Bidan Kita

Home Baby care Merawat Tali Pusar Bayi? Bagaimana Caranya?

Merawat Tali Pusar Bayi? Bagaimana Caranya?

Merawat Tali Pusar Bayi? Bagaimana Caranya?

Apa Itu Tali Pusar Bayi?

Selama kehamilan, talu pusar bayi Anda berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke bayi Anda. Tak lama setelah si kecil lahir, provider Anda akan memotong tali pusar si kecil. Ketika tali pusar si kecil sudah dipotong, provider Anda akan menyisakan tunggul sepanjang 2 sampai 3 cm yang telah dijepit dengan klem. Dari situ Anda bertugas untuk merawatnya agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi sampai tunggul itu lepas dengan sendirinya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai cara merawat tunggul tali pusar si kecil.

Kapan tunggul itu lepas?

Tunggul tali pusar bayi Anda pada umumnya akan lepas dengan sendirinya setelah 5 sampai 15 hari setelah si kecil lahir. Provider Anda mungkin akan melepas klem di tali pusar si kecil ketika tunggulnya sudah kering. Ketika tunggul tali pusar bayi Anda sudah mengering, tunggul tersebut akan menyusut dan berubah warna dari kuning kehijauan ke coklat atau hitam sebelum akhirnya lepas dengan sendirinya. Pastikan bahwa tunggul tersebut lepas dengan sendirinya. Ingatlah untuk tidak menarik tunggul tersebut, bahkan apabila sudah menggantung dan hampir lepas sekalipun.

Bagaimana cara merawatnya?

Cara terbaik untuk merawat tungul tali pusar si kecil adalah dengan menjaganya agar tetap bersih dan tetap kering sampai tunggul tersebut lepas dengan sendirinya. Berikut ini adalah beberapa tips untuk merawat tunggul tali pusar si kecil:

  • Jagalah agar tetap bersih. Anda tidak perlu mencuci tunggul pusar bayi Anda secara teratur, namun apabila tunggul tersebut tampak lengket atau kotor, gunakan waslap basah dan sentuh-sentuhkan dengan lembut waslap tersebut sampai tunggul pusar si kecil menjadi bersih. Anda tidak akan memerlukan sabun maupun alkohol karena justru dapa mengiritasi kulit si kecil. Setelah membersihkannya dengan handuk basah, keringkan dengan handuk sampai benar benar kering. Anda juga dapat menggunakan cotton bud untuk membantu mengeringkannya.
  • Jagalah agar tetap kering. Selain mengeringkannya apabila terkena air, Anda juga dapat menjaga tunggul pusar si kecil agar tetap kering dengan secara teratur mengeksposnya ke udara atau dalam kata lain tidak membiarkannya terbungkus baju setiap saat.
  • Gunakan spons mandi. Sebelum tunggul tali pusar si kecil lepas, alih alih memandikan si kecil menggunakan bathub bayi, gunakanlah waslap atau spons mandi untuk memandikan si kecil agar Anda dapat tunggul pusar si kecil tetap kering.
  • Pakaikan popok dengan lembut. Ingatlah untuk memakaikan popok dengan lembut dan hindari menutupi tunggul pusar dengan popok si kecil. Selain itu, ingatlah untuk seringkali mengganti popok si kecil agar popok tersebut tidak bocor dan mengenai tunggul pusar si kecil.
  • Pakaikan pakaian dengan lembut. Pilihlah pakaian yang longgar dan tidak menekan atau banyak bergesekan dengan area tunggul.
  • Tahan keinginan untuk melepaskannya. Biarkan tunggul pusar si kecil untuk lepas dengan sendirinya. Jangan pernah menariknya atau mencoba untuk melepaskannya, bahkan apabila tunggul tersebut sudah menggantung dan hampir lepas sekalipun. Apabila Anda melepaskannya terlalu awal, tunggul pusar tersebut dapat berdarah secara terus menerus (apabila hal ini terjadi, hubungi dokter anak Anda sesegera mungkin).

Kapan pusar si kecil sembuh?

Setelah tunggul si kecil lepas, tunggul tersebut mungkin akan meninggalkan luka kecil. Luka ini dapat memerlukan waktu 7 sampai 10 hari untuk sembuh dengan sepenuhnya. Anda mungkin akan mengeluarkan sedikit darah atau cairan lengket tidak berwarna atau cairan kecoklatan. Hal tersebut normal terjadi dan merupakan bagian dari proses penyembuhan. Namun, apabila Anda menjumpai darah yang tidak berhenti bahkan setelah Anda membersihkannya dengan tisu, segera konsultasikannya dengan dokter anak Anda.

Apa tanda-tanda infeksi?

Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda infeksi yang harus Anda ketahui:

  • Area tunggul pusar si kecil menjadi bengkak dan kemerahan
  • Terdapat benjolan berisi nanah di tunggul atau area sekitar tunggul si kecil
  • Keluarnya nanah atau cairan yang berbau busuk
  • Pendarahan di area tunggul yang tidak kunjung berhenti bahkan setelah Anda membersihkannya.
  • Demam
  • Si kecil terlihat lesu, cranky, dan tidak mau makan
  • Perut bengkak

Segera konsultasikan dengan dokter anak Anda apabila Anda menjumpai gejala-gejala diatas.

Knowledge is power~

Sumber:

– https://www.babycentre.co.uk/a127/caring-for-your-babys-umbilical-stump
– https://www.healthline.com/health/parenting/baby-belly-button#TOC_TITLE_HDR_1
– https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/umbilical-cord/art-20048250
– https://raisingchildren.net.au/newborns/health-daily-care/hygiene-keeping-clean/umbilical-care
– https://www.whattoexpect.com/baby-growth/umbilical-cord-care.aspx