Bidan Kita

Home Post Partum Penghormatan Kepada Plasenta, Ibarat Sebuah Pohon Bagi Janin Dalam Rahim

Penghormatan Kepada Plasenta, Ibarat Sebuah Pohon Bagi Janin Dalam Rahim

0
Penghormatan Kepada Plasenta, Ibarat Sebuah Pohon Bagi Janin Dalam Rahim

Selain itu Mereka juga menguburnya dalam empat penjuru tanah air mereka agar sang anak tetap ingat dengan tanah air mereka.

Di Maori dari Selandia Baru menawarkan plasenta sebagai hadiah untuk Ibu Pertiwi.
Salah satu budaya yang dilakukan di Australia oleh suku Aborigin, mereka mengubur plasenta di bawah lubang semut.

Jika semut makan plasenta, dengan kepercayaan bahwa ibu tidak akan memiliki lebih banyak bayi di masa mendatang.

Plasenta dipandang sebagai “jaket” di antara budaya Hmong. Ia dikuburkan di luar rumah keluarga di mana mereka mengatakan jiwa akan kembali ke setelah kematian untuk menunggu reinkarnasi.

Di Kamboja, plasenta dibungkus dalam daun pisang dan ditempatkan di samping bayi selama tiga hari sebelum dimakamkan.

Banyak negara Afrika membedung plasenta dalam selimut dan menguburnya di bawah pohon. Ini melambangkan siklus kehidupan.

Di Nigeria, plasenta dipandang sebagai kembar jiwa mati, dan diberkati dengan upacara pemakaman penuh.

Ibu Filipinapun hampir sama dengan di Indonesia, mereka mengubur buku dengan plasenta dengan harapan memiliki bayi cerdas.

Namun ada juga budaya, dimana plasenta di bakar kemudian abunya di “larung” atau di buang di laut. bahkan ada juga yang membuang plasenta mereka ke laut.

Selain itu, saat ini plasenta di manfaatkan dengan lebih komersial di seluruh dunia. yaitu di buat EKSTRAK PLASENTA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here