Bidan Kita

Home Baby care Apa Yang Terjadi Jika Bayiku Kuning (Ikterik), Ibu-ibu Wajib Baca!

Apa Yang Terjadi Jika Bayiku Kuning (Ikterik), Ibu-ibu Wajib Baca!

0
Apa Yang Terjadi Jika Bayiku Kuning (Ikterik), Ibu-ibu Wajib Baca!

Penyakit yang menyebabkan kondisi ini termasuk seperti kelainan sel darah merah pada bayi, penyakit hemolitik, infeksi seperti sepsis dan meningitis, kelainan metabolisme seperti galaktosemia dan hipoglikemia, dan kelainan usus seperti mekoneum ileus, penyakit Hirschprung dan letak usus yang terlalu tinggi. Ada beberapa gejala yang terjadi akibat kondisi ini termasuk seperti:

  • Bayi berubah menjadi lebih kuning hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
  • Bayi kuning menjadi lebih parah pada umur lebih dari 24 jam.

Bayi kuning terjadi setelah umur bayi lebih dari 10 hari.

  • Ikterus neonatorum fisiologis

Ini adalah sebuah kondisi bilirubin yang sangat tinggi pada tubuh bayi akibat faktor fisiologis pada tubuh bayi dan biasanya paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Penyakit ini tidak muncul dengan cepat atau membutuhkan waktu selama kurang lebih hari dua sampai tiga hari setelah dilahirkan.

Kemudian semakin lama semua gejala akan terjadi dengan cepat. Biasanya penyakit ini juga akan hilang sendiri selama kurang lebih 14 hari. Penyebab penyakit ini seperti organ hati bayi yang tidak sempurna, hati bayi yang belum terbentuk sempurna seperti pada bayi prematur dan kekurangan enzim tertentu yang menyebabkan sel darah merah pecah berlebihan dalam tubuh bayi.

Perawatan ikterus neonatorum

  1. Beberapa bayi yang menderita ikterus neonatorum bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih 10 sampai 14 hari, namun tindakan ini harus mengamati gejala pada bayi secara terus menerus dan ada indikasi perubahan ke arah yang lebih baik.
  2. Tindakan fototerapi yaitu memberi sinar biru pada tubuh bayi agar bilirubin yang terbentuk dalam tubuh bayi bisa dipecah oleh hati dalam waktu yang lebih cepat. Ada dua jenis tindakan yang bisa dilakukan yaitu:
  3. Fototerapi konvensional : perawatan dilakukan dengan menempatkan bayi dibawah lampu neon atau lampu halogen dengan mata bayi yang ditutup sehingga sangat aman. Ini tindakan fototerapi yang paling sering digunakan.
  4. Fototerapi fiberoptik: dimana bayi diletakkan dalam selimut berkabel yang terdiri dari berbagai serat kabel optik yang memberi cahaya gerak lewat sinar yang dipantulkan ke arah punggung bayi. Perawatan ini paling sering dilakukan pada bayi prematur.
  5. Transfusi tukar darah dimana transfusi dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah kecil darah bayi yang mengandung sel darah merah yang rusak dan menggantinya dengan sel darah yang lebih sehat. Biasanya sel darah bisa didapatkan dari ibu kandung atau dari keluarga dengan tipe darah yang sama.
  6. Bayi bisa diberikan ASI perah atau ASI secara langsung jika memungkinkan. ASI sangat penting untuk diberikan pada bayi agar mereka bisa mengelola kadar bilirubin. Termasuk untuk bayi yang menjalani perawatan dengan fototerapi maka ASI bisa diberikan secara teratur.
  7. Bayi prematur yang menerima ASI penuh dan mengalami ikterus neonatorum juga bisa mendapatkan kesembuhan dengan proses alami ini. Namun tindakan di rumah sakit diperlukan untuk membantu mencegah komplikasi.
  8. Jika bayi menderita ikterus neonatorum akibat penyakit infeksi tertentu maka perawatan untuk mengatasi penyakit tersebut bisa membantu menyembuhkan dengan cepat. Perlakuan untuk mencegah penyakit infeksi juga penting termasuk untuk tindakan IVIG yang bisa dilakukan jika rhesus ibu dan bayi berbeda.

Penanganan bayi kuning yang mengalami penyakit kuning fisiologis dan juga patologis tentunya berbeda. Penanganan yang dilakukan akan menyesuaikan jenis penyakit kuning tersebut dan melihat sejauh apa penyakit kuning tersebut berada di dalam tubuh bayi.

Cara Mengatasi Penyakit Kuning

Berikut ini cara mengatasi penyakit kuning yang ada pada bayi :

  1. ASI Lebih Sering

Untuk mengatasi penyakit kuning terutama penyakit kuning yang sifatnya patologis ibu bisa memberikan ASInya lebih sering. Hal itu dikarenakan ASI bisa membentuk sistem imun bayi lebih meningkat dibandingkan sebelumnya, tugas sistem imun itu adalah untuk menjaga sel otak dari serangan bilirubin yang tinggi. ASI yang sering juga bisa memberikan ketenangan pada bayi, menghindarkan bayi dari dehidrasi.

ASI tersebut harus masuk ke dalam tubuh bayi, sehingga ibu harus bisa memastikan apakah bayi tersebut benar benar menyusu atau hanya sekedar mengempeng saja.  

  1. Menjemur Bayi

Menjemur bayi bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning yang terjadi secara fisiologis atau normal. Vitamin D yang ada pada sinar matahari pagi sangat membantu bayi untuk bisa menghilangkan penyakit kuning yang ada di tubuhnya. Caranya adalah dengan sebagai berikut ini :

  • Menjemur bayi pada pukul setengah tujuh pagi sampai dengan pukul sembilan pagi, pastikan bahwa cuaca di pagi itu tidak mendung.
  • Menjemurnya bisa selama 30 jam sampai dengan satu jam.
  • Kondisi bayi yang dijemur dalam posisi telanjang sehingga tidak hanya kulit tertentu saja yang mendapatkan sinar matahari tersebut namun seluruh tubuh bayi terkena sinar.
  • Usahakan juga kulit yang terdapat penyakit kuningnya mendapatkan cukup sinar matahari.
  • Lindungi mata bayi, hal itu dilakukan agar mata tidak terpapar langsung dengan sinar matahari.
  1. Perhatikan Fisik Bayi

Untuk mengatasi penyakit kuning, ibu harus memperhatikan fisik bayi yang terjadi. Bagaimana kondisi bayi anda setelah menderita penyakit kuning tersebut. Yang harus diwaspadai adalah :

  • bayi yang memiliki fisik lemas
  • tidak aktif bergerak
  • tidak mau menyusu ibunya
  • menangis tidak kencang atau bisa juga hanya bisa merintih

Ketika hal itu terjadi ibu harus segera tanggap dan segera membawa bayinya ke rumah sakit.

  1. Terapi Sinar

Terapi sinar bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning. Terapi sinar itu akan dilakukan oleh pihak rumah sakit yang dilengkapi dengan fototherapi.

Untuk melakukannya, bayi bisa diletakkan ke dalam box bayi kemudian tubuh bayi dilakukan penyinaran. Bisa juga dengan cara ibu menggendong bayi masuk ke dalam ruangan fototherapy setelah itu bayi dilakukan penyinaran dengan rentang waktu yang ditentukan.

  1. Tindakan Medis

Bahaya bayi kuning yang terjadi lebih dari 2 minggu dan tidak kunjung sembuh sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan tindakan medis.

Dokter yang mengatasi penyakit kuning tersebut akan mengecek kadar bilirubin bayi apakah memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Jika tinggi dokter akan melakukan penyinaran atau bahkan melakukan transfusi darah kepada bayi tersebut.

  1. Mencari Penyebab Bayi Kuning

Salah satu hal yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya bayi kuning adalah mencari penyebab kuning tersebut. Apakah disebabkan oleh faktor fisiologis atau karena patologis. Jika fisiologis, kuning tersebut bisa hilang dengan sendirinya sedangkan jika karena patologis diperlukan campur tangan dokter untuk mengatasinya.

  1. Jangan Membuat Bayi Dehidrasi

Jangan membuat bayi terkena dehidrasi, dehidrasi bisa membuat bayi terus mengalami penyakit kuning. Oleh sebab itulah berikan cairan sesering mungkin kepada bayi, caranya adalah dengan memberikan ASI selama 3 sampai dengan 4 jam. Ketika bayi bangun tidur berikan ASI dengan segera jangan tunggu bayi sampai menangis terlebih dahulu.

Cara Mencegah Bayi Kuning

Setelah mengetahui bagaimana cara mengatasi bayi kuning baru lahir, ada baiknya ibu tahu bagaimana cara mencegah agar bayi tidak mengidap atau mengalami penyakit kuning. Berikut ini adalah cara mencegah bayi memiliki penyakit kuning yang harus diketahui :

  • Lebih Peka Dan Teliti

Peka dan teliti diperlukan untuk mencegah bayi terkena penyakit kuning. Peka dan teliti itu bisa dilakukan dengan mengetahui kapan munculnya ganggua kehamilan tersebut. Bagaimana peningkatan penyakit kuning tersebut di dalam tubuh bayi serta berapa lama bayi mengalami penyakit kuning itu.

  • Hindari Obat-Obatan

Selama hamil hindari obat-obatan sembarangan, hal itu bisa digunakan untuk mencegah bayi terkena penyakit kuning. Alasannya adalah ada jenis obat-obatan yang memiliki sulfa, sulfa tersebut adalah penghancur sel darah merah. Selain berhati-hati dalam mengkonsumsi obat selama kehamilan, ibu juga tidak boleh memberikan sembarangan obat kepada bayi yang mengidap penyakit kuning.

  • Hindari Infeksi

Bayi rentan untuk terkena infeksi, oleh sebab itulah sebagai ibu harus bisa menghindarkan bayi dari berbagai macam infeksi. Hal yang bisa dilakukan oleh ibu adalah selalu menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungan di sekitar bayi. Jangan sampai bayi atau lingkungan bayi tersebut tercemar.

Ibu juga harus memperhatikan kesterilan dari perlengkapan bayi yang digunakan misalnya saja kempong, alat makan dan lain sebagainya, jika tidak steril kuman dan bakteri bisa masuk ke dalam tubuh bayi dan menyebabkan bayi terkena penyakit kuning.

Penanganan bayi kuning diperlukan sesegera mungkin agar ibu yang memiliki bayi kuning terutama penyakit kuning patologis bisa mendapatkan penanganan  dengan segera. Jika penyakit kuning patologis tidak segera diatasi akibatnya adalah bisa membahayakan sel syaraf pusat bayi dan berbagai macam gangguan yang berbahaya lainnya.

Semoga bermanfaat…