Bidan Kita

Home Childbirth Gentle Birth “Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”

“Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”

0

Artinya apa…kenapa kok harus di SC? Kenapa kok tidak bisa melalui “pintu” yang sudah disediakan? pasti ada penyebabnya atau akar masalahnya juga ada tujuannya.

Misalnya kasus begini (ini hanya contoh di antara ribuan contoh yang lain:

1. Seorang ibu hamil pertama, bersalin di RS dan proses persalinanya lama dan menyakitkan bahkan pembukaannya tak maju mentok hanya sampai pembukaan 5 cm itupun posisi kepala masih obliq (miring) dan sang ibu sudah mengejan terus dan mengalami kesakitan yang luar biasa akhirnya sang bayipun kondisinya menurun, detak jantung melemah dan mau tak mau jalan operasi adalah jalan yang terbaik.

Nah apa akar maslaah yang mungkin saja terjadi, ternyata telusur punya telusur, selama hamil si ibu ini tidak pernah memberdayakan diri, apalagi olahraga atau yoga? Jalan-jalan pagi saja malas, malas latihan nafas, hamil tua sering tidur “leyeh-leyeh” di kursi malas, makan sembarangan apapun dimakan karena prinsipnya makan untuk dua orang, dan si ibu ini tak pernah mau belajar, menurut dia yang namanya ibu hamil ya yang penting makan makanan sehat, minum obat dari dokter, rajin periksa. Udah! Itu saja. Padahal selama hamil ya sebenarnya si ibu ini juga takut, takut untuk merasakan sakit, takut proses persalinanya bermasalah mengingat kakanya melahirkan dengan operasi, tetangganya di induksi, teman kantor harus di vaccum dll, jadi si ibu ini rekaman di pikiran bawah sadarnya sangat negative, namun si ibu ini juga tak ada upaya untuk menghilangkan rekaman negative itu, ya karena tidak tahu caranya bagaimana.

Nah sejak hamil si ibu ini merasa yang penting “serahkan pada ahlinya” dan bagi nya yang disebut ahli adalah dokter atau bidan! (Padahal sebenarnya bukan…yang ahli adalah ibu sendiri, bidan dan dokter hanyalah fasilitator)dan karena ketidak tahuannya dia maka begitu ada flek langsung bingung ke RS, padahal belum ada kontraksi..takut kalau terjadi apa-apa (padahal “apa-apa” itu apa juga tidak tahu) setelah masuk RS ternyata si ibu bukannya semakin tenang malah semakin stres karena baunya, suasananya, orang-orangnya begitu asing baginya.

Kontraksi akhirnya terasa dan sang ibu tak bisa memanajemen “rasa” yang di alaminya. Prosedur demi prosedur di lakukan, intervensi demi intervensi di terapkan dan yang ada adalah MANUT = mengikuti dengan tunduk! Mulai dari sang ibu di minta berbaring saja (dibatasi mobilisasinya), si ibu di infus (entah apa kandungannya sang ibu juga tidak tahu), ibu diminta minum pil (kandungannya apa juga tak tahu), pemeriksaan dalam yang begitu menyakitkan, berulang dan ganti-ganti orang yang melakukan yang membuat ibu merasa trauma dan risih, dan lain sebagainya. Dan akhirnya tanpa dia sadari Tubuh menolak semuanya.

Ibarat mamalia yang lain ketika seekor rusa betina mau melahirkan dan dia melihat ada seekor macan di sampinnya yang seolah siap untuk menerkam dan menghabisi nyama anaknya yang akan dilahirkan, maka tubuh sang rusa betina itu men-stop proses persalinan dan menundanya sampai macan tadi pergi dan tidak mengancam hidupnya dan hidup anaknya lagi.

Dan akhirnya berhentilah proses persalinan, pembukaan 5 cm dan terus seperti itu tanpa kemajuan sama sekali, akhirnya tubuh bayipun bereaksi dan mengalami distress..semakin ibunya stres bayi makin distres, alhasil pilihan paling bijak saat itu adalah OPERASI SESAR.

Nah jelekkah operasi berarti? TIDAK! Operasi dilakukan karena memang harus demikian tuk visi penyelamatan. Lalu apa yang salah? Anda sendiri yang menjawab!

2. Seorang ibu hamil anak pertama dengan kasus yang hampir sama dengan diatas dimana dia tidak mau belajar sama sekali. Setiap kali membaca buku atau googling yang dibaca adalah TANDA BAHAYA, PENYAKIT, KELAINAN dan itu membuat semakin dia takut. Lalu si ibu ini memasrahkan dirinya ke dokter yang paling terkenal di kotanya tanpa melihat dan merasakan dia sreg atau tidak, dia nyaman atau tidak, yang pasti kalau sudah periksa ke dokter dan RS itu berarti bagus!

Dan sayangnya si ibu tidak menyadari bahwa dia masuk kedalam lingkaran “Bussines being born”

Untuk maksud dari bussines being born saya di atas bisa Anda lihat di film https://www.youtube.com/watch?v=4DgLf8hHMgo

Usut punya usut sang dokter itu adalah type dokter yang Pro SESAR (Tidak semua Dokter begitu) sehingga secara lembut dan “terasa” rasional pasiennya “digiring” untu sesar.

Dan akirnya sesar!

3. Ada lagi ibu yang hamil sungsang, karena dia berfikir bahwa sungsang haruslah sesar maka tanpa mengupayakan apapun, tanpa mencari provider yang mampu memfasilitasinya tanpa memberdayakan diri akhirnya dia memilih sesar. Padahal sebenarnya tidaklah harus demikian.

Silahkan buka film ini:

https://www.youtube.com/watch?v=vRjSmR9QmYg

dan masih banyak lagi contoh kasus yang mana sebenarnya selalu ada akar masalah nya yang berarti itu adalah akar rumput yang seringkali “tak terlihat” tetapi bisa membuat kaki Anda terantuk dan anda jatuh.

Lalu apakah berarti SC itu buruk? Karena melawan hakikat!

Apakah berarti ibu yang “terlanjur” SC berarti tidak menjadi wanita seutuhnya?