Bidan Kita

Home Baby care KISAH GENTLE BIRTH DG RIWAYAT syndrom ACA (kekentalan darah) dan Myasthenia Gravis

KISAH GENTLE BIRTH DG RIWAYAT syndrom ACA (kekentalan darah) dan Myasthenia Gravis

0

 

Beruntung, ‘tim hore’ di sekitarku terus menyemangati. Aku pun terpacu. Lewat kaca, aku bisa melihat posisi kepala Aaliyah. Setiap kontraksi datang, tim hore terus meniupkan semangat. Aku pun kembali mengejan. “Ayoo.. Fan, sudah setengah kepala nih, satu kali mengejan pasti keluar!”

Tapi berkali-kali mengejan kepala Aaliyah belum juga keluar.

 

Akhirnya, setelah perjuangan 2 jam, kepala Aaliyah sepenuhnya ke luar yang kemudian diikuti tubuh mungilnya. Ia lahir dengan selaput ketuban utuh. Lilitan tali pusat di leher, menyilang ke tangannya. Ia ditangkap Bidan Rini yang langsung meletakkan ke dada. Alhamdulillah. proses IMD berjalan lancar.

 

Aaliyah tanggal 29 Mei 2012 pukul 23.26 WIB, dengan berat 3,2 kilo gram dan panjang 46 centimeter. Ia juga menjalani lotus birth dan tali pusatnya 3.5 hari setelah dia dilahirkan. Melihatnya rasanya seperti mimpi.

 

Perjuangan menahan sakitnya ujung jarum suntik saat menembus lapisan kulit perut, biaya berjuta-juta, dan pengorbanan berbulan-bulan terbayar lunas saat itu juga. Aaliyah adalah keajaiban yang teramat layak kami perjuangan.

 

Darinya kami belajar untuk percaya pada kata hati karena tubuh tak pernah mengkhianati. Darinya kami belajar akan kesabaran serta keteguhan. Darinya pula kami belajar bahwa keajaiban tak pernah lahir tanpa perjuangan. Dan darinya pula kami memahami bahwa Tuhan tak pernah memberikan sesuatu tanpa terlebih dahulu menyiapkan jalannya.

Karena setiap bayi punya caranya sendiri untuk hadir ke dunia ini, maka tugas kami hanya menyiapkan kehadirannya, dengan cinta dan peluk mesra.

 

Terimakasih tak terhingga untuk semua inspirasi, dukungan, dan doa-doa yang selalu menyelimuti kami.

 

-Terimakasih kepada ibu peri-ku Lanny Kuswandi, yang selalu mengajarkan untuk menvisualisasikan dan  niatkan apa yang kita mau. Oma hebat! Tangan oma ajaib 🙂

 

-Terimakasih buat bidan Rini dan bidan Lisa, bidan yang sudah menemani dan membantuku dengan penuh kesabaran dalam proses kelahiran Aaliyah

 

-Terimakasih kepada dokter Riyana Kadarsari. Bu Dokter baik hati yang memberi support dahsyat. Birth is truly teacher of patien ya mbak *hugs*.

 

-Thanks juga untuk bunbun Hanita, doula yang selalu siap mendengarkan curhatku *peluk*

 

-Thanks to Mba Prita yang selalu menjadi inspirasi dan selalu kasih support, trims juga untuk semua artikelnya ya mba 🙂

 

-Terimakasih juga kepada Mbak Yessie Aprilia yang mengajari bahwa bayi memiliki caranya sendiri untuk  memilih kapan dan dimana akan lahir. Jodoh di tangan Tuhan ya mbak Yessie 🙂 Terimakasih atas ajarannya untuk terus memberdayakan diri.

 

-Terimaksih untuk Dr Hariyasa Sanjaya, yang menanamkan pikiran bahwa jalan lahir Tuhan lewat bawah.  Kuncinya usaha dan Sabar! Aku selalu mengingat pesan dokter bahwa salah satu gagalnya persalinan  normal adalah hilangnya kesabaran. Kesabaran ini akhirnya membuahkan hasil yang sangat indah.

 

-Terimakasih juga untuk Ibu Robin, yang menanamkan wanita bisa melakukan persalinan normal selama dia  dicintai dan disuport oleh sekelilingnya. Selalu teringat pesanmu bahwa “caesarian can also be gentle and dont’ forger baby have their on way to birth” I Love U Ibu!.

 

– Terimasih untuk mas Reza Gunawan. Terimakasih sudah menginspirasi banyak hal selama ini. Terimakasih telah memberi inspirasi untuk mengusahakan persalinan ramah jiwa dan minim trauma 🙂

 

– Terimakasih untuk Melani Azizah karib kembar sejalan dan sepencarian 🙂

– Terimakasih untuk my lovely Yogi Himawan, supportmu luar biasa. Makasih sayang, it wouldn’ t complete without your love.