab: Trichomonas Vaginalis, yaitu protozoa yang mempunyai flagel, pada manusia biasanya terdapat di uretra (saluran kemih). Ditularkan pada umumnya melalui hubungan seksual.

Gejala: Berupa iritasi pada area genital, rasa panas, gatal dan nyeri yang dapat terasa di daerah vulva dan paha, perineum (kulit diantara vagina dan anus) , dapat pula disertai nyeri saat berkemih dan senggama. Dapat juga terjadi perdarahan bercak setelah senggama akibat kontak langsung dengan leher rahim yang meradang. keluar cairan keputihan yang berbuih dan berwarna putih keabuan atau berwarna kuning kotor kehijauan serta berbau busuk yang menusuk. Dalam kondisi parah, vagina dan leher rahim dapat bengkak dan meradang kemerahan.

Dampaknya: Akibat terhadap kehamilan Trikomoniasis berhubungan dengan kejadian permaturitas dan bayi berat badan lahir rendah.

 

Tip untuk ibu hamil

1. Gunakan selalu pakaian dalam dari bahan katun dan hindari  pakaian dalam dari bahan sintetis serta celana ketat.

2. Usahakan agar jangan menggunakan panty liner setiap hari.

3. Usai mandi usahakan area genital benar-benar kering. Gunakan pengering berupa handuk yang bersih dan jangan menggunakan tissue yang beraroma wangi.

4. Bersihka area genita dari depan kebelakang setiap laki selesai berkemih atau buang air besar karena dapat membantu mengurangi kontaminasi mikroorganisme dari saluran kemih dan anus.

5. Kurangi mengkonsumsi makanan manis serta yang mengandung kafein

6. Jangan gunakan Douche (ini dapat mengganggu keseimbangan PH normal dan mengakibatkan infeksi vagina)

7. Konsultasi dengan  dokter atau bidan sebelum membeli obat apapun.

8. Gunakan kompres es untuk meringankan gejala di daerah vagina.

9. Gunakan sabun tanpa parfum.

Nah bunda…selamat mencoba

Salam Hangat

Bidan Kita