Bidan Kita

Home Breastfeeding Basic Breastfeeding Memerah ASI selama Kehamilan

Memerah ASI selama Kehamilan

Memerah ASI selama Kehamilan

Pengertian

Pada umumnya, tubuh Anda mulai memproduksi ASI, atau lebih tepatnya kolostrum, ketika umur kehamilan Anda sekitar 16 sampai 20 minggu. Hal ini sangatlah normal. Di trimester ketiga, beberapa ibu menyadari bahwa ASInya mulai merembes. Di masa-masa ini, daripada kolostrum Anda terbuang sia-sia, Anda dapat memerah atau mengumpulkan kolostrum Anda dan membekukannya sehingga Anda dapat memberikannya ke si kecil segera setelah ia lahir. Hal ini sangat berguna terutama apabila Anda harus dipisahkan dengan bayi Anda segera setelah lahir karena hal-hal tertentu, atau apabila bayi Anda memiliki kesulitan dalam menyusu atau membutuhkan perawatan khusus. Selain itu, Anda akan dapat memerah ASI Anda dengan lebih mudah di masa menyusui apabila Anda pernah melakukannya sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai memerah ASI selama kehamilan.

Apa itu kolostrum?

Kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi oleh payudara Anda. Kolostrum biasanya memiliki warna dan kekentalan yang berbeda dari ASI yang sudah matang. Kolostrum pada umumnya berwarna kuning keemasan dan memiliki konsistensi yang lebih kental. Kolostrum ini serung juga disebut sebagai cairan emas karena kandungan nutrisi dan antibodinya yang luar biasa. Kolostrum adalah makanan super yang akan memenuhi semua kebutuhan bayi Anda sampai ASI Anda matang sekitar hari ketiga atau keempat setelah persalinan. Sebelum ASI Anda matang, bayi Anda hanya akan memerlukan beberapa sendok teh kolostrum untuk memenuhi semua kebutuhan bayi Anda. Kolostrum ini sebenarnya sudah mulai diproduksi sejak masa kehamilan, tepatnya sekitar umur kehamilan 16 sampai 20 minggu. Di trimester tiga, terkadang kolostrum ini keluar dengan sendirinya, atau yang sering juga disebut dengan ASI bocor. Hal ini sangatlah normal dan biasanya dapat dengan mudah diatasi dengan menggunakan breast pad agar ASI tersebut tidak merembes ke baju yang Anda kenakan. Namun, ada beberapa ibu yang memilih untuk dengan sengaja mencoba mengeluarkan kolostrum tersebut untuk disimpan dan kemudian diberikan kepada si kecil segera setelah ia lahir.

Mengapa memerah ASI selama kehamilan?

Untuk beberapa ibu, “memerah” ASI atau kolostrum selama kehamilan dapat menjadi suatu cara untuk memastikan bahwa si kecil dapat memulai kehidupannya tanpa membutuhkan tambahan dari susu formula, mengingat bahwa pentingnya ASI eksklusif telah dibuktikan dan direkomendasikan oleh berbagai penelitian dan organisasi kesehatan, seperti WHO (World Health Organization), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia), dan lainnya.

Dalam kasus tertentu, beberapa bayi terkadang membutuhkan cairan atau nutrisi di awal periode pasca persalinan. Apabila hal ini terjadi dan Anda tidak memiliki bank ASI atau cadangan ASI, bayi Anda mungkin akan harus diberikan susu formula di awal periode pasca persalinan. Namun, apabila Anda telah memiliki cadangan kolostrum sebelumnya, bayi Anda dapat mendapatkan nutrisi dan cairan yang ia perlukan dan dapat tetap ASI eksklusif.

Selain alasan diatas, provider Anda mungkin juga akan merekomendasikan Anda untuk memerah ASI selama kehamilan apabila:

  • Si kecil diduga memiliki bibir sumbing yang membuatnya kesulitan untuk menyusu.
  • Si kecil diketahui memiliki cacat bawaan seperti kelainan jantung atau Down’s syndrome
  • Si kecil lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah
  • Anda hamil kembar
  • Anda memiliki diabetes gestasional atau riwayat diabetes sebelum kehamilan
  • Anda mengkonsumsi obat beta-blokers sebagai obat hipertensi

Alasan mengapa Anda disarankan untuk memerah ASI selama kehamilan apabila Anda memiliki diabetes gestasional atau memiliki riwayat diabetes adalah karena bayi-bayi yang lahir dari ibu yang memiliki diabetes selama kehamilan lebih rentan untuk memiliki gula darah rendah segera setelah lahir atau yang juga disebut sebagai hipoglikemia.

Kondisi hipoglikemia ini dapat membuat bayi Anda terlihat lemas dan tidak mau menyusu, dan apabila tidak ditangani, bayi Anda dapat mengalami kejang, apnea (berhenti bernapas), bibir dan kuku kebiruan, atau bahkan kerusakan otak. Berhubung ASI Anda seringkali belum keluar segera setelah persalinan, bayi Anda akan diberikan susu formula untuk menaikkan gula darahnya. Namun, apabila Anda sudah memiliki persediaan ASI, hal semacam ini dapat dihindari.

Apabila Anda telah mengumpulkan cadangan kolostrum selama kehamilan, si kecil tidak akan memerlukan tambahan dari susu formula yangmana memiliki beberapa resiko untuk sistem pencernaan si kecil yang belum matang. Berdasarkan penelitian, pemberian susu formula untuk bayi yang baru lahir juga dapat meningkatkan resiko alergi dan diabetes di masa depan.

Selain dalam kasus hipoglikomia, memiliki cadangan kolostrum sebelum persalinan juga dapat sangat berguna ketika si kecil tidak dapat menyusu dengan baik, harus segera dipisahkan dengan Anda untuk mendapar perawatan khusus, atau sebatas apabila ASI Anda tiba-tiba tidak mau keluar setelah persalinan yangmana merupakan skenario yang sangat umum terjadi.

Kapan bisa dimulai?

Salah satu resiko memerah ASI selama kehamilan adalah munculnya kontraksi yang menyebabkan kelahiran prematur. Hal ini karena stimulasi puting dapat meningkatkan hormon oksitosin yang juga berfungsi dalam menimbulkan kontraksi. Oleh karena itu Anda disarankan untuk dapat mulai memerah kolostrum Anda di umur kehamilan 37 minggu. Namun, ingatlah untuk berhenti apabila saat memeras ASI Anda merasa bahwa perut Anda kenceng-kenceng. Anda juga dapat mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan provider Anda sebelum memerah kolostrum Anda. 

Bagaimana caranya?

Cara terbaik untuk memerah kolostrum Anda selama kehamilan adalah dengan menggunakan tangan. Anda tidak direkomendasikan untuk memerah kolostrum dengan pompa ASI selama kehamilan berhubung hanya akan memerah kolostrum dalam jumlah yang sedikit dan menggunakan pompa akan lebih tidak praktis dan tidak efektif daripada menggunakan tangan.

Pada umumnya, Anda hanya membutuhkan waktu tiga sampai lima menit untuk memerah beberapa tetes kolostrum dan Anda dapat memerahnya sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Apabila Anda sudah siap untuk memerah ASI Anda, berikut ini adalah beberapa tahapan untuk melakukannya:

  • Pastikan bahwa Anda mempunyai tempat yang bersih dan steril untuk menyimpan kolostrum Anda, seperti suntikan tanpa jarum alat bantu makan.
  • Cuci tangan Anda dan letakkan kain hangat di payudara Anda untuk membantu menstimulasi aliran ASI Anda atau Anda juga dapat mandi atau berendam terlebih dahulu sebelumnya.
  • Carilah posisi yang nyaman di tempat yang hangat dan membuat Anda merasa nyaman dan tidak banyak distraksi. Gunakan teknik napas yang telah Anda pelajari atau dengarkanlah rekaman relaksasi. Anda juga dapat mencoba untuk melakukannya sambil memvisualisasikan bayi Anda untuk membantu menstimulasikan ASI Anda.
  • Mulailah untuk memijat payudara Anda dengan lembut, membelainya dari atas ke bawah ke arah puting Anda untuk menstimulais reflek keluarnya ASI atau letdown reflex.
  • Bentuk huruf C dengan tangan Anda dan letakkan di sekitar payudara Anda dengan jari-jari dibawah untuk menyangga payudara Anda dan ibu jari Anda berada di atas.
  • Pijat payudara Anda dengan gerakan menurun dari atas ke bawah ke arah puting Anda dengan ibu jari Anda sampai jempol Anda merasakan geronjalan di bawah kulit payudara Anda (biasanya di area dekat areola (area yang terlihat lebih gelap di sekitar puting Anda). Ketika Anda menemukan area itu, tekan dengan perlahan dan lepaskan untuk mulai memeras.
  • Anda akan menyadari bahwa beberapa tetes kolostrum mulai keluar dari puting Anda. Gunakan suntikan makan yang sudah Anda siapkan sebelumnya untuk mengumpulkan tetesan kolostrum tersebut. Anda dapat melakukannya dengan menarik plunger suntikan tersebut (bagian yang digunakan untuk menarik cairan ke dalam suntikan). Anda mungkin akan membutuhkan bantuan orang untuk membantu melakukannya. Apabila tetesan tersebut melambat atau berhenti, putar tangan Anda di sekitar payudara Anda dan coba lagi.
  • Apabila Anda menyadari bahwa ASI Anda mulai keluar dalam jumlah yang lumayan banyak, Anda dapat menggunakan sendok atau tempat steril terlebih dahulu sebagai tempat ASI Anda sebelum memasukannya ke dalam suntikan makan. Pada umumnya, Anda dapat menggunakan suntikan yang sama sepanjang hari, namun ingatlah untuk memasukannya ke kulkas di sela-sela sesi. Gunakan suntikan makan baru apabila Anda ingin memeras lagi di keesokan harinya.
  • Bekukan suntikan makanan itu setelah Anda selesai memerah ASI Anda. Anda dapat menyimpan suntikan makanan itu di tempat khusus sebelum memasukannya di freezer, terutama apabila suntikan tersebut tidak memiliki tutup. Pastikan bahwa Anda memberikan label tanggal sebelum Anda memasukannya ke freezer.

Ketika Anda ingin menggunakan kolostrum tersebut, Anda dapat mencairkannya dengan menaruhnya di bawah keran air hangat atau membiarkannya mencair dengan sendirinya di suhu ruangan. Pada umumnya Anda dapat menyimpan kolostrum beku hingga enam bulan, namun setelah dicairkan, kolostum hanya akan bertahan di dalam kulkas selama 24 jam.

Knowledge is power~

Sumber:

– https://abm.me.uk/breastfeeding-information/antenatal-expression-colostrum/
– https://academic.oup.com/nutritionreviews/article/70/9/509/1835283
– https://www.babycentre.co.uk/x25024458/should-i-harvest-my-colostrum-before-my-baby-is-born
– https://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/antenatal-expression-colostrum
– https://www.laleche.org.uk/antenatal-expression-of-colostrum/
– https://www.medela.com.au/breastfeeding/blog/breast-milk-expressing-tips/everything-need-know-expressing-pumping-pregnancy
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4755951/