Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Pentingnya Microbiome Manusia

Pentingnya Microbiome Manusia

0
Pentingnya Microbiome Manusia
E.coli bacteria. Coloured scanning electron micrograph of the rod-shaped, Gram-negative bacteria, Escherichia coli, commonly known as E. coli. These bacteria are normal inhabitants of the human intestine (also animal intestines) and are usually harmless. Under certain conditions E. coli may increase in number and cause infection. Serotypes of E. coli are responsible for gastro- enteritis in children, particularly in tropical countries. In adults it is the cause of "traveller's diarrhoea"; and of 80% of all urinary tract infections. It is also the organism most used in genetic studies. Magnification: x3,000 at 6x7cm, x1,500 at 35mm size. x10,000 at 8x10"

Apa yang kita tahu adalah bahwa paparan antibiotik mengubah microbiome pada orang dewasa (lihat gambar di atas). Sebuah studi pada tahun 2011 menemukan bahwa antibiotik yang diberikan saat proses persalinan meningkat kejadian resistensi antibiotik ketika digunakan untuk mengobati infeksi bakteri serius pada bayi (Ashkenazi-Hoffnung 2011).

Sebuah studi yang lebih baru menemukan bahwa antibiotik diberikan selama persalinan atau c-section berhubungan dengan mikrobiota dysbiosis pada usus bayi  (Azad et al. 2016). namun bukan berarti pemberian antibiotik tidak diperbolehkan, karena kita harus mempertimbangkan pemberian antibiotik apabila terjadi ketuban pecah dini dan demam, maupun ibu yang melakukan operasi SC tentunya dengan proporsi yang signifikan.

  • Dari berbagai penelitian di atas, lalu film dokumenter tersebut, bisa disimpulkan bahwa proses persalinan pervaginam dan di lakukan do lingkungan ibu sendiri merupakan proses yang paling menguntungkan karena ini adalah “benih” dari microbiome yang sehat untuk bayi (Penders et al. 2006).
  • Dari penelitian penelitian yang ada, ternyata yang terbaik adalah meminimalkan kontak fisik dari provider (bidan/dokter) di vagina ibu, perineum dan bayi saat dilahirkan, jadi minimal melakukan VT.
  • Hindari pemberian antibiotik yang tidak perlu selama persalinan. Jika antibiotik diperlukan untuk ibu dan bayi setelah lahir.
  • Nah ini ada hal yang menarik : Apabila bayi lahir dengan c-section … Penelitian saat ini adalah dengan penggunaan penyeka vagina. Hasil awal yang ditemukan bahwa microbiome dari bayi yang diusap (walaupun lahir SC) sangat mirip dengan bayi yang lahir per vagina. Protokol para peneliti yang digunakan adalah:
    – mengambil sepotong kain kasa yang dibasahi cairan normal saline, kemudian dilipat seperti tampon dan dimasukkan ke dalam vagina ibu, lalu di biarkan selama 1 jam, kemudian keluarkan sebelum operasi dan simpan di wadah yang steril. lalu segera setelah bayi lahir, kasa ini di swab / di usapkan ke mulut, wajah dan tubuh  bayi (Anda dapat melihat foto dari proses ini di sini) anda juga bisa lihat artikelnya disini  dan disini juga disini (ternyata banyak ya)
  • Apabila Seorang  bayi lahir dengan operasi SC sangatlah penting untuk mendorong dan mendukung ibu untuk menyusui. karena bayi akan mendapatkan asupan probiotik tambahan.

* Ada sedikit perdebatan tentang keamanan vagina swab pada operasi SC di media. nah coba buka artikel ini dan silahkan berpendapat.

Setelah proses kelahiran

Setelah lahir, kolonisasi bayi dengan mikrobiota terus terjadi melalui kontak dengan lingkungan dan menyusui. Ada perbedaan yang signifikan dalam mikrobiota bayi yang minum ASI dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula (Azad, et al 2013;. Guaraldi & Salvatori 2012).

Bakteri menguntungkan secara langsung diangkut ke usus bayi dengan ASI dan oligosaccarides dalam ASI yang mendukung pertumbuhan bakteri ini. Perbedaan dalam microbiome usus bayi susu formula dapat mendukung risiko kesehatan yang berhubungan dengan pemberian susu formula. Dalam jangka pendek, kolik bayi dapat dikaitkan dengan Proteobacteria tingkat tinggi  dalam usus bayi.

Nah ada baiknya sarannya adalah:

  • Segera setelah lahir, dan pada hari-hari pertama, bayi harus menghabiskan banyak waktu dengan telanjang di dada  ibunya.
  • Hindari memandikan bayi selama setidaknya 24 jam setelah lahir, dan kemudian hanya menggunakan air biasa selama minimal 4 minggu (Tollin et al. 2005).
  • Jika di rumah sakit, cobalah untuk ijin dengan pihak rumah sakit agar Anda dapat menggunakan linen Anda sendiri dari rumah untuk bayi.
  • Meminimalkan penanganan bayi oleh anggota non-keluarga selama minggu pertama – terutama kontak kulit ke kulit.
  • Menyusui secara eksklusif. Jika hal ini tidak mungkin mempertimbangkan dukungan probiotik.
  • Jangan memberi antibiotik yang tidak perlu. Sekali lagi, jika antibiotik diperlukan, maka tambahan probiotik perlu dipertimbangkan.
  • Probiotik juga dapat bermanfaat untuk bayi menderita kolik.

Ringkasan

Paparan microbiome selama proses Kehamilan, kelahiran dan menyusui ternyata sangat penting karena itu memiliki efek jangka panjang pada kesehatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi cara terbaik untuk mendukung pembibitan/pengembangbiakan dan pemeliharaan microbiome yang sehat selama periode kunci ini.

Apabila Anda tertarik untuk memahami lebih lanjut, Anda bisa lihat di beberapa ling ini:

  1. http://www.oneworldbirth.net/microbirth/
  2. https://www.scienceandsensibility.org/the-healthy-birth-dyad-or-triad-exploring-birth-and-the-microbiome/
  3. http://www.bellybelly.com.au/birth/seeding-baby-vaginal-swabbing/
  4. https://blogs.crikey.com.au/croakey/2014/08/28/is-society-being-reshaped-on-a-microbiological-and-epigenetic-level-by-the-way-women-give-birth/

salam hangat

Yesie

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here