Â
Saat ini pelayanan yang diberikan kepada ibu mengacu pada asuhan sayang ibu, yang merupakan asuhan dengan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan, dan keinginan sang ibu. Cara paling mudah untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan pada diri kita sendiri, “Seperti inikah asuhan yang ingin saya dapatkan?” atau “Apakah asuhan seperti ini yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang hamil?” (Depkes RI, 2004).
Â
Â
Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa para ibu yang diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi, serta mengetahui dengan baik proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mendapatkan rasa aman dan penampilan yang lebih baik (Enkin, et al, 2000). Disebutkan juga bahwa asuhan tersebut dapat mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi vakum, cunam, dan seksio cesarea/Caesar. Selain itu, asuhan ini juga dapat membuat persalinan berlangsung lebih cepat. (Enkin, et al, 2000).
Dukungan dalam persalinan dapat berupa pujian, penentraman hati, tindakan untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik, penjelasan tentang yang terjadi selama persalinan dan kelahiran, serta sikap ramah yang konstan. Tugas-tugas tersebut dapat dipenuhi oleh bidan. Namun, pada praktiknya bidan juga harus melakukan prosedur medis yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari si ibu. (Nike Badhi Subeki, SKp, 2003).Oleh karena itu, seorang perempuan yang bersalin harus ditemani orang yang ia percayai dan dapat membuatnya merasa nyaman, bisa pasangan/suami, sahabat, atau anggota keluarga dekat lainnya.
Menurut Lutfiatus Sholihah (2004), selama masa kehamilan, suami juga sudah harus diajak menyiapkan diri menyambut kedatangan si kecil, karena tidak semua suami siap mental menunggui istrinya yang sedang kesakitan. Adakalanya mereka malah panik. Jadi persiapkan dari sekarang, ajak suami Anda membaca lebih banyak buku tentang proses persalinan.
Menurut Dr. Ruth (2002), sebagai pendamping persalinan, suami dapat melakukan beberapa hal seperti berikut.