Berawal dari Quote menarik dari bu Robin Lim, yang akan saya cantumkan di buku terbaru saya dan saya posting di Fanpages Bidan Kita di https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 yaitu Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan jendeladi perut seorang perempuan.Robin Lim, Bidan, CNN Hero 2011. Muncul berbagai opini dan komentar di bawahnya… Ada yang Marah! Ada yang Setuju! Ada yang tidak Setuju! Ada yang Kecewa! Ada yang sedih karena menganggap saya selalu posting menjelek-jelekkan SC! Ada yang sedih karena merasa menjadi wanita yang TIDAK SEMPURNA karena proses persalinannya dahulu dengan membikin jendela bahkan ada yang akhirnya menghujat dan menjelek-jelekkan saya di group lain atau di Facebook nya. Sampai-sampai ada yang langsung nge judge bahwa Bidan Kita Anti dengan Operasi Sesar! Pertama kali saya melihat reaksi yang beragam ini, justru saya tersenyum! Inilah yang saya tunggu….saya menunggu reaksi Anda. Karena dengan begitu secara random saya bisa menilai dan menarik kesimpulan tentang sejauh mana Anda memahami tentang sebuah Hakikat, Filosofi dan proses kelahiran juga bagaimana pemahaman Anda tentang WANITA secara HOLISTIK.
HIPNOSIS
Â
Apa itu Hipnosis?
Â
Seperti yang ditulis di atas bahwa hipnosis berasal dari kata “hypnos” yang dalam bahasa Yunani berarti “tidurâ€. Namun perlu Anda ketahui bahwa kondisi hipnosis tidaklah sama dengan tidur. Seseorang yang berada dalam kondisi hipnosis, meskipun tubuhnya beristirahat (selayaknya orang tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya dari luar. Hal ini tentu berbeda dengan orang yang sedang tidur pulas yang seringkali tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya.
Â
Hipnosis telah dipelajari secara ilmiah lebih dari 200 tahun. sehingga defisini hipnosis yang diungkapkan setiap tokoh masih berbeda-beda. Berikut ini beberapa definisi tentang hipnosis:
1. Hipnosis adalah teknik atau praktek dalam memengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi trance hipnosis
2. Hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur, yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang, di mana seseorang yang dihipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan.
Tentang Nyeri Melahirkan?
Sakit/Nyeri adalah cara tubuh Anda memberitahu Anda untuk mengambil tindakan. Saya sering mengatakan kepada klien saya bahwa nyeri adalah alarm dari tubuh yang menginformasikan kepada Anda bahwa ada sesuatu dalam tubuh Anda yang memerlukan perhatian khusus.
Coba bayangkan kalau tidak ada rasa nyeri?
Apa jadinya ketika Anda menggoreng dan tangan Anda tercelup minyak panas dan Andapun tak merasakan nyeri? Bisa-bisa tangan Anda ikut matang di goreng.
Atau ketika gigi Anda berlobang dan Anda tidak merasakan nyeri sama sekali. Bisa jadi gigi Anda habis dan Anda tidak menyadari bahwa ada lubang pada gigi yang harus diatasi.
Atau jika tidak ada rasa nyeri dalam persalinan misalnya? Bisa jadi ketika sedang asyik belanja ke pasar, tiba-tiba Anda melahirkan dan tidak terasa kalau melahirkan? Bisa dibayangkan betapa hebohnya bukan?
Nyeri persalinan memberikan pesan: bahwa saat kelahiran sudah dekat. Ini mendorong Anda untuk mengambil tindakan: untuk memilih tempat yang aman untuk melahirkan, mengumpulkan orang yang memberi dukungan kepada Anda, dan membawa bayi ke dunia.
Namun rasa sakit melahirkan sangat berbeda dengan kebanyakan jenis lain rasa sakit.
ini TIDAK merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang salah. Nyeri pada saat Melahirkan membantu Anda menentukan apa yang terjadi dalam tubuh Anda, bagian apa dari proses persalinan Anda berlangsung, dan apa tindakan yang mungkin Anda ambil.
Rasa ini tidak konstan, kadang datang dan pergi sesuai dengan kontraksi yang ada, memberikan Anda kesempatan untuk beristirahat dan beristirahat serta mengumpulkan energi kembali.
Nyeri melahirkan Ini adalah rasa sakit dengan tujuan yang positif. menyebabkan kelahiran bayi Anda, yang sangat berbeda dari rasa sakit dari cedera, infeksi, atau penyakit kronis.
Menyadari efek yang kuat bahwa bahasa bisa memainkan persepsi kita, beberapa ahli menyarankan adanya penggantian nama untuk rasa sakit melahirkan karena rasa ini menyediakan hubungan positif yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tubuh, daripada asosiasi negatif yang menyertai kata nyeri. Satu mencatat bidan, Ina May Gaskins, menggunakan istilah “bergegas”, dan di kelas Hypnobirthing , ibu didorong untuk berbicara tentang “lgelombang rahim” bukan rasa sakit/nyeri kontraksi.
Bagaimana cara mengatasi rasa sakit/nyeri?
Belajar untuk mengatasi rasa sakit bukanlah konsep baru bagi kebanyakan wanita. Setiap orang memiliki pengalaman akan rasa sakit, dan sebagian besar dari kita telah mengidentifikasi langkah-langkah yang membantu. Berikut adalah beberapa ide yang dapat membantu dalam proses melahirkan.
Cobalah teknik yang Anda rasa membantu sebelum dalam menghadapi rasa sakit, seperti kompres dingin untuk sakit kepala atau tehnik pernapasan dalam.
Jika Anda telah memiliki bayi, berpikir tentang yang teknik manajemen sakit yang paling sukses untuk membantu Anda dalam mempersiapkan persalinan lagi. Jika Anda merasa agak tidak berhasil dalam mengatasi nyeri persalinan sebelumnya, Anda mungkin takut atau gugup ketika Anda berpikir tentang melakukannya lagi. Luangkan waktu untuk mengakui hal ini dan mengakui bahwa ini adalah perasaan yang normal.
Identifikasi bagaimana Anda mengekspresikan rasa sakit. Apakah Anda bisa beradaptasi ataukah tidak. Anda mungkin menangis, merintih, atau mengeluh ketika Anda mengalami rasa sakit. Atau Anda mungkin akan menutup mata dan mencoba untuk tetap tenang. Semua tanggapan ini adalah normal, namun beberapa menghasilkan reaksi yang lebih besar dari orang di sekitar Anda. Banyak sekali kejadian dimana ketika seornag ibu memasuki proses persalinan dan meringis kesakitan, dan justru yang lebih panik adalah orang disekitarnya seperti orang tua atau suami. Dan ini akan sangat mempengaruhi status emosional Anda nanti. Untuk itu berbicara atau peran-bermain dengan mereka tentang bagaimana Anda dapat mengekspresikan rasa sakit dan bagaimana mereka respon terbaik mereka sangatlah penting.
Apa yang menyebabkan rasa sakit saat melahirkan?
Cascade Intervensi dalam Persalinan
Image courtesy of photopin.com
Apakah “cascade intervensi?” Banyak hal dalam hidup yang memiliki saling keterhubungan atau saling keterkaitan atau bahkan saling berantai. Begitupula sebuah intervensi dalam persalinan. Tanpa disadari mereka mungkin memiliki efek yang diinginkan namun kadang juga memiliki efek yang tidak diinginkan yang akhirnya menimbulkan masalah baru yang ternyata harus diselesaikan dengan intervensi lain yang mungkin berakhir dengan intervensi lain lagi ketika ternyata intervensi yang digunakan untuk mengatasi masalah sebelumnya ada efek samping yang tidak diinginkan pula dan begitu seterusnya. Artinya ketika ada sesuatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah persalinan atau ada masalah dalam persalinan maka seringkali sebuah masalah di selesaikan dengan intervensi lebih lanjut, yang pada gilirannya ternyata justru menciptakan lebih banyak masalah. Nah Rantai peristiwa ini disebut sebagai “Cascade Intervensi.”
Banyak sekali pasangan suami istri yang tidak menyadari bahwa intervensi rutin banyak dapat menyebabkan pengalaman yang tidak direncanakan dan efek samping yang tidak diinginkan. Biasanya ini terjadi karena kekurang tahuan, ketidak siapan dan kurangnya informasi yang jelas dan jujur ketika hendak dilakukan intervensi dalam persalinan.
.
Berikut ini adalah contoh nyata yang terjadi dalam persalinan berdasarkan dari cerita Klien saya di Bidan Kita yang sharing tentang pengalaman persalinannya pada anak pertamanya 20 bulan yang lalu. Sebut saja Ny.A. beliau saat itu berumur 24 th, hamil anak pertama dan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan sangatlah minim. Ketika hari H persalinannya Ny A mengalami flek dan kontraksi seperti layaknya proses persalinan biasa, karena panik dan takut juga karena merasa kesakitan akhirnya Ny A masuk ke RS dan begitu sampai di RS dan di lakukan pemeriksaan dalam ternyata Ny A sudah mengalami pembukaan 2 cm. Saat itu karena jarak anatara RS dengan rumah dekat dan kontraksi belum teratur maka Ny A meminta untuk pulang ke rumah dahulu dan mempersiapkan semua perlengkapan, namun pihak RS melarangnya dan mengharuskan Ny A untuk tetap tinggal di RS. Setengah jam kemudian Ny A diberikan Infus, karena ketidaktahuan ya akhirnya Ny A menerima begitu saja dan mengira bahwa ini adalah prosedur yang memang harus dilakukan pada setiap ibu yang hendak melahirkan. Nah setelah 4 jam berlalu dokter datang dan melakukan pemeriksaan dalam ulang pembukaan sudah 6 cm dan kemudian sang dokter melakukan pemecahan ketuban lalu melarang Ny A untuk beraktifitas, karena ketuban sudah dipecahkan dan saat itu Ny A juga berfikir positif saja karena Ny A mengira memang kalau mau bersalin harus diperlakuakn demikian. Karena kontraksi semakin kuat dan ada pembatasan gerak, maka Ny A semakin merasakan sakit yang luar bisasa setiap kali ada kontraksi, dan 3 jam kemudian Ny A merasa kelelahan dan ingin menyerah. Semakin cemas dan khawatir akhirnya dokter melakukan pemeriksaan dalam ulang dan ternyata tidak ada kemajuan pembukaan, lalu dokter melakukan CTG dan ternyata ada deselerasi detak jantung bayi dan detak jantung bayi semakin melemah ketika ada kontraksi, gerakannyapun dirasakan berkurang oleh Ny A. Karena kondisi tersebut, Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan SC dengan alasan kondisi kesejahteraan janin yang menurun.
Karena ketidaktahuan maka Ny A dengan rela hati pasrah dengan semua keputusan dokter tersebut. Nah dari cerita Klien Bidan Kita di atas tadi kita tahu bahwa karena ketidak tahuan atau minimnya pengetahuan yang dipunyai ibu dan ayah, maka mereka dengan mudah menerima semua intervensi tanpa mempertimbangkan efek amping dan resiko yang bisa saja menyertai.
Berikut ini beberapa praktik intervensi dalam persalinan yang dapat menyebabkan Cascade intervensi meliputi:
1. menggunakan berbagai obat untuk menginduksi persalinan
2. melakukan pemecahan air ketuban sebelum dan selama proses persalinan
3. menggunakan oksitosin sintetis untuk mempercepat proses persalinan
4. memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit
5. menggunakan posisi berbaring untuk melahirkan.
6. Pembatasan gerak dan pembatasan pemilihan posisi selama proses persalinan Dalam banyak kasus, praktek-praktek tersebut ini menimbulkan masalah karena mengganggu fisiologi normal dari kehamilan, persalinan dan kelahiran
MELAHIRKAN TANPA BANTUAN “UNASSISTENED BIRTH”
Saya adalah seorang bidan, dan semakin mendalami tentang Gentle Birth dan menjadi praktisinya membuat saya bercita-cita untuk bisa melahirkan sendiri tanpa bantuan. Selain karena saya bidan dan karena saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya kelak (baca= https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=265:kami-memilih-untuk-melahirkan-scr-alami-karena-kami-tahu-apa-yg-sebenarnya-terjadi-di-rumah-sakit&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56) dan saya tidak ingin menciptakan dan menginvestasikan trauma kepada anak saya, maka saya mempunyai cita-cita untuk melahirkan sendiri tanpa bantuan kelak.
Seringkali orang lain berkomentar “ah kayak tidak ada Rumah Sakit Saja?” namun banyak juga yang mendukung karena mereka tahu saya bidan jadi setidaknya pengetahuan tentang persalinan sudah lumayan cukup. Namun Apa komentar Anda jika saudara Anda, istri Anda atau bahkan Anda sendiri yang notabenenya bukan tenaga kesehatan memilih untuk melahirkan tanpa bantuan?
Di Luar negeri melahirkan tanpa bantuan sudah lumayan marak ini bisa dilihat dari cerita-cerita kisah persalinan di:
– http://www.unassistedchildbirth.com/
– http://unassistedbirth.livejournal.com/
dan di Indonesia-pun dilakukan oleh beberapa orang, termasuk selebritis kita yaitu Dewi Lestari (baca: http://www.gentlebirthindonesia.com/kisah-kelahiran/kisah-kelahiran-atisha-prajna-tiara). namun kejadian ini biasanya terjadi karena ketidaksengajaan atau “kebrojolan†sehingga keluarga tersebut belum sempat memanggil bidan namun sang bayi sudah lahir terlebih dahulu di rumah mereka.
Mengapa saya berfikir atau berniat untuk melahirkan tanpa bantuan, karena saat ini semakin banyak pihak tenaga kesehatan yang berfikir bahwa persalinan adalah peristiwa medis pathologis, telah terjadi pergeseran paradigma yang mana dahulu persalinan adalah peristiwa sakral dan terjadi di rumah tetapi sekarang dijadikan urusan publik dan dibawa ke arah publik. Banyak sekali intervensi yang dilakukan dalam persalinan. Dan lebih tragisnya lagi proses yang begitu sakral ini telah dijadikan ladang bisnis yang menjanjikan bagi sebagian oknum
Lihat:
https://www.youtube.com/watch?v=4DgLf8hHMgo
Nah lalu jika Anda menginginkan Un assistened birth apa yang seharusnya dipersiapkan?
Langkah 1: Pilih dan tentukan apakah Anda ingin melahirkan dibantu Obsgyn, bidan, atau jika Anda menginginkan kehamilan tanpa bantuan. Keputusan untuk melahirkan tanpa bantuan adalah sangat besar, memang pemerintah sangat tidak menganjurkan hal ini, namun ketika seorang pasien menentukan dan memilih keputusan ini berarti sang pasien harus mau dan mampu memberdayakan diri dengan sebaik-baiknya sehingga tidak akan ada hal-hal yang tidak diinginkan. Memilih untuk melahirkan tanpa bantuan bukan berarti selama masa kehamilan Anda bisa bebas dari periksa dengan bidan ataupun dokter. Namun justru ketika memilih keputusan ini Anda harus benar-benar memastikan bahwa Anda adalah pasien yang beresiko rendah.
Nah penapisan untuk ibu bersalin dengan resiko rendah itu seperti apa? Berikut adalah beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk melahirkan tanpa bantuan:
1. Riwayat Bedah Besar, yaitu bila Ibu pernah mengalami operasi besar seperti Laparatomie, Caesar, dll
2. Perdarahan Pervaginam, yaitu bila Ibu mengalami perdarahan melalui jalan lahir
3. Persalinan Kurang Bulan, yaitu bila umur kehamilan Ibu kurang dari 37 minggu
4. Ketuban Pecah dengan Mekonium yang kental, yaitu Ibu mengeluarkan air ketuban dengan warna hijau tua dan kental karena tercampur mekonium atau BAB bayi
5. Ketuban Pecah Lama, yaitu bila Ibu telah mengeluarkan air ketuban selama 24 jam
6. Ketuban Pecah pada Persalinan Kurang Bulan, yaitu Ibu mengeluarkan air ketuban dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu
7. Ikterus, yaitu bila Ibu menngalami kelainan berupa sakit kuning (kuku,sclera mata,kulit berwarna kuning)
8. Anemia Berat, yaitu bila kadar Hb dalam darah Ibu kurang dari normal
9. Tanda/gejala Infeksi, misalnya bila Ibu mengalami panas tinggi
10. Preeclampsia/Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK), ditandai dengan tekanan darah dan kadar protein urine tinggi,disertai kejang
11. Tinggi Fundus Uteri 40 cm atau lebih, yaitu pembesaran rahim yang melebihi normal
12. Gawat Janin, yaitu denyut jantung janin 160x/menit
13. Primipara dalam Fase Aktif Persalinan, dengan dengan Palpasi Kepala Janin masih 5/5, atau dengan kata lain pada Ibu yang baru pertama kali akan bersalin,kepala janin belum masuk panggul
14. Presentasi bukan Belakang Kepala.
15. Presentasi Ganda.
16. Kehamilan GEMELLI.
17. Tali pusat menumbung.
18. Syok.
Jadi Jika Anda memilih untuk melahirkan tanpa bantuan, Pastikan Anda merasa nyaman dengan keputusan ini dan pastikan kehamilan Anda sehat dan beresiko rendah. Mulailah untuk Mendidik diri sendiri!
Langkah 2: Jadwalkan kunjungan prenatal yang teratur dengan tenaga medis profesional. Pastikan Anda merasa nyaman dengan dokter atau bidan karena ini adalah seseorang yang Anda percaya dengan bayi Anda. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan karena ini adalah kesempatan Anda untuk mendidik diri sendiri untuk melahirkan tanpa bantuan Anda.
Bagaimana Cara Mengejan Yang Baik saat melahirkan?
Bagaimana cara mengejan yang baik saat melahirkan? Ini adalah pertanyaan yang hampir selalu diungkapkan oleh klien saya di kelas hypnobirthing terutama mereka yang baru pertama kali hamil atau belum mempunyai pengalaman sama sekali tentang melahirkan pervaginam. Bahkan ada beberapa ibu yang notabenenya sudah berkali-kali melahirkna-pun masih kebingungan dengan cara mengejan yang baik karena mereka merasa selalu salah saat mengejan di persalinan yang lalu.
Nah lalu apakah ketika melahirkan si ibu harus mengejan dengan sekuat tenaga? Jawabannya adalah Tidak. Karena bahkan beberapa klien saya ada yang melahirkan tanpa mengejan padahal bayinya lumayan besar yaitu 4 kg. Wow, bagaimana rahasianya? Nah di artiikel ini saya akan mencoba share tentang cara mengejan yang baik saat melahirkan.
https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=268&Itemid=1
Mengejan adalah tahap akhir dalam persalinan sebelum Anda bertemu bayi Anda. Ini mungkin adalah Periode persalinan yang paling menyakitkan atau sumber terbesar dari ketakutan dan kekhawatiran seorang wanita karena seringkali mereka merasakan tidak apa yang harus dilakukan saat itu. Sulit untuk menggambarkan sensasi dan usaha yang terkait dengan mendorong janin atau mengejan dalam proses persalinan tetapi ada banyak teknikyang dapat dicoba kelahiran bayi Anda. Bidan, dokter dan pendamping akan memberikan bimbingan kepada Anda selama mengejan bila diperlukan.
Langkah 1
Tunggu sampai dokter atau bidan menegaskan bahwa pembukaan serviks Anda benar-benar sudah sempurna. Ini berarti serviks telah membuka sekitar 10 centimeter. Memang terkadang Anda akan merasakan sensasi seperti ingin mengejan atau seperti hendak Buang Air Besar padahal pembukaan serviks belum sempurna. Nah jika Anda mengalami hal ini, usahakan untuk tidak meng-hejankan atau menuruti sensasi itu dengan berusaha untuk tetap tenang, rileks dan berusaha menarik nafas panjang dan dalam. Karena apabila Anda mengejan sebelum pembukaan serviks sempurna yang terjadi justru akan ada pembengkakan di serviks Anda dan itu justru dapat menyulitkan dan menghalangi proses persalinan Anda nanti.
atau minimal Anda musti meluhat (pendamping bisa membantu melihat) dan memastikan bahwa anus Anda benar benar terbuka. karena ketika pembukaan lengkap dan Anda siap untuk mengejan, maka tubuh akan memberikan tanda dan sinyal yaitu ANUS anda Membuka
jadi tanpa di lakukan periksa dalam pun, jika Anus Anda sudah membuka seperti gambar di atas, maka bisa dipastikan Anda sudah mengalami pembukaan lengkap dan bayi Anda siap untuk di lahirkan
Langkah 2
Carilah posisi yang paling nyaman untuk tubuh Anda. Berbagai posisi dianggap lebih efektif daripada yang lain, seperti jongkok, duduk bukannya terbaring di tempat tidur. Posisi yang dapat Anda lakukan sangatlah beragam, tergantung pada penggunaan epidural atau fasilitas persalinan.
Langkah 3
Memanfaatkan kontraksi Anda ketika Anda mengejan. karena ini lebih efektif untuk mengejan selama kontraksi bukannya mengejan secara terus-menerus. Kontraksi dapat terjadi setiap lima menit bahkan tujuh menit untuk beberapa ibu dan dengan durasi antara 45 dan 90 detik. Sehingga ketika tidak ada kontraksi Anda justru bisa istirahat bahkan tertidur untuk sejenak, atau minum untuk memulihkan dan menyusun kembali energi Anda.
Langkah 4
Relaksasi di antara Kontraksi pada saat bersalin
Salah satu hal yang menjadi momok bagi ibu pada saat bersalin adalah kontraksi. Padahal kontraksi sebenarnya sangat berguna bagi proses persalinan. Namun karena seringkali kontraksi yang dirasakan ibu merupakan suatu perasaan yang tidak nyaman bahkan nyeri, maka berbagai metode di kembangkan untuk mengatasi rasa nyeri pada saat terjadi kontraksi tersebut.
Salah satu yang harus dikuasai ibu pada saat bersalin adalah melakukan relaksasi disela kontraksi. Pada saat inilah perlu peran dari pendamping persalinan atau suami, biarkan ibu berbaring denagn posisi yang paling nyaman menurutnya teliti dan yakinkan bahwa posisi ibu benar-benar nyaman. Suami bisa menambahkan beberapa bantal untuk menyangga bagian tubuh ibu agar ibu merasa nyaman. Yakinkan dan anjurkan ibu untuk menutup keduamatanya karena ini membuat ibu dapat lebih berkonsentrasi dengan sensasi yang akan dia rasakan.
Tujuan utama dari latihan ini adalah membantu ibu bersalin yang memasuki kala I persalinan merasa nyaman dan aman walaupun ibu tersebut mengalami kontraksi.
Langkah-langkahnya antaralain:
1. Rilekskan seluruh tubuh anda
2. Letakkan dan rebahkan kepala anda di atas bantal dan biarkan kepala dan leher anda rileks
3. Rilekskan otot-otot di daerah wajah anda, rasakan semakin lama otot-otot di wajah anda semakin rileks
Kunci Untuk Mencapai Relaksasi
Sesungguhnya relaksasi Hypno-birthing merupakan tehnik lama yang dahulu sering diajarkan dan dilakukan oleh orang-orang tua kita. Dan saat ini dijelaskan dengan penjelasan ilmiah dan dilengkapi dengan berbagai riset/penelitian, sehingga dapat dilakukan secara terprogram sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal. Metode relaksasi Hypno-birthing merupakan salah satu tehnik swasugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya.
Metode relaksasi Hypno-birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang holistic/menyeluruh (Body, Mind and Spirit) maka di saat persalinan, wanita dan juga pendampingnya (suami), akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, nyaman, tenang dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Dengan kata lain, jika pikiran dan tubuh mencapai kondisi harmoni, maka alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua mahluk lainnya Melalui latihan-latihan yang diberikan oleh bidan/dokter, wanita hamil bisa mengkondisikan tubuh dan jiwa/pikiran secara harmonis selama kehamilan hingga mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan. Dengan demikian, tercipta rasa tenang dan rasa yakin bahwa tubuhnya akan mampu berfungsi secara alami dalam proses tersebut. Sebab setelah belajar memasuki kondisi relaksasi yang dalam, wanita hamil akan mampu menetralisir rekaman negatif yang ada di alam/jiwa bawah sadarnya serta menggantinya dengan memasukkan program positif/ reprogamming
Untuk mencapai kondisi relaksasi, ada dua kunci. Pertama adalah Observasi latihan ini sangatlah penting hal ini juga diajarkan kepada pendamping. Untuk melakukan observasi dengan baik, anda dapat melakukan latihan seperti dibawah ini:
- Atur posisi anda senyaman mungkin.
- Tegangkan dan kencangkan otot-otot di wajah anda sesaat (lakukan beberapa saat) dan sekarang relakskan.
- Sekarang tegangkan kedua bahu anda sangat kuat. Hanya rasakan ketegangan tersebut sampai anda benar-benar menyadari dan merasakan ketegangan tersebut. Setelah anda benar-benar merasakan ketegangan tersebut kemudian lepaskan dan relakskan.
- Kemudian tegangkan sebagian kecil dari otot di wajah anda (bisa rahang, bisa mata) rasakan sejenak kemudian relakskan.
- Lakukan tahapan ini beberapa kali secara berulang. Kemampuan anda untuk dapat mengobservasi otot yang tegang dan otot yang rileks sangat membantu anda untuk lebih tanggap terhadap keadaan tubuh anda
- Kemudian sekarang tegangkan dan kencangkan seluruh ekstremitas anda (tangan dan kaki) rasakan sesaat lalu rilekskan kembali
- Tegangkan sebagian kecil dari tubuh anda (contohnya dipaha) rasakan sesaat kemudian relakskan.
Tujuan dari latihan observasi diatas adalah untuk melatih ibu juga pendamping persalinan agar lebih tanggap dengan segala ketegangan yang ada di dalam tubuh dan dapat membedakan antara kondisi tubuh yang tegang dengan kondisi yang rileks. Kunci yang kedua adalah secara sadar mampu melepaskan segala ketegangan. Relaksasi hypno-birthing bukanlah sekedar seperti relaks saat anda hendak tidur. Karena pada saat anda hendak tidur biasanya anda akan naik ke tempat tidur dan menunggu sampai seluruh tubuh anda relaks dengan sendirinya. sedangkan pada saat proses persalinan anda harus mampu melakukan observasi terhadap ketegangan yang anda rasakan kemudian secara sadar melepaskan semua ketegangan tersebut. Pada saat anda berlatih, jangan mudah merasa puas tetapi lakukan latihan secara terus menerus dan dengan sungguh-sungguh terutama di trimester akhir kehamilan anda supaya anda dapat merasakan relaksasi di seluruh tubuh anda. *** Setelah melakukan relaksasi dasar, Anda dapat mengisi worksheet relaksasi:
Worksheet Relaksasi Ini adalah contoh lembaran worksheet untuk latihan relaksasi pada ibu hamil :
Relaksasi dasar pencapaian harmonisasi tubuh dan pikiran
Bayangkan Anda bersalin tanpa rasa takut!
Bayangkan anda dan janin anda bekerja sama secara harmoni, damai dan tenang
suara pendamping anda membuat anda lebih tenang dan yakin bahwa anda bisa melampaui semua proses ini dengan nyaman.
Hypno- birthing adalah cara sederhana dan mudah untuk menciptakan proses persalinan yang nyaman dan mampu menciptakan harmonisasi hormone-hormon di dalam tubuh yang memungkinkan otot-otot untuk rileks begitu dalam sehingga proses persalinan berlangsung nyaman dan lancar.
Relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileks. Metode relaksasi hypno-birthing akan sangat bemanfaat bagi mereka selama proses melahirkan. Pada saat ibu hamil beristirahat dalam keadaan duduk atau terbaring rileks, otot-otot dinding perut dan rahim juga dalam keadaan rileks. Ini akan meningkatkan aliran darah ke rahim dan meningkatkan jumlah oksigen dan zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi. Selain itu, akan memberikan bayi lebih banyak ruang gerak. Umumnya bayi akan mengetahui hal ini dan menyukainya.
Menurut penelitian, wanita yang mengikuti kelas relaksasi sebelum dan selama hamil, mengalami lebih sedikit komplikasi dan lebih kecil risikonya melahirkan bayi dengan berat badan rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak terbiasa relaksasi secara teratur selama kehamilannya relaksasi adalah suatu kondisi istirahatnya jiwa raga. Untuk mengetahui apakah calon ibu sudah relaks atau belum, salah satunya dapat menggunakan pemeriksaan EEG (Electro Ensepahalo Grafi). Dalam pemeriksaan tersebut akan terlihat perbedaan irama otak pada saat otak bekerja (kondisi beta) di atas 12 Hz perdetik, sedangkan otak pada saat istirahat (kondisi alfa) 8-12 Hz perdetik.
Berikut ini Tahapan Relaksasi yang dapat dilakukan:
1. Siapkan ruangan yang tenang dan nyaman dengan lampu redup, putar gunakan musik yang tenang.
VBAC (Vaginal Birth After Caesarea) Bersalin normal pervagina setelah Operasi Sesar Sebelumnya”
Definisi
Jika Anda telah melahirkan dengan operasi sesar, Anda mungkin memiliki pilihan dengan kehamilan Anda berikutnya yaitu- SC (Sectip Caesarea) Ulang atau upaya melahirkan melalui vagina setelah caesar (VBAC).
Tahun lalu,setelah orang bersalin melalui SC maka pupus sudah harapan mereka untuk dapat melahirkan lagi dengan normal melalui vagina. karena mitosnya adalah “sekali SC tetap SC lagi”. Namun hari ini, hal tersebut berubah dan perubahan besar tersebut terjadi berkat perubahan dalam teknik bedah, sehingga VBAC sangatlah mungkin dilakukan dalam banyak kasus. Bahkan, 60 sampai 80 persen diperkirakan perempuan yang mencoba VBAC berakhir dengan sukses. Namun demikian, banyak rumah sakit yang tidak menawarkan bahkan tidak melayani VBAC karena mereka tidak memiliki staf atau sumber daya untuk menangani SC darurat.
Jika Anda telah mengalami kelahiran sesar, Anda tidak sendirian. Karena saat ini kejadian operasi SC sangat meningkat. Dan Jika Anda ingin mencoba persalinan vaginal kali ini, Anda akan senang setelah mengetahui bahwa 90% dari perempuan yang telah mengalami kelahiran sesar sebelumnya adalah kandidat untuk VBAC. Dalam kebanyakan studi yang diterbitkan, 60-80% atau 3 sampai 4 dari 5 wanita yang sebelumnya mengalami kelahiran sesar berhasil bisa melahirkan melalui vagina. Setelah membaca informasi di bawah ini dan berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan Anda, Anda akan dapat membuat keputusan tentang apakah VBAC dapat menjadi pilihan bagi Anda kali ini.
Seorang Perempuan memilih VBAC karena berbagai alasan, termasuk:
1. Komplikasi lebih sedikit. kejadian infeksi dan kehilangan darah yang serius dengan VBAC yang sukses lebih sedikit apabila dibandingkan dengan mengulang SC. Namun Jika VBAC gagal, bagaimanapun, juga bayi harus di lahirkan melalui SC- yang membawa risiko infeksi lebih tinggi dari pada SC ulang yang direncanakan.
2. Waktu pemulihan lebih pendek. Anda akan tinggal di rumah sakit lebih pendek setelah VBAC dari pada Anda mengulang SC. Menghindari operasi akan membantu energi Anda dan stamina kembali lebih cepat, serta mengurangi beban biaya melahirkan.
3. Partisipasi yang lebih dalam kelahiran. Bagi beberapa wanita, sangat penting untuk mengalami persalinan vagina. Jika Anda memiliki VBAC yang berhasil, Anda mungkin bisa segera memegang dan menyusui bayi Anda lebih cepat daripada Anda mengulang SC.
4. Dampak pada kehamilan berikutnya. Jika Anda merencanakan sebuah keluarga besar, VBAC mungkin pilihan yang lebih baik dengan setiap persalinan berikutnya. SC yang berulang dapat menjadi lebih rumit, sementara VBAC yang di ulangi cenderung menjadi semakin mudah.
5. Kemungkinan dari VBAC sukses adalah lebih tinggi jika: Anda hanya memiliki satu luka parut melintang rendah sebelum nya. Atau horizontal /transversal (mendatar/melintang) dan Anda juga bayi Anda sehat dan kehamilan Anda berjalan dengan normal
Kemungkinan sukses VBAC akan lebih rendah jika:
1. Kehamilan Anda berlanjut melebihi HPL
2. Anda memiliki bayi yang luar biasa besar
3. Anda punya dua atau lebih SC dan belum pernah mengalami persalinan melalui vagina
4. Anda mengalami obesitas