Saran
Hindari pemeriksaan dalam (pemeriksaan vagina) yang terlalu sering pada saat proses persalinan.
Usahakan untuk tidak memimpin ibu untuk mengejan menurut perintah kita saat persalinan. Artinya dengan mengajukan pertanyaan atau memberikan arahan kapan harus mengejan, ini justru akan mengganggu insting seorang wanita. Sebagai contoh, ketika kita (bidan) meminta kliennya untuk mengejan, biasanya dengan cara memberikan hitungan 1,2,3 dan seterusnya dan ini seringkali membuat ibu berfikir haruskah saya mengejan? Tapi saya belum ingin mengejan, dalam proses persalinan begitu si ibu berfikir dan merasa tegang, maka oksitosin akan turun produksinya. Dan ini justru membuat proses persalinan semakin panjang. Akan lebih baik jika kita (bidan) mengontrol puncak kontraksi, hanya mengarahkan saja bagaimana ibu mengejan dengan menggunakan sugesti positif tentunya misalnya “mengejan dibawah ibu, seperti sedang buang air” bukannya justru mengatakan “jangan mengejan di leher!” ketika si ibu salah mengejan karena saat proses persalinan ibu sudah tidak bisa membedakan antara leher, jadi apabila si ibu mulai mengejan cukup arahkan dengan lembut atau diam saja, sambil berikan sugesti positif.
Dan jangan berkata-kata ketika ibu berhenti mengejan, cukup pandang matanya dan ajak tarik nafas dalam dan panjang. biarkan ibu mengikuti irama tubuhnya.
Jika seorang ibu secara spontan mendorong untuk sementara waktu dengan nyeri yang berlebihan (biasanya di atas tulang kemaluan) ia mungkin mengalami bibir serviks anterior yang sedang terjepit diantara kepala dan simfisis pubis. Tidak perlu Anda melakukan pemeriksaan vagina untuk mengkonfirmasi hal ini kecuali dia ingin Anda melakukannya.
Jika Anda mencurigai atau mengetahui kemungkinan dia ada bibir serviks anteriornya:
1. Yakinkan padanya bahwa dia telah membuat kemajuan fantastis dan sebentar lagi semuanya selesai, dan dia akan melahirkan dengan lancar. Berikan dukungan dan sugesti positif, ajak untuk relaksasi sebisa mungkin dan ajak komunikasi bayinya agar membantu ibunya memperlancar proses persalinan.
2. Mintalah dia untuk mengikuti irama tubuhnya, tetapi tidak untuk memaksanya mengejan.
3. Bantulah dia untuk mengambil posisi yang dapat mengurangi tekanan dari bibir serviks dan merasa paling nyaman – biasanya posisi berbaring atau bersandar setenga duduk.
4. Jika situasi ini berlangsung terus menerus dan menyebabkan masalah artinya selama kontraksi tekanan di simfisis semakin sakit, berikan kompres hangat atau angkat dan ganjal sedikit bagian pantatnya ini sebagai upaya untuk ‘mengangkat’ leher rahim ke atas.
5. Jika ibu tersebut meminta bantuan lebih lanjut tepiskan bibir serviks dapat secara manual ke kepala bayi bagian internal. Namun ini sangat tidak nyaman bagi ibu!
Catatan: Situasi ini jarang dan biasanya hanya akan berlalu tanpa menimbulkan masalah.
Ringkasan
Bibir serviks anterior adalah bagian normal dari proses kelahiran. Tidak memerlukan manajemen khusus. Komplikasi yang berhubungan dengan bibir serviks disebabkan oleh cara bidan mengidentifikasi, dan mengelola situasi seolah-olah itu adalah masalah.
Salam Hangat