Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Apa yang Terjadi Saat Bayi Tidak Melewati Jalan Lahir?

Apa yang Terjadi Saat Bayi Tidak Melewati Jalan Lahir?

0
Apa yang Terjadi Saat Bayi Tidak Melewati Jalan Lahir?

Banyak orang berpikir, bayi lahir itu cuma soal keluar dari rahim ke dunia. Padahal, ada jutaan hal kecil yang terjadi dalam perjalanan itu — yang semuanya dirancang oleh tubuh untuk menyiapkan bayi hidup di luar kandungan.

Nah, saat bayi lahir lewat operasi sesar, ada satu hal penting yang sering terlewat: kurangnya stimulasi alami.

Bukan berarti salah, bukan juga trauma, tapi memang ada proses fisiologis yang tidak terjadi. Misalnya, bagaimana tulang belakang bayi teraktivasi, refleks leher bekerja, sampai kemampuan bayi merangkak sendiri menuju payudara ibu (breast crawl).

Di sinilah kita perlu paham. Supaya tidak panik, tidak merasa bersalah, justru tahu apa yang bisa dilakukan untuk mendukung bayi kita. Dengan persiapan yang tepat, baik lewat Prenatal Gentle Yoga maupun pendampingan bijak dari bidan, kita bisa membantu tubuh bayi tetap mendapat stimulasi penting meskipun lahir dengan sesar.

Jadi, kalau Anda pernah bertanya-tanya:
“Apa sih bedanya bayi sesar dengan bayi lahir normal dari sisi stimulasi tubuh?”
“Kenapa hal ini penting untuk tumbuh kembang?”
“Dan apa yang bisa saya lakukan sebagai ibu atau bidan?”

Mari simak penjelasan lengkapnya di artikel (dan video) ini. Percayalah, pengetahuan ini bisa mengubah cara kita memandang kelahiran — lebih penuh makna, lebih gentle, dan tentu saja lebih empowering.

Nah kebetulan aku sedang melihat video edukasi dari dokter osteopath ini:
copy_C9E43B4D-5C50-4794-937E-FDD449EF3220

dalam videonya dia menjelaskan bahwa:

bayi yang lahir melalui operasi sesar, ada kurangnya stimulasi. Mereka tidak mengalami proses “remodeling” pada tengkorak, serta ketidakseimbangan tertentu yang biasanya bukan karena trauma, melainkan karena kurangnya stimulasi alami.

Normalnya begini:
Bagian tulang oksiput (tulang belakang kepala bagian bawah) yang terhubung dengan tulang leher pertama (C1) akan terlipat di dalam rahim. Saat kontraksi persalinan, lipatan ini akan terbuka, dan sudut tulang akan sedikit berubah untuk mempersiapkan aktivasi refleks leher.

Kemudian, ketika bayi melewati jalan lahir di bawah tulang pubis, leher bayi akan teraktivasi. Pada saat yang sama, tulang belakang panjang juga ikut teraktivasi.

Hal ini sangat penting, karena akan menentukan gerakan tulang belakang bayi. Dari momen kelahiran, bayi seharusnya sudah mampu melakukan gerakan merangkak kecil menuju puting ibu secara mandiri (breast crawl).

Namun pada bayi lahir sesar:
Mereka tidak melalui tahapan stimulasi ini. Akibatnya, pada sebagian bayi, tulang belakang tidak teraktivasi dengan baik, sehingga bisa menimbulkan ketidakseimbangan (imbalances) dalam derajat yang berbeda-beda.

Nah pernyataan dan edukasi dari dokter Nico tadi menarik, karena Bayi yang lahir per vaginam akan mengalami serangkaian stimulasi mekanis dan neurologis saat melewati jalan lahir. Tekanan dari kontraksi rahim, tulang panggul ibu, hingga dorongan keluar itu sendiri berperan “mengaktifkan” refleks-refleks penting bayi: