
Artinya bahwa ketika kita menguasai nafas, maka pikiran kita, dan seluruh indera dan tubuh kita dapat kita kuasai.
Makanan
Ya Makanan!
“you are what you eat” kata Deepak Chopra dalam bukunya dan memang apapun yang kita makan sangat berpengaruh kepada tubuh kita bahkan pada jaringan dan sel dalam tubuh, kulit dan otot kita termasuk perineum.
Memang belum banyak penelitian yang memperkuat apini saya ini, namun yang saya amati adalah para ibu hamil yang selama masa kehamilan sering makan makanan Junk Food, Mie, bakso dan makanan yang banyak mengandung MGS, dan kurang serat, maka rata rata perineumnya begitu rapuh sekali, sehingga mudah sekali untuk robek.
Dorongan, pengendalian diri & keterhubungan /penyatuan
Seperti cerita persalinan Kai…Anda bisa membayangkan bagaimana dia sangat terhubung dengan tubuh, pikiran dan hatinya juga nafasnya sehingga Kai tau kapan dia harus mengejan, kapan dia harus berhenti mengejan, dia tahu kapan dan saat seperti apa kepala bayi terlalu cepat keluar sehingga dia tahu kapan dia harus “menge-rem” laju kepala bayinya .
Ya ketika seorang ibu diijinkan untuk memegang kepala bayinya saat kepala bayinya mulai keluar di bibir vagina, disitulah terjadi sebuah konektivitas yang luar biasa.
Namun sayangnya sebagian besar di layanan kesehatan (kecuali di Bidan Kita) ketika tangan sang ibu secara reflek hendak menyentuh vaginyanya, biasanya para bidan dan dokter segera menapis dan melarang ibu tersebut untuk memegang kepala bayinya sendiri. Sehingga kapan dan seberapa kuat dorongan, hejanan tiba tiba di ambil alih oleh Nakes saat itu.
Dan saat itulah seorang ibu mulai “terputus” dengan tubuhnya sendiri.
Ya…beruntung saya sudah kenal gentle birth sejak dulu, sehingga proses persalinan terjadi dengan alami sebagaimana mestinya terjadi.
Intervensi
Setelah mendalami gentle birth dan juga belajar dari proses persalinan Michele dan Shandy…ya kembali saya tahu bahwa pentingnya “Hands Off” dalam proses persalinan.
Karena seringkali kita lihat dimana tangan kita (nakes) selalu berusaha melakukan intervensi dengan proses alamiah yang dilakukan tubuh dan alam semesta.
SABAR itu kunci…
Yang sabar bukan hanya sang ibu sebagai pelaku persalinan, tapi juga sang bidan dan sang dokter yang di daulat untuk menjadi pendamping persalinan alami.
Fisik yang tidak Siap
Ya persiapan fisik memang sangat penting dan memegang peranan yang penting sekali dalam proses robek atau tidaknya perineum.
Di jaman nenek kita dahulu mungkin kejadian episiotomy dan robekan perineum sangatlah sedikit, ya karena secara fisik mereka sudah siap. Tiap hari jalan kaki minimal 1 KM, tanpa alas kaki, dengan kondisi jalan yang penuh bebatuan, naik turun gunung, kepasar jualan sayur, masih juga ngonthel (naek sepeda) kesana kemari, dan berkegiatan sepanjang hari.
Nah sedangkan Anda?
Jangankan jalan kaki 1 KM, mau ke toko kelontong yang jaraknya hanya 300 meter aja minta di anterin suami pakai mobil atau motor.
Jangankan itu, memindah channel televisi yang berjarak 1-2 meter dari tempat duduk Anda saja menggunakan remote.
Ya benar!
Tehnologi memanjakan tubuh Anda sehingga tanpa disadari tubuh Anda sama sekali tidak siap.
YOGA adalah jawabannya, Kegel excercise adalah versi mudahnya. dan perineum massage adalah upaya lainnya :
Nah semoga dari uraian cerita dan kisah ini , Anda menjadi semakin sadar bahwa Anda harus mempersiapkan segalanya demi pengalaman persalinan yang indah dan menyenangkan
Mari berdayakan Diri
Salam hangat