Bidan Kita

Home Childbirth Gentle Birth GENTLE BIRTH “Tak Kenal Maka Tak Sayang”

GENTLE BIRTH “Tak Kenal Maka Tak Sayang”

0
GENTLE BIRTH  “Tak Kenal Maka Tak Sayang”

IMG-20141016-WA0001“Cethar Membahana di seluruh Khatulistiwa” inilah ungkapan si penyanyi solo Syahrini yang sepertinya pas dan pantas saya sematkan pada GENTLE BIRTH. Sebuah fenomena dalam dunia persalinan dan kelahiran.

Nah sebelum saya lanjutkan tulisan saya, saya akan bercerita tentang kisah perkenalan saya dengan Gentle Birth, Sejak perkenalan saya dengan Hypnotherapy dan hypnobirthing sekitar tahun 2004-2005 yang lalu, ketertarikan saya akan complementary therapy semakin menjadi. Dan akhirnya Tuhan membawa saya mengenal Gentle Birth di tahun 2006-2007. Berawal dari perkenalan saya dengan bu Robin Lim lalu dilanjutkan dengan “ketemuan” dengan pakar pakar Gentle Birth di dunia serta “kebetulan –kebetulan” yang menuntun saya untuk bertemu dengan sahabat, teman dan juga guru guru spiritual saya yang semuanya mengarah ke satu muara yaitu GENTLE BIRTH

Tak Kenal, maka tak sayang…ya itulah yang akan terjadi dalam lingkup gentle birth. Dahulu saat saya belajar tentang gentle birth dan juga tentang waterbirth di Yayasan Bumi Sehat, saat itu saya bersama dengan teman teman bidan yang kebetulan juga pengurus & “pentolan IBI (Ikatan Bidan Indonesia)” Cabang Klaten dan Surakarta. Kebetulan beliau adalah trainer APN (Asuhan Persalinan Norma) juga. ** Silahkan Klik di sini:

a. tentang 60 langkah APN: http://viona-bidangaul.blogspot.com/2013/05/60-langkah-asuhan-persalinan-normal-apn.html

b. tentang 58 langkah APN : http://rabiatulrizky.blogspot.com/2011/12/58-langah-apn.html

Dan di tahun itu APN sedang baru barunya dan sedang di gaungkan di Indonesia, dengan 60 langkahnya. Dan sedang hangat hangatnya. Dimana itu adalah program pemerintah secara nasional. Dan saat itu saya bersama dengan dua “pentolan”-nya APN sedang belajar tentang hal baru di yayasan bumi sehat.

Kami sangat beruntung karena di yayasan bumi sehat, kami disambut dengan sangat baik bahkan di jamu luar biasa dan diberikan tempat tinggal gratis, yaitu Ashraam yang letaknya tepat di depan klinik yayasan Bumi Sehat, sehingga kami bisa terlibat dan melihat secara langsung layanan yang mereka lakukan.

Hari pertama datang dan melihat semua kegiatan di yayasan bumi sehat yang ada hanyalah ekspresi “melongo” dan “Mengernyitkan dahi”. Saat itu “Gelas” kami sudah terlalu penuh untuk diisi dengan “air” yang baru. Sehingga gelas ini tidak muat untuk menampungnya. Bagaimana tidak? Kami yang mana notabenenya berlatarbelakang trainer APN (2 orang teman saya), dan saya yang adalah seorang Dosen Akbid saat itu. Dengan segala ilmu yang sudah kami dapatkan dan kami ajarkan bertahun tahun tiba-tiba musti di hadapkan dengan berbagai praktek dan ilmu yang sangat jauh berbeda dengan apa yang telah kami pelajari dan kami ajarkan selama ini.

Inilah beberapa hal yang membuat kami tak bisa tidur selama kami di Ashraam (terutama saya) karena otak dan hati ini seolah-olah “perang” di sana. Seolah olah ilmu ini seperti puzzle yang tercerai berai dan harus disusun satu persatu dengan teliti dan tekun serta berhati hati agar bisa terbaca dengan jelas.

1. Melahirkan di dalam air

Sungguh sesuatu yang sangat menarik dan membikin penasaran serta terheran heran saat itu. Bagaimana tidak selama ini kami diajarkan bahwa kalau melahirkan bayi ya di atas kasur, di atas tempat persalinan. Dengan sang ibu tidur terlentang atau setengah duduk dengan kaki ngangkang. Nah ketika di yayasan bumi sehat kami melihat proses persalinan di air dengan posisi duduk. Heran dan aneh…bahkan cenderung agak skeptic saat itu. Kami lupa bahwa konsep sederhana dari waterbirth adalah menyadari bahwa bayi di dalam kandungan adalah “makhluk air” karena dia hidup di dalam air ketuban jadi ketika lahir melalui media air itu tak masalah dan justru jauh lebih baik.

Kami melongo dan kami heran namun saya sangat terkesan dan terkagum kagum….”Kok bisa ya?”….”nanti kalau ada apa-apa bagaimana?”…..”jangan jangan….”…pertanyaan pertanyaan itu menghantui pikiran saya. Namun saya sangat beruntung karena teman saya Brenda Ritchmond membimbing saya pelan pelan dan memberikan pemahaman demi pemahaman kepada saya saay itu. Dan justru berawal dari diskusi diskusi sederhana yang kami lakukan, membuat saya mau terbuka hati, pikirannya sehingga mau belajar, belajar dan belajar lagi….hingga akhirnya saat ini justru saya yang membuat buku tentang waterbirth di Indonesia 😉 :

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=623:waterbirth&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Silahkan buka tentang penelitian waterbirth disini:

http://www.waterbirth.org/

http://www.oneworldbirth.net/blog/why-is-water-birth-so-controversial/

http://www.healtheast.org/maternity/waterbirth.html

http://www.rcog.org.uk/womens-health/clinical-guidance/immersion-water-during-labour-and-birth

http://www.waterbirth.org/assets/documents/RCOG_Waterbirth_Guidelines.pdf

dan masih banyak lagi info baik itu artikel, maupun penelitian tentang waterbirth.

2. Delayed Umbilicall Cord

Adalah penundaan pemotongan tali pusat setelah bayi lahir dengan seutuhnya. WOW adalah kalimat pertama yang saya ucapkan saat itu. Tentu ini tidak sesuai dengan apa yang saya pelajari bahkan apa yang di ajarkan APN saat itu. Lagi lagi mengernyitkan dahi. Namun beruntungnya saya adalah orang yang mau belajar sehingga berawal dari WOW sambil mengernyitkan dahi dan memincingkan mata, akhirnya berubah dengan WOW sambil tersenyum lega.

Nah beberapa artikel dan penelitian yang saya baca tentang delayed umbilical cord ada disini salah satunya:

http://www.nytimes.com/2013/07/11/health/study-endorses-later-severing-of-umbilical-cord.html?_r=0

http://www.acog.org/Resources_And_Publications/Committee_Opinions/Committee_on_Obstetric_Practice/Timing_of_Umbilical_Cord_Clamping_After_Birth

http://www.midwiferytoday.com/articles/neonatalresus.asp

http://www.medscape.com/viewarticle/708616_3

dan masih buanyak lagi penelitian tentang delayed umbilical cord ini.

3. Lotus Birth

Ini apalagi!!! Aneh aneh aja!! Heheh kalimat itu yang muncul di benak saya saat pertama kali melihat lotusbirth berbagai pertanyaan seolah olah “perang” di otak saya. Delayed umbilical cord saja tidak di ajarkan, apalagi lotusbirth?WOW lagi dech!

Dan lagi lagi saya beruntung karena saya mau belajar dan belajar saat itu . nah tentang lotus birth inilah beberapa artikel yang saya baca :

http://www.pregnancy.com.au/resources/topics-of-interest/labour-and-birth/lotus-birth.shtml

http://www.sacredbirthing.com/lotus-birth/

http://www.womenofspirit.asn.au/LotusBirthText.htm

dan masih banyak lagi lho 😉

4. Burning Cord

Burning cord = memotong talipusat dengan dibakar…lagi lagi WOW! Namun saat itu saya mengalami hal yang luar biasa dengan burning cord. Pertama kali saya melihat persalinan di yayasan bumi sehat dan waterbirth, saat itu sang bayi mengalami asfiksia, seluruh tubuhnya kebiruan dan sang bayi tidak bisa bernafas dengan lancar . Alhasil segera setelah plasenta lahir sang bayi yang masih “intact” dengan plasentanya di bawa ke bed. Dan dilakukan burning cord dan yang terjadi dalam hitungan detik, wajah dan tubuh bayi langsung kemerahan dan sang bayi langsung stabil kondisinya. Dari peristiwa itu akhirnya saya belajar tentang energi, tentang chi…tentang yin dan yang…wow…luar biasa,

5. IMD

Saat itu di APN belum ada IMD seperti langkah yang sekarang menjadi 58 langkah APN. Jadi IMD merupakan hal yang baru bagi kami saat itu. Tapi tidak bagi yayasan bumi sehat. Karena jauh sebelum IMD di gaungkan di Indonesia, mereka sudah melakukan dan selalu melakukannya. Hanya saja karena dulu praktek itu “tidak sesuai” dengan apa yang diajarkan di APN, maka saat itu kamipun menganggap itu adalah praktek yang “nyleneh” heheh. Baru setelah IMD menjadi pedoman dan praktek yang harus dilakukan …barulah kami berkomentar..oh ternyata dulu itu….oh ternyata boleh ya…oh ternyata bla bla bla. Jadi judulnya adalah “OH TERNYATA”

6. Homeophaty, naturophaty

7. Accupresure

8. Accupunktur

9. Chiropracty

10. Craniosakral