Sebelum membaca artikel ini saya sangat menganjurkan Anda untuk membaca :
mengapa? Karena ini akan sangat berhubungan dengan ketiga artikel tersebut.
Apa peran oksitosin selama persalinan dan kelahiran?
Oksitosin sering dikenal sebagai “hormon cinta” karena hormon ini berhubungan erat dengan bercinta, kesuburan, kontraksi selama persalinan dan kelahiran, dan pelepasan ASI saat menyusui. Hormon ini pula yang membantu kita merasa baik, dan itu memicu perasaan & perilaku untuk memelihara.
Reseptor sel yang memungkinkan tubuh wanita untuk menanggapi oksitosin mengalami peningkatan secara bertahap pada kehamilan, dan kemudian meningkat tajam pada saat bersalin. Oksitosin adalah stimulator paten dari kontraksi, yang membantu untuk membuka dan melebarkan leher rahim, mengeluarkan bayi, melahirkan plasenta, dan mengurangi perdarahan di lokasi perlekatan plasenta. Selama persalinan dan kelahiran, tekanan bayi terhadap leher rahim dan kemudian terhadap jaringan di dasar panggul merangsang oksitosin dan kontraksi. Begitu juga bayi baru lahir yang menyusui.
Rendahnya tingkat oksitosin selama persalinan dan kelahiran dapat menyebabkan masalah Antara lain:
1. menyebabkan kontraksi untuk menghentikan atau memperlambat, dan memperpanjang proses persalinan
2. mengakibatkan perdarahan yang berlebihan di lokasi perlekatan plasenta setelah plasenta lahir
3. merangsang provider (dokter atau bidan) untuk menanggapi masalah ini dengan intervensi.
Apa peran endorfin selama persalinan dan kelahiran?
Endorfin berefek menenangkan dan meredakan nyeri. Hormon ini seperti morfin alami akan naik menjelang akhir kehamilan, dan kemudian naik terus dan tajam selama persalinan pada proses persalinan alami tanpa pengobatan. (Kebanyakan penelitian telah menemukan bahwa terjadi penurunan tingkat endorphin secara tajam dengan penggunaan obat sakit epidural atau opioid.) Tingkat endorfin lebih tinggi selama persalinan dan kelahiran dapat menghasilkan kondisi kesadaran yang berubah yang membantu seoorang ibu dapat melewati proses persalinan ini, bahkan ketika proses ini menjadi sangat panjang dan sulit. Dalam proses persalinan seorang ibu dengan tingkat endorfin tinggi dapat merasa waspada, penuh perhatian, dan bahkan euforia saat ia mulai mengenal dan merawat bayinya setelah lahir. Endorfin mungkin memainkan peran dalam memperkuat hubungan ibu-bayi saat ini. Penurunan tingkat endorphin pada hari-hari pertama setelah bayi lahir dapat berkontribusi pada “baby blues” dan banyak ibu yang mengalaminya saat ini.
Rendahnya tingkat endorphin dapat menyebabkan masalah dalam persalinan dan kelahiran oleh: