Bidan Kita

Home Baby care STIMULUS CERDAS UNTUK BUAH HATI

STIMULUS CERDAS UNTUK BUAH HATI

0
STIMULUS CERDAS UNTUK BUAH HATI

Pada janin yang ketika dalam kandungan diperlukan dengan sentuhan lembut, ia mengamati bahwa sesaat ketika lahir, bayi-bayi itu lebih lincah gerakannya. Dalam perkembangannya, ia lebih cepat merespons suara ibunya meskipun dalam suasana yang bising. Bayi-bayi ini kemudian tumbuh menjadi bayi yang mudah tersenyum dan tertawa, pemberani, dan mudah bergaul.

Ia menyimpulkan bahwaa sentuhan lembut pada janin melalui perut ibunya, dan pijatan pada bayi tidak hanya meningkatkan kecerdasan si bayi. Perlakuan ini juga meningkatkan peningkatan perkembangan dalam hubungan sosial, mental, dan emosi si bayi. Diharapkan bahwa dengan mengawali bayi dengan pemijatan yang benar, bayi-bayi ini kelak akan tumbuh menjadi sumber daya manusia yang sangat unggul kecerdasannya, unggul dalam hubungan sosial dan memiliki emosi serta mental yang tangguh.

Sebuah hasil penelitian yang kami kutip dari Johnson’s menyebutkan bahwa sentuhan pada bayi akan menyebabkan berbagai perubahan positif. Sentuhan itu dapat membuat bayi rileks, tenang, dan nyaman. Dengan melakukan pemijatan yang benar, bayi akan mengalami peningkatan nafsu makan dan efektivitas dalam istirahat (tidur). Secara mental, pemijatan pada bayi dapat memperbaiki kondisi mental bayi, meningkatkan kecerdasan dan bayi memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik.

  1. Manfaat langsung pijat bayi

  • Meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi

Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan merasakan sensasi tenang dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan tenang dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi tampak tidur dengan lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Ini menunjukan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat.

  • Memperbaiki konsentrasi bayi

Pemijatan berarti memperlancar peredaran darah. Darah pada tubuh manusia mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke otaknya. Salah satu zat penting yang dibawa oleh darah adalah oksigen. Semakin baik aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen otak yang terpenuhi. Dengan terpenuhinya oksigen di otak secara cukup, konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin baik.

  • Meningkatkan produksi ASI ibu

Piajt bayi menyebabkan bayi rileks dan dapat beristirahat dengan efektif, meningkatkan kesiagaan dan konsentrasi bayi sehingga aktifitas yang ia lakukan selalu dalam keadaan fit. Dengan aktifitas optimal yang dilakukan oleh bayi, energi menjadi banyak yang keluar sehingga bayi cepat lapar dan nafsu makan meningkat.

  • Peningkatan nafsu makan karena sebab ini membuat bayi lebih cepat lapar dan memerlukan isapan ASI cukup banyak setiap harinya. Sedangkan ASI semakin banyak disedot akan semakin terstimulasi untuk berproduksi. Akhirnya, karena disedot terus-menerus ASI ibu juga akan terus terpacu keluar dengan lancar.
  • Membantu menghilangkan rasa lelah badan

Pemijatan mempengaruhi aktivitas oksitosin dan endorphin sehingga dapat membantu dalam meringankan ketidaknyaman atau ketidaklancaran dalam pencernaan, gangguan perut (kolik) dan tekanan emosi.

Untuk dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan pada bayi, endorphin dan oksitosin muncul membantu meringankan rasa sakit atau lelah dan meningkatkan rasa nyaman bayi.

  • Memacu perkembangan otak dan sistem saraf

Stimulasi yang diberikan pada kulit bayi akan memacu proses myelinasi/ penyempurnaan otak dan system saraf sehingga dapat meningkatkan komunikasi otak ke tubuh bayi akan keaktifan sel neuron. Myelinasi yang berlangsung lebih cepat ini memungkinkan otak bayi semakin terpaju untuk berfungsi sempurna dalam mengordinasi tubuh. Bayi lebih sigap dan lincah dalam menanggapi apa yangt dihadapinya.

  • Menstimulasi aktifitas nervus vagus untuk perbaikan pencernaan

Peristaltis adalah “semacam gelombang, kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakan bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran pencernaan.” Pemijatan meningkatkan gerak peristaltis,sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa pemijatan dapat merangsang dan membantu perbaikan pencernaan.

  • Menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernapasan

Aktivitas serat-serat nervus vagus juga berpengaruh pada paru-paru. Pemijatan selama 20 menit yang dilakukan setiap malam pada anak-anak asma dapat menyebabkan ia bernapas dengan cara yang lebih baik. Ukuran keberhasilan napas ini ditunjukan dengan pembacaan grafik peningkatan aliran udara setiap hari yang semakin meningkat. Dengan demikian, dpat disimpulkan bahwa pemijatan dapat memperbaiki pernapasan.

  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Pemijatan memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan jumlah sel pembunuh alami. Sel pembunuh alami adalah sekelompok sel darah putih yang dapat membunuh beberapa jenis sel tumor. Kejadian ini diharapkan akan memiliki implikasi positif terutama bagi anak-anak yang menderita ancaman HIV atau kanker.

  • Pendidikan bagi bayi sejak dini mengenai perawatan tubuhnya

Hal ini terbentuk ketika ibu memijat bayi disertai dengan komunikasi, yaitu sambil tersenyum dan seolah berbicara dengan bayinya. Anda memijat bagian bagian badan bayi sambil mengatakan, “ini tangan adek, buat pegang mainan. Ini kaki adek, nanti buat main bola,” dan sebagainya sehingga si kecil merasa diajari mengenal bagian tubuh dan fungsinya. Anda juga dapat mengajarkan dengan cara menggerak-gerakkan bagian tubuh yang dipegangnya menirukan gerakan organ yang seharusnya, misal menggerakan kaki dengan gerakan kaki melangkah, membantu membuka telapak kedua tangan dan menirukan gerakan tepuk tangan.

  • Pemijatan meningkatan kepercayaan diri ibu dengan peran barunya sebagai ibu

Tidak semua ibu ketika melahirkan bayi akan langsung percaya diri untuk merawatnya. Ada rasa canggung, rasa takut, atau mungkin enggan untuk menyentuh lebih totalitas terhadapnya bayinya. Pemijatan dimaksudkan juga untuk melatih ibu agar lebih totalitas dalam berinteraksi dengan bayinya. Semakin sering sentuhan ibu yang dilakukan kepada bayi akan membuat ibu semakin yakin bahwa perannya sebagai seorang ibu sangat penting dan membanggakan. Ibu akan merasa semakin dekat dengan bayinya karena frekuensi kontak mata, kontak kulit, dan komunikasi semakin hari semakin meningkat.

  • Memudahkan orangtua untuk lebih mengenali dan waspada kepada bayinya

Pemijatan memungkinkan tangan anda meraba dan menyentuh ke seluruh tubuh bayi. Mata anda juga akan melihat seluruh bagian tubuh bayi. Sering kali pada bayi terdapat gejala atau tanda akan timbulnya penyakit sehingga bayi menjadi rewel. Ibu yang tidak pernah memijat bayinya tidak akan tahu apa yang terjadi pada bayinya karena ia kurang menguasai peta fisik bayi.

  • Pijat bayi adalah hiburan rekreatif

Pijat bayi adalah sarana hiburan yang menyenangkan bagi keluarga. Anggaplah anda sedang bersantai, bergembira, dan mencurahkan segala rasa bahagia kepada buah hati ketika sedang memijatnya. Tunjukan kepada anggota keluarga lain betapa anda berbahagia ketika memijat si kecil.

  1. Manfaat jangka panjang pijat bayi

  • Membina ikatan yang kuat antara orangtua dan anak yang terbentuk atas dasar cinta dan keterbukaan komunikasi.
  • Menurunkan hiperaktivitas dan meningkatkan kelembutan sifat anak.
  • Memudahkan pembelajaran terhadap kesigapan, perkembangan fisik menjaid optimal, peningkatan koordinasi otot. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian.
  • Bagi orangtua dan kakaknya, pemijatan meningkatkan kesadaran akan manajemen pengolahan mental dan teknik meredakan stress.
  • Memudahkan acara pelenturan setiap hari baik bagi orangtua maupun anak. Kemampuan untuk relaksasi dengan mekanisme yang sangat bagus untuk mengatasi stress.
  • Menawarkan keuntungan kepada orangtua akan pemahaman mengenai sifat anak dan menemukan keuntungan tersendiri dalam meningkatkan komunikasi verbal dengannya.
  • Menciptakan suasana dan pemahaman akan pentingnya kreativitas dalam merawat anak.
  • Mengajarkan anak mengenai perbedaan sentuhan (latihan indra peraba)
  • Mengenalkan kepada bayi mengenai control badan mereka.
  • Anak-anak yang memiliki hubungan dekat dengan orangtuanya cenderung memiliki hubungan lebih baik dengan sesamanya dan kepada yang lebih dewasa.

Manfaat ini akan diteruskan oleh anak ketika kelak ia besar dan menjadi orangtua.

  1. Persiapan pemijatan
  • Waktu yang tepat

Pemijatan dapat dilakukan kapan saja. Namun, waktu yang dianjurkan adalah:

  1. Pagi hari sebelum memulai aktivitas (akan mandi). Pemijatan dilakukan menjelang mandi adalah karena alasan kepraktisan, sebab sisa-sisa minyak pijat akan lebih mudah sekalian dibersihkan ketika mandi. Pemijatan pagi hari memberikan nuansa ceria bagi bayi. Ini pendidikan bagi si kecil untuk menyambut hari dengan optimis dengan penuh syukur. Bagi keluarga, pemijatan yang menyenangkan pada pagi hari buat si kecil akan menambah semangat melakukan segala aktivitas.
  2. Pemijatan dapt dilakukan sekitar 15 menit setelah si kecil makan. Pemijatan segera setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau bahkan bayi muntah karena lambung bayi belum siap digoncang dan gerak peristaltic masih berlangsung untuk mengantar makanan ke saluran pencernaan.
  3. Malam hari (menjelang tidur)

Pemilihan waktu menjelang tidur bagus karena biasanya setelah pemijatan, bayi akan merasa rileks dan mengantuk. Inilah pengantar tidur yang sangat baik karena tidur bayi menjadi sangat efektif.

  1. Jangan membangunkan bayi karena si kecil akan dipijat. Pemijatan pada waktu yang tidak tepat (membangunkan bayi untuk dipijat) akan membuat bayi merasa dipaksa sehingga bayi bukannya semakin sehatm, tetapi terganggu.
  2. Waktu terlalu pagi, terlalu malam, atau ketika cuaca buruk bukanlah saat yang baik untuk memijat bayi karena hawa dingin dapat membuat bayi masuk angin. Jangan paksakan memijat jika waktu kurang mendukung.
  • Suasana yang tenang

Si kecil harus dalm kondisi yang tenang. Suasana tenang dan nyaman ini misalnya:

  1. Saat bayi ceria adalah saat terbaik dilakukan pemijatan. Jika si kecil rewel maka jangan memaksakan untuk dipijat karena ia akan semakin rewel dan memberontak. Untuk membuat bayi ceria, suasanakan dengan mengajaknya bercanda atau bermain-main sampai ia siap dipijat.
  2. Hindari memijat bayi ketika ia dalam keadaan lapar karena bayi akan merasa tidak nyaman dan bahkan meronta.
  3. Tidak hanya si kecil yang harus dalam keadaan tenang, tetapi yang akan memijat pun harus dalam keadaan tenang. Selesaikan pekerjaan sebelum memijat dan luangkan waktu selama 15 menit agar pemijatan lebih optimal.
  4. Pemijat sebaiknya dalam mimik muka yang siap tersenyum menebar kasih sayang. Pancinglah bayi untuk tersenyum pula sehingga komunikasi melalui mimik muka terjadi.
  5. Hindari memijat dengan tergesa-gesa atau gaduh. Memijat dengan tergesa, was-was, atau dalam keadaan terpaksa menyebabkan pijatan kasar dan tidak nyaman dirasakan oleh bayi.
  6. Bercandalah dengan bayi untuk menambah keharmonisan suasana.
  7. Untuk mengiringi pemijitan, putarlah musik klasik agar suasana lebih tenang dan rileks. Musik klasik yang menstimulus otak misalnya Mozart, Dave Koz, atau musik lainnya. Untuk pemijatan pengantar tidur, anda dapat memutarinstrumen rileks yang menenangkan mislanya Kitaro, Richard Clayderman, atau lagu-lagu nasyid.
  • Ruangan yang nyaman

Ruang yang nyaman untuk pemijatan si kecil adalah:

  1. Ruangan untuk memijat upayakan yang hangat, tetapi tidak panas. Ruangan yang dingin atau terlalu banyak angin menyebabkan bayi kedinginan dan masuk angin. Untuk menghangatkan ruangan, anda bisa memasang lampu hangat.
  2. Ruang yang kering dan tidak pengap. Ruang yang pengap dan lembap menyebabkan bayi gerah. Kulit bayi sangat sensitif merasakan pengap atau lembapnya ruangan sehingga ia akan terlihat resah saat dipijat.
  3. Ruangan tidak berisik. Suara-suara berisik menganggu konsentrasi ibu dan bayi. Untuk menciptakan ketenangan, pastikan suara yang mengisi ruang adalah suara ibu, ayah, dan iringan musik lembut.
  4. Penerangan harus cukup. Ini penting agar tidak terjadi kesalahan akurasi pada daerah yang dipijat. Penerangan yang remang-remang atau gelap menyulitkan ibu untuk membedakan warna kemerahan kulit si kecil bekas pemijatan. Warna ini mengindikasikan bahwa pemijatan telah cukup.
  5. Hindarkan aroma atau bau-bauan yang mengganggu. Bila ingin menerapkan aroma terapi, cukup dengan aroma yang muncul dari minyak pijat. Tidak dianjurkan menggunakan pewangi ruangan aerosol atau benda baker (dupa) karena jenis pewangi ini dapat membuat bayi alergi sehingga membahayakan.
  • Siapkan peralatan (Lihat lampiran:gambar 6)

Sebelum memijat, siapkan peralatan yang dibutuhkan, misalnya:

  1. Alas yang empuk dan lembut, misalnya kasur atau busa yang dilapisi dengan kain lembut. Luas alas ini adalah sebesar kira-kira bayi dan ibu dapat bergerak dengan bebas. Alas ini sebaiknya dalam posisi datar.
  2. Handuk/lap lembut dan nyaman untuk kulit bayi. Handuk atau lap ini diperlukan untuk membersihkan sisa-sisa minyak yang menempel pada kulit bayi.
  3. Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat. Penyiapan popok yang terlambat (setelah dipijat baru disiapkan popok) menyebabkan bayi harus menunggu waktu sehingga kedinginan.
  4. Baju ganti, untuk mengganti baju lama setelah selesai pemijatan.
  5. Siapkan juga minyak untuk memijat seperti baby oil, lotion, dan minyak zaitun. Baby oil biasanya terbuat dari minyak alami dari biji-bijian. Lotion sebaiknya dipilih yang aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Minyak zaitun sangat baik dalam perawatan kulit, termasuk kulit bayi karena sifatnya yang lembut dan melembapkan. Tidak dianjurkan menggunakan minyak aroma terapi kecuali di bawah pengawasan dokter spesialis anak.
  6. Sediakan air hangat beserta handuk kecil dan wash lap bila seusai pemijatan perlu untuk menyeka bayi dari bekas minyak.
  • Tangan yang aman untuk memijat

Tangan dikatakan aman bila:

  1. Dalam keadaan bersih, yaitu dengan mencucinya (menggunakan sabun dan antiseptik) sebelum pemijatan. Tangan yang kurang bersih dapat menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit pada bayi.
  2. Handuk/ lap lembut dan nyaman untuk kulit bayi. Handuk atau lap ini diperlukan untuk membersihkan sisa-sisa minyak yang menempel pada kulit bayi.
  3. Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat. Penyiapan popok yang terlambat (setelah dipijat baru disiapkan popok) menyebabkan bayi harus menunggu waktu sehingga kedinginan.
  4. Baju ganti, untuk mengganti baju lama setelah selesai pemijatan.
  5. Siapkan juga minyak untuk memijat seperti baby oil, lotion, dan minyak zaitun. Baby oil biasanya terbuat dari biji-bijian. Lotion sebaiknya dipilih yang aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Minyak zaitun sangat baik dalam perawatan kulit, termasuk kulit bayi karena sifatnya yang lembut dan melembapkan. Tidak dianjurkan menggunakan minyak aroma terapi kecuali di bawah pengawasan dokter spesialis anak.
  6. Sediakan air hangat beserta handuk kecil dan wash lap bila seusai pemijatan perlu untuk menyeka bayi dari bekas minyak.
  • Tangan yang aman untuk memijat

Tangan dikatakan aman bila:

  1. Dalam keadaan bersih, yaitu dengan mencucinya (menggunakan sabun dan antiseptik) sebelum pemijatan. Tangan yang kurang bersih dapat menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit pada bayi.
  2. Dalam keadaan kering air (diusap dengan lap setelah cuci tangan). Tangan yang basah menyebabkan bayi kedinginan atau kulit bayi tidak nyaman.
  3. Hangat (tidak dalam kondisi tangan kedinginan). Kulit bayi sangat peka dengan suhu tangan ibu dan tidak nyaman bila tangan yang menyentuhnya itu dingin.
  4. Untuk membuat tangan aman dapat dilakukan dengan memotong kuku dan membulatkannya (dikikir). Kuku yang panjang atau mencuat (meskipun sedikit) dapat menyebabkan goresan pada kulit bayi. Ingatlah bahwa kulit sangat tipis dan sensitive.
  5. Tanpa perhiasan (baik cincin maupun gelang). Keberadaan cincin, gelang, atau aksesori lain yang terbuat dari logam atau plastic dapat melukai kulit bayi.
  • Posisi yang tepat

Carilah posisi yang membuat si kecil semakin tenang ketika dipijat. Mulailah pijatan dari bagian kaki, perut dada, tangan, muka dan punggung. Jika kesulitan maka mulailah dari bagian yang membuat si kecil semakin nyaman.

Demikian pula posisi pemijat. Pemijat harus mendapat ruang cukup untuk menempatkan diri dengan posisi menyesuaikan keinginan bayi. Posisi pemijat yang tidak optimal menyebabkan pemijatan tidak berjalan baik dan kontak batin antara pemijat dan bayinya kurang terjalin.

Ada dua posisi mendasar ketika melakukan pemijatan bayi, yaitu posisi telentang (berbaring) dan posisi tengkurap. Dalam kedua posisi ini, posisi pemijat adalah di bagian bawah (arah kaki) si bayi. Posisi ini adalah posisi tatap mata yang paling baik antara pemijat dan bayinya. Dengan posisi ini pula jangkauan tangan pemijat menjadi efektif, karena baik tangan kanan maupun tangan kiri sama-sama dapat melakukan aktivitas pemijatan secara bergantian.

  1. Gerakan dasar pemijatan
  • Sentuhan

Menyentuh si kecil sama artinya dengan memijat atau mengurut. Semua sentuhan akan menimbulkan efek positif bagi si kecil. Jika tindakan menyentuh si kecil dilakukan secara teratur dan sesuai dengan teknik pemijatan maka manfaat yang dihasilkan akan semakin besar. Sentuhan yang dilakukan oleh tangan ibu dapat menimbulkan ikatan yang lebih dekat antara bayi dan ibu. Oleh sebab itu, ketika menyentuh si kecil, ibu harus melibatkan batinnya juga.

  • Usapan

Gerakan usapan berkhasiat untuk menenangkan anak. Ahli fisioterapi menganjurkan agar usapan dilakukan sedikit lebih bertenaga dengan arah usapan mengarah ke jantung, terutama pijat bagian peripheral (lengan, bahu, tangan, kaki, betis, dan paha). Gerakan usapan ini dapat merangsang aliran darah dan getah bening. Lancarnya aliran darah dan getah bening menyebabkan metabolism tubuh bayi menjadi lebih baik. Bayi menjadi tenang dan nyaman.

  • Remasan

Gerakan remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih kuat, sekaligus akan lebih melancarkan peredaran darah. Remasan ini juga ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan kelenjar-kelenjar yang kadang tidak lancer sebelumnya. Dengan remasan, otot bayi terlatih untuk berkontraksi dan relaksasi bila disertai dengan latihan peregangan.

  • Kocokan

Gerakan kocokan berkhasiat untuk menegndorkan jaringan. Jaringan otot bayi masih sangat jarang berlatih dan bergerak sebagaimana ornag dewasa. Ketika sekali dua kali bergerak, otot bayi cepat tegang sehingga perlu dikendorkan kembali. Seperti kita yang jarang berolahraga, sekali melakukan aktivitas olahraga otot kita akan lebih cepat tegang bila dibandingkan dengan orang lain yang sering berolahraga. Untuk mengendorkan jaringan otot bayi, pemijat melakukan gerakan kocokan agar saraf-saraf dan otot mengendor dan menimbulkan perasaan rileks.

  • Urut lingkar

Gerakan urut lingkar dilakukan untuk memberikan stimulus pada permukaan jaringan dan jaringan yang lebih dalam. Dengan cara ini, aliran darah akan meningkat dan pembuluh darah akan lebih lebar. Gerakan urut-lingkar

  1. Teknik memijat
  • Langkah pertama: Mengawali bonding saat persiapan pemijatan

Bonding atau ikatan kasih saying ditujukan untuk menumbuhkan tautan batin antara ibu dan bayi saat memijat. Ikatan kasih saying ini sangat besar pengaruhnya bagi bayi karena pemijatan bukan hanya pekerjaan fisik, tetapi juga pekerjaan hati.

Letakkan bayi pada alas tempat pemijatan. Sambil bercanda ajaklah si kecil berbicara.

  1. Lepaslah satu per satu pakaiannya dengan perlahan. Singkirkan pakaian itu agar tidak mengganggu suasana pemijatan.
  2. Baringkan si kecil di alas pemijatan sambil menatap matanya. Tersenyumlah disertai canda yang hangat.
  3. Katakanlah bahwa si kecil mau dipijat, katakana pijat sehat dan menyenangkan.
  4. Putarlah music, balurkan minyak pada tubuh bayi sambil meratakannya ke bagian yang akan dipijat.

 

  • Langkah kedua: pemijatan bagian depan tubuh bayi

Ketika hendak memulai meijat, pastikan cahaya cukup terang sehingga anda dapat dengan jelas mengamati setiap bagian tubuh bayi. Bila ia mencoba merangkak atau berguling-guling biarkan karena ia sedang bergembira dan menyambut ajakan anda. Ini tanda positif bahwa bayi akan menikmati pijatan nanti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here