
Suatu sore ada sms dari seorang klien yang kebingungan karena di celananya didapati lendir dan darah. Ibu ini umur kehamilannya sudah mencapai 39 minggu saat itu. Dan ketika sampai di Bidan Kita, ternyata belum ada pembukaan melainkan baru terjadi penipisan leher rahim saja. Nah jangan-jangan Anda juga termasuk ibu yang panik karena ada lendir darah? Mari kita kenali arti lendir darah di kehamilan bunda.
Selama kehamilan, serviks mensekresi lendir yang membentuk sebuah plug (lendir tebal). Ibarat botol kecap dengan sumbat kayunya, nah sumbat kayu tersebut adalah lendir (plug) tersebut. Lendir ini terbentuk pada leher rahim dan tujuannya adalah untuk mencegah bakteri masuk ke rahim – seperti lapisan tambahan perlindungan bagi bayi Anda.
Lendir ini biasanya keruh atau bening, tebal dan lengket – beberapa wanita menggambarkannya tampak seperti segumpal air mani atau ‘ingus’ atau campuran keduanya! Ketika serviks mulai menipis dan melebar pada akhir kehamilan anda, mungkin menimbulkan flek darah sedikit karena ketika serviks melebar maka beberapa pembuluh kapiler tempat lendir serviks tersebut terluka karena lendir tersebut mengelupas sedikit. Dan Darah kemudian akan terjebak dalam lendir dan inilah akhirnya kenapa ada lendir darah.
Lendir darah merupakan salah satu tanda dan gejala proses persalinan dimulai, namun tidak semua ibu yang hendak melahirkan selalu di awali dengan pengeluaran lendir darah. Kadang beberapa klien baru mengalami lendir darah ketika sudah mengalami pembukaan 5cm.
Dan Menurut sebuah pengamatan yang saya lakukan, 34% ibu bersalin mengeluarkan lendir darah mereka sekitar 2 hari sebelum persalinan dimulai, dengan 30% lebih mengalami pengeluaran lendir darah selama persalinan dan 17,65% tidak mengalami pengeluaran lendir darah sama sekali!
Sekian Persen sisanya mengalami lendir darah 1-2 minggu sebelum persalinan dimulai. Jadi ketika Anda mengeluarkan lendir darah di akhir kehamilan Anda belum tentu itu Anda sudah mengalami pembukaan.