
Ya…ternyata bayi itu “Paham tentang pentingnya ANTRI” Tangal 13 September pagi hari saat saya hendak mengikuti pelatihan Yoga Therapy di Studio Yoga Balance di Jogja. Jam 08;30 WIB saya sudah harus berada di studio. Nah setelah duduk sesaat kemudian cipika cipiki dengan beberapa peserta lain dari berbagai daerah, tiba tiba saya inget Kai, dan sesaat kemudian “ting” ada WA masuk dan itu adalah WA dari kai yang mengabarkan bahwa kontraksinya sudah mulai intens, sejak jam 08:00 WIB barusan. Langsung saat itu saya ijin kepada panitia untuk tidak mengikurti kelas hari pertama, karena saya harus segera meluncur ke rumahnya Kai.
Sesampai disana saya dapati Kai sedang berlutut sambil berpelukan dengan Mark suaminya, sambil mengatur nafas dan bergumam dan visualisasi, saat itu Kai sama sekali tidak mau saya periksa dalam, jadi saya hanya “meraba raba” dalam hati saja dan mulai berusaha menajamkan intuisi saya, paling tidak supaya saya tau kapan Kai harus masuk ke ruangan persalinannya (saat itu posisinya di ruang tengah)…sambil saya kompres tengkuk dan dahinya menggunakan ramuan essential oil untuk persalinan :
Clary Sage 4-8 tetes Jasmine 4 tetes Lavender 4 tetes Air es
Berulang saya kompres dahinya, dan berulang dia hirup aroma Clary Sage dan itu membuat kontraksinya semakin intens dan bagus.
Hanya butuh waktu 1 jam saat itu, saya merasakan energi yang berubah… suara kai berubah…gerakan tubuhnya berubah….dan akhirnya saya “intip” anusnya dan benar saja….dia sudah pembukaan lengkap. Alhasil segera kami pindah ke kamar , ruang persalinan-nya Kai.
Jongkok adalah posisi yang paling nyaman untuk nya.
Tugas kami hanya memandu-nya untuk tetap fokus di nafas nya dan mengingatkan untuk relaks.
Hingga beberapa saat kemudian, secara reflek tangan kai memegang vaginanya, ya….kepala sudah mulai crowning…
Lalu kami bersama sama memegang kepala tersebut…(tangan saya, tangan mark, dan tangannya Kai) dari situ kami bisa merasakan “penyatuan/connectivitas” yang luar biasa. Tubuh Kai tau kapan tubuhnya harus mengejan, seberapa kuat atau kencang hejanan yang dilakukan, dan seberapa panjang nafas yang dia perlukan untuk itu. …ya hingga akhirnya Cahaya Lahir.
Seorang bayi mungil, lucu, bermata biru lahir dengan sangat mulus tanpa menyisakan robekan sedikitpun pada vagina bundanya. Walaupun berat tubuhnya 3,5 kg.
Wow!!! Hebat!
Nah ada hal yang menarik di kisah persalinan Kai, dan akan saya bahas disini. Namun sebelumnya saya akan mencoba membahas satu persatu, tentang beberapa faktor yang menyebabkan perineum robek saat melahirkan:
Mind Set
Ya Mind set!
Inilah dasyatnya pikiran bawah sadar. Sedari dulu kita sudah dicekoki sebuah pernyataan atau paradigma bahwa melahirkan itu harus sakit, melahirkan itu pasti sobek, kalau kita angkat pantat saat melahirkan pasti vagina robek, vagina harus di robek untuk melebarkan jalan lahir, dll yang intinya seolah olah Tuhan begitu bodoh dan ceroboh saat menciptakan tubuh seorang wanita sehingga butuh intervensi atau tindakan untuk menyempurnakannya.
Bahkan seperti di awal kalimat dalam artikel ini, pertanyaan “robek kagak?, di jahit berapa?” itu seolah olah menjadi pertanyaan primadona dalam setiap percakapan yang menyangkut tentang kelahiran dan persalinan.
Hingga kadang dalam hati saya berfikir, mungkin bisa jadi peristiwa robeknya perineum itu disebabkan karena tanpa sadar kita selalu mensugesti diri sendiri bahwa perineum kita PASTI akan robek saat proses persalinan.
Lalau kenapa Anjing, kucing, kambing tidak pernah mengalami robekan perineum ya? Bisa jadi karena mereka mungkin tidak pernah ngerumpi tentang robekan perineum ya hahahahah…
Nafas
Ya nafas memang memegang peranan yang sangat penting bahkan bisa dibilang INTI dalam proses persalinan. Banyak yang tidak menyadari tentang pentingnya nafas ini, padahal ketika Anda menguasai nafas, maka And apasti bisa mengusai pikiran dan tubuh Anda.
Inialah kata kata dari BKS Iyengar yang menjadi pedoman saya dan menyadarkan saya bahwa nafas itu penting
“Mind is the King of the Sense”
“and the Breath is The King of The Mind”
BKS Iyengar-