
-
Refleks leher & tulang belakang → terjadi saat tulang oksiput dan servikal bayi bergeser sesuai kontraksi.
-
Refleks merangkak (breast crawl) → bayi menggunakan koordinasi tulang belakang untuk bergerak menuju puting ibu.
-
Sistem pernapasan & sirkulasi → lebih siap bekerja karena adanya tekanan saat lahir yang membantu mengeluarkan cairan paru.
Pada bayi sesar, proses ini tidak terjadi secara penuh. Bukan karena trauma, melainkan kurang stimulasi. Akibatnya:
-
Beberapa refleks mungkin teraktivasi lebih lambat.
-
Postur bayi bisa terlihat agak “kaku” atau tidak seimbang.
-
Ada kecenderungan bayi lebih lama menyesuaikan pola hisap, napas, atau gerakan awal.
Tapi kabar baiknya: dengan pendekatan osteopati, fisioterapi bayi, dan stimulasi lembut dari orang tua, hal ini bisa dioptimalkan kembali.
lalu Kaitan dengan Prenatal Gentle Yoga (PGY)
Nah, di sinilah peran PGY sangat penting bahkan sebelum bayi lahir.
Dalam PGY, ibu dilatih:
-
Membuka ruang panggul (Creating Space) → membantu kepala bayi masuk posisi optimal sehingga peluang lahir per vaginam meningkat, mengurangi indikasi SC yang tidak perlu.
-
Latihan stabilitas & pernapasan → menurunkan risiko stress ibu, menjaga hormon oksitosin tetap dominan → kontraksi lebih efektif → lahiran lancar.
-
Gerakan biomekanik panggul → memfasilitasi bayi melakukan rotasi dan fleksi optimal, sehingga stimulasi pada tulang tengkorak dan tulang belakang terjadi secara alami.
Dengan kata lain, PGY bukan hanya bikin ibu nyaman, tapi juga memberi bayi kesempatan maksimal untuk lahir dengan stimulasi alami yang utuh.