Bidan Kita

Home Pregnancy Healthy Pregnancy Melahirkan dan punya Wasir: Bisa Tetap Gentle dan Normal ALAMI

Melahirkan dan punya Wasir: Bisa Tetap Gentle dan Normal ALAMI

0
Melahirkan dan punya Wasir: Bisa Tetap Gentle dan Normal ALAMI
  • Memanfaatkan gravitasi

  • Perlu pengawasan agar tidak terlalu menekan bagian bawah jika wasir parah

  • Bisa menggunakan birth ball, stool, atau hanging rope yang aman

  • Waterbirth (jika tersedia)

    • Air hangat membantu relaksasi otot panggul dan anus

    • Mengurangi ketegangan jaringan lunak dan nyeri perineum

    • Namun tetap harus dengan pengawasan tenaga profesional yang terlatih

  • Peran Bidan dan Fasilitator dalam Menyusun Posisi

    Posisi lahir sebaiknya tidak dipaksakan seragam untuk semua ibu.
    Justru ibu harus diberi kesempatan mencoba dan merasakan sendiri posisi mana yang paling nyaman dan efektif untuk tubuhnya.

    Di kelas Prenatal Gentle Yoga (PGY) Bidan Kita, para ibu diajarkan bagaimana posisi tubuh tertentu dapat memengaruhi tekanan ke dasar panggul, membuka outlet panggul secara optimal, dan tetap menjaga area perineum dan anus tetap aman.

    PGY menggunakan prinsip SPACE—yaitu Stability, Pelvic alignment, Awareness, Circulation, and Energy flow—yang sangat relevan bagi ibu dengan kondisi seperti wasir, varises, atau nyeri punggung.

    Tips Praktis:

    • Latih tubuh untuk beradaptasi dengan posisi berbeda sejak trimester kedua

    • Gunakan birth ball atau yoga bolster untuk mencari kenyamanan saat latihan

    • Simulasikan posisi lahir di rumah bersama suami atau doula, agar lebih percaya diri saat hari H

    • Konsultasikan pada bidan sebelum hari perkiraan lahir (HPL), agar saat proses aktif, tim bisa langsung menyesuaikan posisi sesuai preferensi ibu

    4. Peran Penting Bidan, Doula, dan Tim Pendukung dalam Melindungi Perineum dan Area Anus

    Ibu hamil yang memiliki riwayat wasir atau sedang mengalami ambeien aktif tidak hanya butuh strategi mengejan dan posisi lahir yang tepat.
    Yang tak kalah penting adalah siapa yang ada di sekitarnya—bagaimana cara bidan, doula, dan tim pendukung memperlakukan ibu saat proses melahirkan.

    Dalam banyak kasus, dukungan yang empatik, lembut, dan responsif dapat mencegah tekanan emosional maupun fisik yang berlebihan, termasuk ke area perineum dan anus.

    ‍⚕️ Peran Bidan dan Tenaga Kesehatan:
    1. Tidak memaksa ibu mengejan di luar dorongan alami tubuhnya
      Bidan yang terlatih gentle birth akan menunggu sinyal dari tubuh ibu, bukan terburu-buru memerintahkan ibu mengejan hanya karena “sudah pembukaan lengkap”.

    2. Menggunakan teknik perlindungan perineum (perineal guarding)
      Jika dibutuhkan, bidan dapat memberi penekanan lembut atau hangat (warm compress) di perineum untuk menjaga jaringan lunak tetap lentur, mengurangi tekanan langsung ke anus saat kepala bayi lahir.

    3. Memberi fleksibilitas posisi tanpa men-standarkan satu teknik
      Bidan yang berpihak pada fisiologi akan memfasilitasi gerak aktif ibu: berdiri, duduk, miring, atau merangkak. Tidak memaksa ibu terlentang jika tidak nyaman.

    4. Menghindari intervensi tidak perlu seperti episiotomi rutin
      Banyak ibu dengan wasir justru lebih nyaman jika perineumnya dibiarkan utuh, bukan dipotong. Dengan teknik napas, posisi yang baik, dan perineal massage sebelumnya, jaringan perineum bisa tetap elastis dan aman saat lahiran.

    ‍❤️‍ Peran Doula, Suami, dan Pendamping Persalinan:

    • Membantu ibu tetap relaks dan terfokus pada napasnya

    • Memberi pijatan ringan atau kompres di punggung bawah jika dibutuhkan

    • Menjadi penguat secara emosional saat ibu mulai lelah, cemas, atau merasa “tidak sanggup”

    • Menjaga suasana ruang bersalin tetap tenang dan hormat pada proses

    Dalam studi oleh Cochrane Pregnancy & Childbirth Group (2017), kehadiran doula atau pendamping bersalin terbukti menurunkan risiko intervensi medis, memperpendek durasi persalinan, serta meningkatkan kepuasan pengalaman melahirkan.

    Di Kelas-Kelas Bidan Kita, Semua Hal Ini Diajarkan

    Di Bidan Kita, Anda tidak hanya belajar napas atau yoga saja. Tapi juga:

    • Bagaimana memilih pendamping persalinan yang sesuai

    • Apa saja yang bisa diminta dan ditolak saat hari H (termasuk posisi, intervensi, dll)

    • Bagaimana membangun komunikasi dengan tenaga medis agar Anda tetap berdaya

    • Dan bagaimana menciptakan ruang lahir yang nyaman, spiritual, dan sesuai nilai hidup Anda

    Jangan remehkan kekuatan lingkungan dan sentuhan yang lembut.
    Dengan dukungan yang tepat, ibu dengan kondisi khusus seperti wasir pun bisa merasa dihargai dan aman dalam proses kelahirannya.

    ️ 5. Pemulihan Pascapersalinan dengan Wasir

    Setelah bayi lahir, perhatian kita sering kali langsung terfokus pada si kecil. Tapi tubuh ibu juga sedang menjalani masa pemulihan besar-besaran, terutama jika sebelumnya ada wasir atau ambeien yang aktif.

    Bagi ibu yang mengalami wasir, masa nifas bukan akhir perjuangan, melainkan awal dari perawatan yang lebih telaten. Di fase ini, area perineum dan anus bisa terasa lebih sensitif karena:

    • Bekas mengejan saat persalinan

    • Bekas robekan atau jahitan (jika ada)

    • Perubahan hormonal pasca persalinan

    • Aktivitas menyusui dan menggendong yang bisa menambah tekanan di dasar panggul

    ‍♀️ Apa yang Bisa Dilakukan?
    1. Sitz bath secara rutin
      Rendam bokong dengan air hangat (bisa ditambah garam epsom atau herbal ringan) selama 10–15 menit, 1–2 kali sehari.
      Ini membantu meredakan nyeri, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan jaringan.

    2. Kompres dingin (cold pack)
      Jika nyeri cukup mengganggu, kompres dingin di area anus bisa membantu mengecilkan pembuluh darah yang membengkak.

    3. Perhatikan posisi menyusui
      Hindari posisi duduk lama tanpa bantal alas. Gunakan bantal donat atau menyusui sambil berbaring miring jika perlu.

    4. Minum cukup dan jaga serat tetap tinggi
      Walaupun sibuk mengurus bayi, tetap pastikan asupan cairan dan serat cukup agar feses tetap lunak dan tidak membuat Anda mengejan lagi saat BAB.

    5. Latihan dasar panggul secara bertahap
      Mulai dari teknik pelvic floor breathing dan Kegel ringan. Latihan ini tidak hanya memperkuat otot panggul tapi juga meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat pemulihan jaringan anus dan perineum.

    Kapan Harus Periksa ke Dokter?
    • Jika wasir makin membesar atau nyeri hebat

    • Jika keluar darah terus menerus

    • Jika ada tanda-tanda infeksi (bau tidak sedap, bengkak makin besar, demam)

    • Jika benjolan terasa keras dan tidak masuk kembali, bisa jadi tanda trombosis (bekuan darah) → butuh penanganan medis segera

    Jika ibu ingin belajar lebih dalam tentang perawatan diri pasca lahiran, ada kelas dan rekaman video khusus dari Bidan Kita tentang pemulihan pasca persalinan dan perawatan area perineum yang bisa langsung diakses kapan saja—baik secara online maupun offline.

    ♻️ 6. Perawatan Lanjutan agar Tidak Kambuh

    Setelah melahirkan, dan ketika wasir mulai membaik, bukan berarti tugas selesai. Wasir bisa kambuh, terutama di masa menyusui atau saat pola hidup tidak terjaga. Maka, penting untuk melakukan perawatan jangka panjang yang konsisten.

    Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan:

    ‍♀️ Lanjutkan kebiasaan sehat:

    • Pertahankan pola makan tinggi serat dan cukup cairan

    • Jangan tunda BAB, biasakan ritme buang air secara teratur

    • Lakukan pelvic floor exercise secara rutin untuk memperkuat otot panggul

    Jaga postur tubuh:

    • Hindari duduk terlalu lama, terutama di permukaan keras

    • Gunakan bantal khusus bila perlu (bantal donat)

    ‍♀️ Bergerak aktif:

    • Lanjutkan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau yoga pascapersalinan

    • Prenatal Gentle Yoga atau Postnatal Yoga dari Bidan Kita bisa jadi pilihan aman dan menyenangkan untuk bantu pemulihan

    ‍⚕️ Cek berkala ke bidan/dokter:

    • Jangan ragu berkonsultasi saat ada gejala kambuh

    • Sampaikan semua keluhan meskipun terasa sepele

    Wasir saat hamil dan melahirkan itu bukan aib, bukan pula penghalang lahiran normal. Banyak ibu mengalami ini, dan tetap bisa menjalani persalinan yang tenang dan menyenangkan.

    Dengan pengetahuan yang tepat, dukungan dari tim yang memahami tubuh ibu, dan kesadaran merawat diri, Anda bisa mengubah ketakutan menjadi keyakinan.

    Yuk, belajar lebih banyak dari:

    • Kelas online dan offline Bidan Kita

    • Video edukasi di kanal YouTube @bidankita

    • Konten bermanfaat di Instagram @bidankita & @klinikbidankita

    “Tubuh Anda punya kebijaksanaan alami. Anda hanya perlu mendengarkan, mempercayai, dan mempersiapkan.”

    Daftar Pustaka:
    1. Lohsiriwat, V. (2015). Hemorrhoids: from basic pathophysiology to clinical management. World Journal of Gastroenterology, 21(31), 9245–9252.

    2. Moghimi, M., & Kazemi, F. (2017). The effect of exercise on the prevention and treatment of hemorrhoids in pregnancy. Iranian Journal of Obstetrics, Gynecology and Infertility, 20(2), 17–23.

    3. Saed, A. R., et al. (2024). Risk factors for hemorrhoids in pregnancy: a cohort study. BMC Gastroenterology, 24(1).

    4. Abramowitz, L., et al. (2010). Clinical practice guidelines for the management of hemorrhoids. Gastroenterology, 139(3), 1061–1063.

    5. Goligher, J.C. (1980). Surgery of the Anus, Rectum and Colon. London: Baillière Tindall.

    6. National Institute for Health and Care Excellence (NICE). (2023). Intrapartum care for healthy women and babies.

    7. WHO. (2018). Intrapartum care for a positive childbirth experience. Geneva: World Health Organization.

    8. Simkin, P., et al. (2017). Labor Progress Handbook: Early Interventions to Prevent and Treat Dystocia. Wiley-Blackwell.