Bidan Kita

Home Post Partum Daily Care Pillow Talk dalam Positif Parenting (Healing Birth Trauma)

Pillow Talk dalam Positif Parenting (Healing Birth Trauma)

0

 

Parenting adalah ilmu pengasuhan Anak , bagaimana mendidiknya, membimbing dan mengasuhnya dengan baik dan benar.

Positif parenting adalah memberikan pola asuh dengan cara yang positif.

Birth trauma adalah gangguan fisik maupun psikologis yang disebabkan adanya trauma sejak dalam kandungan maupun saat proses persalinan dan ini akan berefek sampai usia dewasa. Ini biasanya terjadi pada ibu yang stress selama proses kehamilan dan persalinan, maupun ibu yang bersalin dengan tindakan entah itu SC, Induksi, persalinan tindakan maupun persalinan normal yang traumatic. Selama dua puluh tahun, Dr Emerson telah mengamati dan merawat bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar. pengamatan klinisnya menunjukkan bahwa melahirkan caesar menyebabkan lebih banyak trauma, daripada melahirkan vagina, dan bahwa lebih dari sembilan puluh persen dari semua bayi yang lahir sesar menderita trauma psikologis dengan derajat yang bervariasi Persalinan Sc memiliki dampak fisik dan psikologis yang tidak diinginkan. Efek-efek fisik dan psikologis yang halus namun kuat, dan terjadi di tingkat bawah sadar dari jiwa bayi.

Efek gejala langsung yang mudah dikenali misalnya seperti bangun dan menangis tengah malam, menangis menjerit dan histeris, kesulitan makan, kesulitan pencernaan, kolik, dan lain-lain. Ada juga efek gejala jangka panjang seperti perasaan rendah diri, penampilan yang tidak konsisten, kesulitan dalam penyelesaian tugas, rasa bersalah kompleks, sering menunda pekerjaan, kesulitan bicara dan disfungsional perilaku dan perasaan, Autis bahkan hyperaktif.

Birth trauma memang benar-benar Ada dan banyak yang mengalaminya tanpa kita menyadarinya karena semuanya terekam di bawah sadar Anda.

Apa yang ditanyakan secara spontan seketika saat bayi anda baru saja lahir….pertanyaan pertama yang sering keluar dari mulut sang bunda adalah “Sehat tidak dok/bu bidan?”…dan saat itu jawaban dokter/ bu bidan adalah “sehat,,,,,,,”

kalimat sehat yang terlontar sebenarnya masih koma….belum titik!!! karena sehat yang dilihat saat itu adalah sehat secara fisik saja…sedangkan bagaimana konsidi kesehatan bayi itu secara mental dan spiritual??? semua baru bisa kita lihat dan amati setelah > 1 tahun kemudian.

dan sebagai orang tua apalagi ibu pastilah menginginkan anaknya sehat secara fisik, mental maupun spiritual. kenapa saya mengangkat tema ini dalam artikel saya, karena sampai saat ini banyak yang tidak menyadari bahwa ternyata trauma persalinan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan spiritual seorang anak.

Seorang bayi adalah suci adanya, saat itu sebagian besar irama otaknya adalah alfa, dimana apapun yang dia dengar dan dia rasakan dapat menjadi rekaman dalam pikiran bawah sadarnya yang dapat mempengaruhi kondisi mentasl dan spiritual nya di usia yang akan datang. trauma persalinan dapat disebabkan karena:

1. Persalinan yang lama dan menyakitkan

2. Proses Induksi persalinan

3. Rasa sakit yang menyiksa ibu saat proses persalinan

4. Perasaan hilangnya kendali /kontrol saat proses persalinan

5. Tingginya Tingkati intervensi medis

6. Secio Cesarea

7. Perlakuan yang kasar/kurang menyenangkan dari penolong persalinan (bidan, dokter/ paramedis)

8. Kekhawatiran akan keselamatan bayi

9. Bayi yang dirawat di dalam NICU

10. Trauma sebelumnya (contoh, di dalam masa kanak-kanak, dengan persalinan yang sebelumnya atau pelecehan seksual semasa anak-anak)

semua trauma-trauma diatas ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa anak kelak. satu jurnal penelitian yang sempat membuat mata saya terbelalak adalah sebuah penelitian dari Stanislav dengan judul “Birth Trauma and Its Relation to Mental Illness, Suicide and Ecstasy” disitu dikatakan bahwa trauma pada persalinan sangat berpengaruh terhadap kejadian sakit mental/jiwa, kecenderungan keinginan untuk bunuh diri, kecenderungan penggunaan ecstasy bahkan dikatakan juga bahwa kelainan-kelainan seperti homoseksual dan lesbian juga sangat dipengaruhi oleh trauma selama proses persalinan.

Setelah melihat film what babies want coba bandingkan proses persalinan normal dengan sc dan amati trauma yang terjadi pada anak jika di pisahkan dari ibunya segera setelah dilahirkan.

Sadari trauma itu dan lakukan healing/penyembuhan untuk mengobati trauma-trauma tersebut.

Bagaimana caranya? Dengan positif parenting juga hypnoparenting

Salah satu cara untuk healing trauma dan masalah dalam kehidupan sehari-hari pada anak adalah: Hypnoparenting dan salah satu tehnik sugesti yang bisa digunakan adalah

PILLOW TALK

Adalah metode sugesti langsung yang dapat dilakukan untuk anak usia 0 s.d 17 tahun

Pillow Talk dilakukan dengan cara memberikan sugesti saat anak sudah tertidur sehingga gelombang otaknya sudah turun ke irama Theta dan sebelum drop hingga ke irama Delta.

Langkah:

1. Ketahui dulu penyebabnya/masalahknya karena yang harus diobati adalah sumber masalahnya dan bukan gejalanya (ex: ngemut jempolè biasanya anak kyrang nyaman dan tidak nyaman dengan suasana sehingga mencari “pelarian” agar membuat dirinya merasa lebih nyaman)

2. Orang tua mempersiapkan diri sebelum memberikan pillow talk harus tenang dan rileks akan lebih baik ortu melakukan relaksasi terlebih dahulu.

3. Bisa dibantu dengan suara music relaksasi

4. Saat anak tertidur cukuplama (30 menit), ganggu sedikit dengan menggoyangkan tubuh atau kepalanya, agar gelombang otak naik ke Theta (diperkirakan gelombangnya saat itu adalah Delta)

5. Sambil membelai, bisikkan ke telinganya

“…(nama anak)…ini mama/papa sedang bicara dengan….(nama anak)…kalau ….(nama anak)…bisa mendengar, tolong gerakkan (tangan kanan/jari tangan/kepala/dsb bebas) kamu.”

Nah tunggu sejenak, sekitar 20 – 30 detik untuk respon yang diberikan. Kalu belum ada respon boleh di ulang lagi untuk konfirmasi. Tapi jangan terus-terusan menunggu respon kalau memang belum ada respon. Setelah ia memberikan konfirmasi berupa gerakan. Langsung masukkan sugesti denga kalimat sugesti yang tepat (ex: ini sugesti bagi anak yang sulit makan)

“….(nama anak)…, mama tahu kalau ….(nama anak)… anak tang baik dan sehat. Karena itu mulai sekarang ….(nama anak)… doyan makan apa saja ….(nama anak)… suka sekali terhadap semua makanan, termasuk sayuran dan buah sampai tubuh ….(nama anak)…tumbuh dengan sehat dan sempurna. Mulai sekarang sampai seterusnya ….(nama anak)… suka makanan sehat, doyan makan sayur dan setiap kali waktunya makan selera makan ….(nama anak)… muncul dan ….(nama anak)…makan dengan lahap dan enak. ….(nama anak)… makan dengan lahap[ sampai habis sehingga tubuh semakin sehat dan kuat.

*** Kalimat sugesti tersebut diulangi hingga 5-10 menit sambil membisikkan dengan nada bicara yang lembut dan tidak memerintah

*** Untuk kasus2 yang membutuhkan adaptasi karena sudah menjadi kebiasaan, lakukan minimal 5-7 hari berturut-turut dalam waktu yang sama. Hasilnya akan sangat bervariasi

*** tidak ada masalah apabila yang memberikan sugesti gentian antara papa dan mamanya selama sugesti yang diberikan masih sama.

6. Lakukan konfirmasi (seperti langkah pertama) dengan mengatakan: “….(nama anak)…sekarang mama/papa telah selesai bicara dengan ….(nama anak)… kalau ….(nama anak)… dengar dan setuju dengan ….(nama anak)… gerakkan (kepala, jari tangan, kaki dsb) tunggu sejenak untuk konfirmasi. Kalau setelah ditunggu beberapa saat belum ada respon lanjutkan ke langkah berikutnya.

7. Terminasi untuk menyelesaikan seluruh langkah sugesti katakana pada anak: ….(nama anak)…sekarang ….(nama anak)… tidur nyenyak sampai ….(nama anak)…merasa cukup tidurnya dan besok pagi bangun dalam keadaan b adan yang sehat, bugar, bahagia dan senang.” Ulangi 3x lalu ciup pipi atau keningnya sambil membelai

Saat yang paling tepat melakukan pillow talk:

a. Suasana tenang, nyaman dan monoton

Misalnya di saat:

Ø Pagi hari sebelum beraktifitas

Ø Malam hari menjelang tidur

Ø Saat anak rileks, cenderung lelah

Ø Saat menyusui (untuk bayi)

Ø Saat turun hujan

Ø saat bermain atau bercerita

Ø Saat tertidur.