
Inisiasi menyusu dini (IMD) dan proses Skin to Skin serta interaksi ibu-bayi meningkatkan produksi OXdan PRL yang mampu meningkatkan kemampuan payudara untuk produksi ASI lebih banyak lagi. hormon BE yang sangat tinggi berkontribusi pada euforia yang dialami banyak wanita setelah melahirkan. sehingga saat periode ini, semua rasa sakit hilang yang ada hanyalah sukacita.
saat proses plasenta lahir, Bayi secara naluriah mencari ibunya (melihat ke wajahnya) dan merangkakkan ke kaki nya dan ini bisa merangsang rahim berkontraksi. Kontak skin to skin membuat tubuh ibu dan tubuh bayi secara otomatis mengatur suhu bayi, pernapasan dan detak jantung dan memberikan rasa aman mengurangi hormon stres yang diproduksi pada akhir persalinan.
Setelah kelahiran E-NE menurun secara signifikan namun kortisol menurun perlahan. Kortisol dapat meningkatkan efek PRL pada produksi susu (tingkat stres yang ekstrim menghambat produksi susu).
Penilaian (apa yang mungkin Anda lihat)
- Segera setelah kelahiran ibu mungkin tampak ‘tertegun’ dan mungkin ini terjadi saat sebelum dia meraih bayinya dan membawanya ke pelukannya.
- Bayi waspada dan secara naluriah berinteraksi dengan ibu dan mencari payudara
Ibu dan bayi berinteraksi. - Anda mungkin darah mulai banyak, terutama ketika plasenta mulai melepaskan diri dari rahim dan hendaklahir.
- Setelah beberapa lama memusatkan perhatian pada bayi, sang ibu mungkin mulai mengalihkan perhatiannya kembali ke dunia luar; Sering dimulai dengan pasangannya / keluarga, baru kemudian bidan, doula dll, sebelum beralih ke orang-orang di luar ruangan.
nah itulah gambaran fisiologis persalinan. semoga bermanfaat.
Referensi:
Sakala, C, Romano, AM & Buckley SJ 2016, ‘Hormonal physiology of childbearing, an essential framework for maternal-newborn nursing’, JOGNN: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0884217515000520