Profesional medis jarang percaya evaluasi sendiri kondisi ibu dan mengandalkan sepenuhnya pada teknologi untuk membantu membuat keputusan
Lingkungan RS steril, dingin, tdk menarik
Kontinuitas dari pengalaman melahirkan terputus ketika ibu harus pindah ke ruang bersalin
Spiritualitas pada proses persalinan bukanlah prioritas
Profesional medis terlatih dalam cara untuk mengidentifikasi dan mengobati kelainan, bukan bagaimana mengenali dan memfasilitasi kelahiran normal.
Banyak tes dan prosedur yang dilakukan untuk menghindari malpraktik, bukan karena Anda benar-benar membutuhkan tes dan prosedur tersebut
Beberapa rumah sakit tidak akan membiarkan anak-anak untuk hadir selama persalinan
Ibu dan bayi sering dipisahkan setelah kelahiran untuk jangka waktu 2 sampai 12 jam bahkan ada yang lebih
Rumah Sakit banyak mengandung berbagai jenis kuman berbahaya dan ini tidak terjadi di lingkungan rumah (karena di RS hampir semua orang dengan berbagai kasus penyakit berada disana, tentunya tingkat infeksi nosokomial lebih tinggi)
Air gula atau formula sering diberikan kepada bayi di kamar bayi baru lahir bahkan jika orang tua meminta agar bayi diberikan ASI saja.
jarang sekali bayi dan ibu dilakukan IMD dan “kulit-ke-kulit” sebagai kontak pertama segera setelah lahir
Pro dan Kontra Lahir di Rumah (Home Birth)
Positif
Negatif
Lebih banyak pilihan dalam asuhan persalinan dengan bidan dan dokter
Tidak semua perusahaan asuransi membayar biaya melahirkan di rumah
Spiritualitas dari pengalaman melahirkan menjadi prioritas
pembuatan untuk akte kelahiran adalah tanggungjawab orangtua, meskipun beberapa bidan melakukan hal ini
Pada Homebirth jumlah kejadian episiotomy dan SC lebih sedikit. karena ritme alami tubuh dihormati, prosedur ini sering dilakukan karena kurangnya kesabaran dari pengasuh/bidan/pendamping
Komplikasi dapat terjadi jika perawat/bidan tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat