Selama ini mitos yang beredar di masyarakat adalah apabila Anda melahirkan dengan cara SC (Sectio caesarea) maka di persalinan berikutnya Andapun harus kembali melakukan SC. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Ketika Anda mau dan mampu memberdayakan diri, mempersiapkan Body, mind dan soul dengan sebaik-baiknya, maka melahirkan normal bida menjadi pilihan pertama Anda.
Â
Nah berbicara tentang VBAC, berikut ini beberapa pertanyaan yang seringkali diajukan oleh para ibu yang ingin melahirkan normal setelah sebelumnya mereka melahirkan secara SC:
Â
T: Apakah benar bahwa “sekali caesar, pasti selalu bedah caesar lagi”?
J: Tidak, ini adalah konsep medis yang ketinggalan jaman. 40 tahun lalu, sebagian besar luka operasi SC dibuat dengan sayatan klasik, sementara saat ini di hampir semua caesar menggunakan sayatan melintang rendah juga disebut “bikini”. Studi saat ini menunjukkan bahwa VBAC (kelahiran normal setelah sesar) memang alternatif yang lebih aman bagi ibu dan bayi daripada menjadwalkan untuk operasi caesar lagi setelah operasi caesar sebelumnya dimana insisi-nya melintang rendah.
T: Dokter saya bilang panggul saya terlalu kecil untuk melahirkan melalui vagina jika berat bayi lebih dari 3,6 kg Apakah itu benar?
J: Tidak, struktur tulang panggul dan kepala bayi sangatlah fleksibel. Selama persalinan panggul terbuka yang memungkinkan bayi untuk melewatinya. Bahkan, dalam posisi jongkok, panggul 33% lebih terbuka daripada sebelum hamil. Banyak faktor yang membuat ini terjadi. Sebagai permulaan, saat hamil tua, ia melepaskan hormon yang disebut relaxin, yang melembutkan ligamen dan tulang rawan di sekitar panggul. Demikian pula, posisi yang berbeda dan gerakan sang ibu selama persalinan mengubah dimensi dari pelvis, seperti berjalan, naik tangga dan jongkok. Faktor-faktor ini dikombinasikan dengan fleksibilitas kepala bayi memberikan banyak ruang bagi bayi untuk melewati panggul. Kepala bayi terdiri dari lima lempengan tulang tengkorak yang terhubung dengan jaringan lunak yang memungkinkan untuk menyesuaikan diri selama proses kelahiran saat bayi turun panggul (ini disebut Moulase). Dan Tulang-tulang tersebut kembali normal beberapa jam setelah lahir.
Untuk mendukung jawaban ini silahkan membaca tentang:
https://www.bidankita.com/joomla-overview/monthly-guide/538-panggul-sempit
T: Saya telah dilakukan SC lebih dari satu kali ?maka masih mungkinkah saya melahirkan normal nanti?
J: Tentu saja. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan kemungkinan pecahnya rahim setelah operasi caesar, kemungkinan tersebut tidak meningkat secara signifikan setelah dua kali atau lebih operasi sesar sebelumnya, asalkan proses persalinannya benar-benar alami tanpa intervensi induksi. Namun, terdapat korelasi pada peningkatan insiden plasenta akreta jika SC dilakukan secara berturut. Plasenta akreta adalah suatu kondisi dimana plasenta “tertanam” di lapisan otot dinding rahim, yang dapat menyebabkan masalah dengan plasenta, yang pada gilirannya cenderung menyebabkan perdarahan dan mungkin memerlukan histerektomi untuk menghentikan pendarahan. Ini adalah Alasan lain yang baik untuk menghindari sesar lagi.
T: Dokter saya mengatakan bahwa program induksi meningkatkan kesempatan saya akan melahirkan secara normal Apa pendapat Anda?
J: Sebenarnya, ini benar-benar keliru karena justru dengan maka dapat memberikan kontribusi pada peningkatan terjadi pecahnya rahim, dan karenanya harus dihindari sebisa mungkin. Induksi juga menyebabkan tingkat bedah sesar yang lebih tinggi. Jika induksi diperlukan secara medis, sangat disarankan dilakukan pemantauan ibu dan bayi yang lebih intens.