Bayi ibaratnya seperti tumbuh-tumbuhan, penelitian ilmiah telah memastikan kenyataan bahwa tumbuh-tumbuhan memberikan respons terhadap musik..
Seorang peneliti di Denver, di Colorado, membandingkan berbagai efek yang disebabkan oleh berbagai musik terhadap tanaman.Tanaman-tanaman ditempatkan dilima rumah tanaman yang identik. Tanah, cahaya, dan kondisi air dibuat persis sama satu dengan yang lain dan jenis tanamannya sama. Selama beberapa bulan peneliti tersebut memperdengarkan jenis musik yang berbeda pada masing-masing rumah tanaman tersebut: untuk rumah pertama, karya Bach dimainkan; yang kedua musik meditasi India, yang ketiga ; music rock keras; yang keempat, music country dan Barat, dan rumah tanaman yang kelima tanpa musik. Hasilnya tanaman dengan musik rock keras tidak berhasil sama sekali, yang dengan musik India dan Bach tumbuh dengan subur sedangkan tanaman yang menggunakan musik country dan barat tumbuh sama seperti tanaman dirumah yang tanpa musik. Hal ini membuktikan pasti ada tingkat getaran nyata frekuensi gelombang suara yang mempengaruhi laju pertumbuham mereka.. Seorang wanita yang diteliti Dr. Lazarev melaporkan bahwa ketika hamil 37 minggu, ia menyaksikan konser musik rock tapi terpaksa pulang cepat karena bayi dalam perutnya menendang-nendang dengan sangat marah. Namun ketika ia mendengarkan musik klasik dan memvisualkan berenang, bayinya kembali tenang.
Menurut Dr. Sarah Brewer dalam bukunya Super Baby, bayi yang terbiasa mendengarkan musik sejak dalam kandungan umumnya memiliki kelebihan dalam hal pengertiannya, perilaku sosial, kreativitas dan kekuatannya. Di dalam kandungan, bayi juga nampak bisa menyesuaikan gerakannya dengan musik yang didengarnya.
Ada orang tua yang memilih musik tenang, klasik, dll untuk bayinya. Tentunya hal itu tergantung selera masing-masing. Namun hingga saat ini yang sudah ditelitii dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti lebih efektif dalam menstimulasi perkembangan otak dari janin.
Sementara bagi ibu hamil, musik, terutama yang tenang, bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Padahal stres pada ibu akan berdampak buruk pada ibu maupun perkembangan janinnya. Stres pada wanita hamil akan mengurangi sirkulasi darah dari rahim ke plasenta dan janin sehingga mengurangi pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin. Akibatnya perkembangan janin terhambat. Hal ini salah satunya bisa diatasi dengan musik.
Karena itu ada baiknya bagi ibu hamil untuk mendengarkan musik, setidaknya selama 30 menit sehari. Ibu bisa melakukannya dalam keadaan istirahat atau aktif seperti membaca. Untuk mendapatkan manfaat dari mendengarkan musik, ibu harus mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran sehingga musik tersebut akan bermanfaat seoptimal mungkin bagi ketenangan dan kesehatan.