Seorang klien datang di Bidan Kita dan bertanya; “Saya pernah mendengar bahwa menyusui dapat digunakan sebagai KB alami. Apakah ini benar?”
Nah bunda ingin tahu jawaban dan penjelasan ilmiahnya?
Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM) dapat dikatakan sebagai metode keluarga berencana alamiah (KBA) atau natural family planning, apabila tidak dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Menyusui eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid dan waktunya kurang dari enam bulan pasca persalinan. Efektifnya dapat mencapai 98%. MAL efektif bila menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan per laktasi (Saifuddin, 2003).
Pada wanita pospartum konsentrasi esterogen, progesteron, dan prolaktin (PRL) yang tinggi selama kehamilan turun secara drastis. Tanpa menyusui, kadar gonadotropin meningkat pesat, konsentrasi PRL kembali ke normal dalam waktu sekitar 4 minggu dan pada minggu ke-8 pascapartum, sebagian besar wanita yang memberi susu formula pada bayinya memperlihatkan tanda-tanda perkembangan folikel dan akan berevolusi tidak lama kemudian.
Sebaliknya, pada wanita yang menyususi, konsentrasi PRL tetap meninggi selama pengisapan sering terjadi dan pada setiap kali menyusui terjadi peningkatan sekresi PRL secara akut. Walaupun konsentrasi Follicle Stimulating Hormone (FSH) kembali ke normal dalam beberapa minggu pascapartum, namun konsentrasi Luteinizing Hormone (LH) dalam darah tetap tertekan sepanjang periode menyusui. Yang penting, pola pulsasi normal pelepasan LH mengalami gangguan dan inilah yang diperkirakan merupakan penyebab mendasar terjadinya penekanan fungsi normal ovarium. Wanita yang menyusui bayinya secara penuh atau hampir penuh dan tetap amenore memiliki kemungkinan kurang dari 2 % untuk hamil selama 6 bulan pertama setelah melahirkan.
Keuntungan Untuk bayi :
1. mendapat kekebalan pasif (mendapat antibody perlindungan lewat ASI)
2. sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tubuh kembang bayi yang optimal,
3. terhindar dari kontaminasi dari air susu lain atau formula atau alat minum yang dipakai.
Untuk ibu :
1. mengurangi post partum blues
2. mengurangi resiko anemia
3. meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi (Saifuddin, 2003).
Efektifitas dari MAL adalah :
1. efektifitas tinggi
2. segera aktif
3. tidak perlu pengawasan medis
4. tidak perlu obat atau alat
5. tanpa biaya.
Manfaat MAL pada bayi yaitu suatu makanan yang memiliki asupan gizi yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada bayi, sedangkan pada ibu manfaatnya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Pinem, 2009).
KEKURANGAN Kekurangan dari kontrasepsi MAL adalah :
1. perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
2. mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social
3. efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan
4. tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS (Saifuddin, 2003).
KONTRA INDIKASI
1. Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapat haid.