Penyebab terbanyak adalah kelainan letak bayi, terutama letak lintang. Berikut ini adalah faktor resiko untuk terjadinya TPM:
· Multiparitas (Kehamilan yang banyak) · Prematuritas (bayi kurang bulan) atau berat badan lahir rendah (BBLR) · Kelainan letak (sungsang, serong, lintang) · Bayi dengan kelainan bawaaan · Disproprsi kepala dengan panggul (DKP · Tumor di rongga panggul · Plasenta letak rendah · Hydramnion (air ketuban banyak) · Makrosomia (bayi besar) · Persalinan kembar (bayi ke 2) · Tali pusat yang panjang Penanganan kasus TPM jika bayi masih (bisa) hidup yang pertama: jika janin masih hidup, ibu segera di tempatkan dalam posisi nungging (knee-chest position, telentang dengan bokong ditinggikan / kepala di rendahkan atau tidur miring untuk mencegah talipusat semakin menumbung. Posisi-posisi ini dimaksudkan agar tali pusat tidak terjepit menjelang dipersiapkannya operasi. Jangan mencoba untuk memasukkan kembali secara manual. Dilakukan operasi cesar segera. Persalinan pervaginam bisa dilakukan jika pembukaan sudah lengkap dan tidak ada kontra indikasi persalinan normal, artinya kondisi janin dan detak jantungnya tetap stabil. Hanya saja memang harus disiapkan oksigen untuk berjaga-jaga apabila sang bayi terjadi asfiksia. Jika di RS, Persalinan dipercepat dengan bantuan vakum atau forsep.
Angka kematian bayi akibat TPM lumayan besar, berkisar 90%. Penyebabnya sering akibat terjadinya prematuritas dan kelainan bawaaan. Sedangkan jika bayinya normal maka kematian biasanya disebabkan oleh asfiksia (bayi lahir biru, sesak nafas).
TPM yang terjadi di RS biasanya angka keberhasilannya lebih tinggi karena penanganannya cepat. Demikian juga untuk TPM pada kasus pecah ketuban dengan posisi non-kepala agar segera di rujuk ke RS. Sedangkan untuk menghindari TPM, jika menghadapi persalinan, jangan melakukan pemecahan ketuban sebelum bagian terbawah janin sudah masuk.
Hal yang perlu di perhatikan dalam TPM adalah pemantauan detak jantung janin yang ketat. Jika Denyut jantung rendah kurang dari 120 denyut per menit ini merupakan gejala bahwa bayi berada dalam kesulitan pada prolaps tali pusat (kurang sejahtera). Dan jika terjadi demikian segeralah rujuk ke RS untuk dilakuakn SC darurat.
Nah semoga bermanfaat
Salam Hangat
Bidan Kita
Referensi:
Cruikshank, DW Breech, Other Malpresentations, and Umbilical Cord Complications, Danforth’s Obstetrics and Gynecology , 9th Edition. Philadelphia, Lippincott Williams and Wilkins, 2003
Morgan, BLG and Ross, MG Umbilical Cord Complications. emedicine.com , March 1, 2006.