
Semua peristiwa persalinan yang terjadi di Bidan Kita selalu membuat saya belajar dan belajar lagi. Belajar dari ratusan klien yang sudah saya tangani membuat saya selalu merasa beruntung. Dan pelajaran di malam ini 08 Maret 2015 adalah pelajaran yang sangat berharga dan saya pikir ini sangat berharga pula untuk Anda semua.
Tahun 2014 dan 2015 adalah tahun dimana saya akan resmi menjadi “Budhe” . adek sepupuku kesayangan istrinya hamil (Nunik) dan istri adek iparku pun hamil (Dyah)
Dan masing masing dari mereka ada cerita yang unik.
Nunik cukup dekat dengan saya, secara emosi juga cukup dekat. Dan dia mau jika di beritahu. Selama hamil sejak 20 minggu Nunik tidak pernah absen Yoga, latihan relaksasi, dan di rumahpun tidak pernah berhenti belajar dan membaca semua buku buku karyaku. Cita citanya adalah melahirkan dengan nyaman dan tenang.
Namun sejak 28 minggu posisi bayinya sungsang. Dan air ketubannya tidak terlalu banyak. Berbagai treatment saya lakukan, saya juga ingn siatu saay menyambut lahirnya keponakan kesayangan saya kan? Nah sampai usia 33 minggu posisi janinnya tetap saja sungsang.
Nunik dan suaminya (adek sepupu) adalah pasangan muda belia, dengan emosi yang masih sangat labil. Sehingga seringkali mereka cek cok hanya gara gara hal hal sepele.
Misalnya adek ku gak bisa bangun pagi, atau bangunnya selalu siang…atau udah dimasakin tapi tak di makan, dan sebagainya. Pokoknya hal hal yang sepele. Nah namun yang namanya ibu hamil psikologisnya sangat labil, Nunik kadang merasa stress. Dan dugaan saya itulah yang membuat sang janin tetap sungsang.
Tiap hari saya minta Nunik untuk relaksasi sehingga hati dan pikirannya lebih tenang dan dia melalukannya. Nah namun di usia 33 minggu +4 hari tiba tiba Nunik mengalami perdarahan, hingga akhirnya saya rujuk ke RS di Jogja.
Dan ternyata memang ada tanda persalinan. Namun karena Nunik rajin relaksasi dan Yoga dia sangat tenang sekali. Beruntung saya bisa mendapatkan dokter yang luar biasa yaitu dr Nurhadi Rahman SPOG. Sehingga ketika prose’s persalinan tidak ada pemecahan ketuban, tidak ada episiotomi dan alhasil keponakan saya yang mungil lahir ke dunia dengan sangat lembut.
Umur kehamilan yang masih sangat muda dan berat badan yang masih sangat kecil membuatnya harus dirawat di NICU beberapa hari. Namun Puji Tuhan keponakan saya sangat kuat sekali dan berhasil hidup. Dan sekarangpun menjadi bayi yang gantheng, lucu , tenang dan menggemaskan.
Nah berbeda dengan kisah Dyah, istrinya adek ipar saya. Begitu mengetahui dia hamil, suami saya berkata kepada adeknya “mbok bojomu periksa karo mbakyumu (istrimu ajaklah untuk periksa ke kakakmu /bidankita)” .
dan selama hamil Diah hanya periksa beberapa kali ke Bidan Kita, saat saya miminta dia untuk mengikuti kelas kelas dan treatment di bidan kita, ya….dia tidak terlalu bersemangat. Kelas hypnobirthing hanya ikut 1 kali.
Yoga pun hanya mau ikut 1 kali. Ada berbagai alasan yang dikemukakan, entah tidak ada yang mengantar, jauh, sibuk, capek, atau apalah alasan alasan lain., dan sayapun tak bisa memaksa.
Hanya berasa prihatin saja lha wong klien saya yang dari jogja, magelang, temanggung, tulungagung, pacitan bahkan timika papua saja di bela belain ikut kelas kelas di Bidan Kita karena ingin merasakan nyamannya persalinan kok? Nah ini rumahnya kartosuro (sebelum Surakarta) kok gak mau.
Ya akhirnya satu kesimpulan yang saya ambil adalah :
- terkadang memberitahu atau mengarahkan orang terdekat tidak semudah memberitahu atau mengarahkan orang lain/ klien klien lain.
- Pemberdayaan diri adalah semua tentang KESADARAN. Walaupun saya berusaha membujuk dan memotivasi seseorang untuk mau belajar, meningkatkan pengetahuan tentang persalinan, belajar nafas. Belajar relaksasi , belajar Yoga. Namun jika Anda tidak punya kesadaran tentang arti dan pentingnya pemberdayaan diri itu ya percuma.
### saya posting curcol ini di instragram dan di fb = https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203921028372146&set=pb.1414856624.-2207520000.1425860480.&type=3&theater
Nah tanggal 07 Maret 2015 jam 23.56 WIB, saat saya baru saja merebahkan tubuh karena sebelumnya ada persalinan, adek ipar saya sms dan mengatakan bahwa Dyah sudah mengalami kontraksi.
Terharu saya bu.
Bidan Yesie yth,
Saya Frisca asli Klaten tp skr tinggal di Makassar sebagai karyawan swasta.
Saya menikah akhir Nov 2014, terlambat haid bulan Februari lalu, terakhir haid 11 jan 2015, haid yg biasanya selalu tepat waktu tiap bulannya antara tgl 10-11, alhamdulillah sy test pack positif, segera sy periksa di dr Fatmawati Madya SpOG per tanggal 16 Feb, sampai sana di USG diberitahu kalau janinnya (belum bs dikatakan janin) masih berukuran (GS) 7,91 mm kira2 baru 2-3 minggu usianya. Saya berencana pulang ke Klaten untuk melahirkan di klinik bidan kita dengan persalinan yang nyaman & menyenangkan. Yang mau saya tanyakan, apa yang bisa saya lakukan sekarang ini, mungkin bidan yesie ada rekomendasi bidan/dr SpOG yang mendukung hypnobrithing, dan tempat yoga khusus ibu hamil yang ada di Makassar serta pada usia berapa minggu waktu yg tepat saya mengajukan cuti melahirkan untuk aman fligth ke Klaten. Terimakasih atas infonya. Sangat ditunggu jawabannya 🙂
Regards, Frisca
terima kasih atas posting2nya bu bidan, semoga bisa membantu saya melahirkan anak kedua saya nanti dengan gentle dan minim trauma… benar2 menginspirasi saya dan menyadarkan saya bahwa menjadi seorang ibu bukan hanya urusan ketika bayi sudah lahir tetapi persiapan kita meyambut kedatangannya, secara batin, emosi, dan jasmani.
Hmmm inspired, terimakasih sharingnya. Saya juga bidan seperti mba yesie, saya ingin pasien saya memberdayakan diri dan merasakan tidak mudah mengajak untuk melakukan ini,tetep semangat dan menginspirasi ya. love u budhe.
Bu Yessie, saya selalu senang baca artikel-artikel di bidankita. Saya setuju banget sama artikel satu ini, kalau gak ada kesadaran mau kita udah ngoceh kaya apa pun, orang tersebut ga akan mau peduli. Hal yang sama terjadi dengan saya juga. Sejak kelahiran anak pertama saya, dan saya telah membuktikan sendiri bagaimana ajaibnya hypnobirthing dan gentle birth, jadi saya selalu ingin setiap perempuan hamil bisa merasakan hal yang sama, kenikmatan dalam proses persalinan. Tapi ya itu, balik lagi pada kesadaran individu yaa.. yang tidak mau tahu, yang tidak peduli dan tidak sadar kadang rasanya bikin kesel hatiii.. hehe
tetap semangat bu yesie untuk ngebantu para ibu di luar sana! semoga dengan adanya website seperti bidankita ini makin banyak ibu-ibu yang sadar untuk memilik proses persalinan yang indah dan minim trauma.
wow… pengalaman yang begitu mengesankan.. saya juga seorang bidan di purwakarta-jawa barat. akhir-akhir ini sy sering baca artikel bu yessie.. semakin membuka hati dan fikiran saya… banyak PR dalam kehidupan saya khususnya dalam menangani ibu hamil dan bersalin yang harus saya perbaiki.. Terimakasih bu yessie…
semoga kita menjadi lebih baik lagi dalam melayani sesama