Sementara itu, suami yang siap mental mendampingi istrinya selama proses persalinan dapat memberikan banyak manfaat.
a. Memberi rasa tenang dan menguatkan psikis bagi istri, karena suami adalah orang terdekat yang dapat memberikan rasa aman dan tenang yang diharapkan istri saat bersalin. Di tengah kondisi yang tidak nyaman, istri memerlukan pegangan, dukungan, dan semangat untuk mengurangi kecemasan dan ketakutannya.
b. Menambah kedekatan emosi suami-istri, karena suami akan melihat sendiri perjuangan hidup dan mati sang istri saat melahirkan anak mereka, sehingga membuatnya semakin sayang kepada istrinya.
c. Selalu ada saat dibutuhkan. Dengan berada di samping istrinya, suami dapat siap membantu apa saja yang dibutuhkan istri.
d. Menumbuhkan naluri kebapakan dalam dirinya.
e. Lebih menghargai istri dan menjaga perilakunya terhadap istri, setelah melihat pengorbanan si istri saat bersalin.
Sebenarnya masih ada orang yang dapat menggantikan peran suami sebagai pendamping di ruang bersalin. Menurut Mary Nolan (2004), beberapa ibu memilih pasangan/suami dan ibunya sendiri untuk menjadi pendamping persalinannya. Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa pendukung perempuan efektif meningkatkan hasil persalinan dan membantu calon ibu merasa percaya diri dalam melaksakan tanggung jawab mengasuh bayinya.
Yang terpenting adalah bahwa pendampingan di ruang bersalin sangatlah penting dan sangat dibutuhkan oleh setiap calon ibu. Untuk itu, sebelum bersalin, sebaiknya ibu sudah memutuskan siapa yang akan mendampinginya nanti selama persalinan.