
Contoh mudahnya lah, tentang waterbirth…Waterbirth sudah ada sejak jaman musa, dan bahkan sudah mulai berkembang sejak 150 tahun yang lalu. Dimana berawal juga dari “kecelakaan” yang mana ada seorang ibu melahirkan dengan sangat lama sekitar 48 jam dan hampir kehilangan energinya, namun setelah ibu ini masuk ke dalam air proses persalinanya menjadi lancar dan nyaman. Setelah kejadian itu ilmu tentang waterbirth mulai berkembang dan berkembang, penelitian dilakukan disana sini, bahkan di negara maju waterbith merupakan sebuah pilihan dalam proses persalinan, namun ketika ilmu waterbirth masuk ke Indonesia sejak 2006 lalu, karena masih minimnya penelitian yang ada di Indonesia, maka bahkan hingga detik ini waterbirth tidak di rekomendasikan oleh sebuah organisasi profesi. Dengan berbagai alasan mulai dari belum adanya SOP tentang waterbirth, hingga penelitian ilmiahnya dan akhirnya terkesan skeptic dengan waterbirth dan menganggap waterbirth itu JELEK, BAHAYA dan berbagai label yang melekat (dan itu intinya adalah buruk) hingga waterbirth selalu dijadikan “Kambing Hitam” ketika ada kelainan, komplikasi, maupun kematian yang kebetulan menggunakan metode waterbirth. Menyalahkan dan menyama ratakan bahwa waterbirth adalah bahaya tanpa melihat kasus demi kasus dan faktor yang menunjang atau menyebabkan sebuah komplikasi tersebut, apakah faktor manusia, faktor alat/lingkungan atau ada faktor lain? Sehingga kasus tersebut terjadi. Hingga akhirnya walaupun kami mengajukan hasil penelitian tentang waterbirth, tetap saja organisasi profesi tersebut tetap “resistant”
Art….inilah yang sangat sangat kurang. Kerena terbelenggu dengan SOP, seringkali tanpa kita sadari kita memperlakukan klien yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir seperti ROBOT. Contoh yang paling gampang saja dech. Tentang POSISI persalinan, Karena SOP dalam APN , mulai dari langkah ke 12 hingga bayi lahir ## langkah APN bisa dilihat disini. Karena SOP yang digunakan ditentukan bahwa posisi ibu adalah setengah duduk dan segala perasat yang ditetapkan hanya memungkinkan untuk dilakukan jika klien dalam posisi terlentang dan setengah duduk, maka ketika sang ibu ingin melakukan persalinan dengan posisi jongkok, nungging, duduk, berlutut, atau bahkan berdiri, dan sehingga tentunya perasat yang dilakukan tidak sama persis dengan yang diajarkan ketika pelatihan APN, maka itu sudah merupakan diskualifikasi atau dianggap tidak sesuai dengan prosedur.
Dan itu sangatlah lucu menurut saya.
Belum ada keseimbangan dalam ketiga kaki tersebut, inilah yang menyebabkan kepincangan disana sini dalam pelaksanaan prakteknya.
Menjabarkan dengan detail praktek pelaksanaan gentle birth adalah suatu hal yang sangat sulit sebenarnya, karena gentle birth itu sendiri adalah sebuah filosofi dalam kehidupan. Namun suatu hari saya akan mencoba pelan pelan untuk menjabarkannya, mungkin tidak seratus persen benar tetapi paling tidak ini dapat memberikan gambaran kepada Anda tentang contoh aplikasi dalam gentle birth.
a. Gentle Birth in Conscious Conseption
b. Gentle Birth in Coscious Pregnancy
c. Gentle Birth in Childbirth
d. Gentle birth in Breasfteeding
e. Gentle Birth in Parenting
Dimana semuanya haruslah dilakukan dengan mindfulness, dengan consciousness dan dengan seimbang dan selaras.
4. Penyimpangan dalam GENTLE BIRTH
Menjadi Admin di salah satu group Facebook membuat saya “semakin kaya” kaya akan kasus terutama. Baik kasus keberhasilan maupun kasus yang dianggal sebagai “kegagalan” bahkan kasus penyimpangan.
Dan semakin kesini penyimpangan demi penyimpangan dalam proses persalinan dengan “membawa” label GENTLE BIRTH semakin banyak saja. Dan ini menjadi tantangan bagi kami untuk MELURUSKAN yang “bengkok” tersebut.
inilah beberapa pemahaman & opini tentang GENTLE BIRTH yang keliru :
a. Gentle Birth Adalah Anti Intervensi.
b. Gentle Birth Adalah HARUS MELAHIRKAN NORMAL
c. Gentle Birth Adalah HARUS MELAHIRKAN NORMAL DIRUMAH (Homebirth)
d. Gentle Birth Adalah HARUS WATERBIRTH
e. Gentle Birth Adalah Harus LOTUS BIRTH
Inilah yang sangat menggelitik bagi saya. Semenjak ada group Gentle Birth Untuk Semua di Facebook ternyata ini membawa “gelombang” yang sangat besar di Indonesia. Nah efeknya hampir seperti dua sisi mata uang.
Ada efek positif namun ada juga efek negatifnya.
Efek positif: akhirnya melalui group tersebut banyak ibu yang mau belajar dan memberdayakan diri dengan luar biasa sehingga bisa mencapai proses transformasi positif dalam diri mereka dan dalam hidup mereka saat melahirkan. Banyak bidan dan nakes yang mulai menyadari “kesalahan-kesalahan” yang selama ini mereka lakukan dan memperbaikinya, semakin banyak juga bayi bayi yang lahir dengan cara yang sangat lembut dan damai.
Namun beberapa efek negatif adalah: beberapa ibu bahkan nakes justru mengalami euforia dan fanatisme dengan gentlebirth ini sehingga melenceng. Menganggap bahwa gentle birth itu berarti harus super duper alami. Menganggap bahwa jika di lakukan intervensi berarti bukan gentle birth dan masih banyak lagi sampai pernah ada kasus seperti ini:
– Seorang ibu yang melahirkan dirumah tanpa bantuan nakes, hanya di bantu sang suami, akhirnya di rujuk ke RS dalam kondisi sangat lemah dan syok karena perdarahan hebat paska salin. Uji test HB menunjukkan 7 gr/dl. Dan sang ibu sangat lemah sehingga akhirnya sang ibu meninggal. Ketika sang suami ditanyai oleh dokter, mengapa tidak dirujuk sejak awal apa jawaban sang suami? Suami menjawab: kalau dirujuk lalu dilakukan intervensi nanti tidak gentle birth bu dokter! Istri saya mati sahid jadi saya ikhlas kok bu dokter. GLERRR!!!!! Kira kira apa tanggapan sang dokter?! Dan apa pemikiran si dokter tersebut akan gentle birth yang “dibawa=bawa” sebagai alasan sang suami tidak mau merujuk istrinya selagi masih memungkinkan untuk mendapatkan pertolngan lebih awal?
– Ada teman bidan yang merujuk kliennya yang sudah perdarahan berat dan hampir syok. Saat ditanyai sang dokter mengapa bisa seperti itu dan mengapa tidak dilakukan intervensi seperti KBI (Kompresi Bimanual Interna) maupun di pasang infus? Apa jawaban sang bisan yang sedang mengalami euforia tentang gentle birth ini? Jawabannya adalah = nanti kalau saya lakukan KBI berarti tidak gentle birth bu dokter !
Sehingga akhirnya banyak sekali dokter yang semula skeptis menjadi semakin skeptis dengan istilah GENTLE BIRTH sehingga ketika ada ibu yang bercerita dan mencoba bernegosiasi tentang birth plannya, langsung di skak math oleh sang dokter dengan kalimat, PASTI MAU GENTLE BIRTH Ya?? Apa itu GENTLE BIRTH?! Bikin banyak orang mati aja!neko neko…bla..bla…bla…
bahkan ada juga teman Nakes yang setelah mengenal Gentle Birth langsung berubah menjadi ANTI A…ANTI B…misalnya yang dulunya adalah pengurus bahkan pengelola program imunisasi, karena mengenal GENTLE BIRTH menjadi ANTI Imunisasi. lalu bahkan seolah “Memerangi” program itu dengan frontal.sehingga tanpa disadari akhirnya muncul opini publik bahwa Ohh Gentle Birth berarti Anti vaksin ya…. Oh kalau di imunisasi berarti bukan Gentle Birth….dan lain sebagainya…
Oh My God!!!
Ingatlah kembali akan 3 kaki. (Spiritual, Art & Medical Science)
Konsep dari filosofi gentle birth memandang bahwa persalinan pada dasarnya merupakan peristiwa alamiah, namun bukan berarti bebas dari resiko.konsep gentle birth mengajarkan tentang keselarasan dimana ini merupakan perpaduan harmonis dari penghormatan terhadap mekanisme alam, perkembangan ilmu pengetahuan, dan kecanggihan teknologi dimana semuanya saling melengkapi.bukan berarti terus Anti A, atau Anti B. ketika kita belajar tentang Gentle Birth kita harus belajar juga tentang KESELARASAN dan HARMONISASI juga belajar tentang DAMAI. ketika kita tidak berdamai bahkan Anti-Antian…ya jelas bukan GENTLE BIRTH namanya. 😉
Nah lucunya lagi…semakin berkembangnya pendapat tentang Gentle Birth yang “Keblinger” akhirnya muncul berbagai model persalinan yang mengusung konsep gentle birth “aliran keras”. Ada persalinan Ala A…ada persalinan ala B…yang mana mengajarkan tentang persalinan alami yang cenderung anti intervensi medis yang dikemas apik dengan menyertakan unsur keyakinan atau agama, sehingga banyak penganut dan pengikutnya.
Sebuah tantangan bagi saya dan teman teman Admin GBUS. Untuk tidak bosan bosannya mencoba meluruskan tentang pengertian GENTLE BIRTH hingga saya pun membuat video tentang Gentle Birth yang dilakukan pada Operasi SC
Bisa Anda lihat disini:
– http://www.youtube.com/watch?v=Ho7FUw1YdIQ
dan Anda bisa menambahkan ini sebagai referensi:
– http://www.youtube.com/watch?v=m5RIcaK98Yg
– http://www.youtube.com/watch?v=m5ivEYQQ380
Nah mati mengenal lagi tentang Gentle Birth. Gunakan hati yang tulus untuk mempelajarinya 😉
Banyak hal yang harus dipelajari dan di perbaiki .
Mari Berdayakan diri dengan BENAR dan BALANCE
Salam Hangat
Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes
Owner Bidan Kita Jl. Piere Tendean no 20 Rt I Rw VII, Sikenong, Kel. Kabupaten, Kec. Klaten Selatan, Klaten Hotline: 0272 3111884 Facebook: – Bidan Kita = https://www.facebook.com/bidan.kita?ref=tn_tnmn – Yesie = https://www.facebook.com/yesie.aprillia – Fanpages = https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 Twitter : @bidankita https://twitter.com/bidankita https://www.bidankita.com