
Home birth artinya persalinan yang dilakukan di rumah, bukan di rumah sakit, bukan di rumah bersalin atau di tempat praktek bu bidan. Di Indonesia masih banyak home birth apalagi di pedesaan dimana di daerah itu untuk pergi ke RS atau ke tempat pelayanan kesehatan sulit. Biasanya bidan atau dukun di panggil untuk membantu pertolongan persalinan. Nah biasanya metode yang digunakan adalah persalinan alami. Tentu saja begitu karena biasanya yang menolong adalah bidan dan dukun sehingga bagaimana caranya mereka akan berusaha mengupayanan proses persalinan berlangsung sealami mungkin.
Nah sebelum melanjutkan membava artikel ini coba buka link ini:
dan buka beberapa kisah menarik tentang kesuksesan homebirth di sini:
2. https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=268&Itemid=1
DILEMA Oh DILEMA
“Ibu kalau mau melahirkan sebaiknya di Rumah Sakit?” kalimat ini sebenarnya saya pribadi sangat tidak setuju karena Rumah Sakit adalah Rumahnya orang sakit atau rumah untuk merawat orang sakit. Bagaimana dengan ibu bersalin? Ibu hamil dan bersalin adalah orang sehat. Bukan orang sakit selayaknya dia bersalin di Rumah Sehat atau Rumah Bersalin.
di Indonesia angka kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi. Untuk itu ada aturan bahwa kalau mau melahirkan dianjurkan di tempat pelayanan kesehatan. Ini adalah kebijakan pemerintah namun sayangnya seringkali pelayanan kesehatan tidak berpihak pada prisnsip sayang ibu dan sayang bayi. Adanya praktek intervensi medis tanpa indikasi yang jelas, pemisahan ibu dan bayi setelah lahir, pemberian susu formula dan banyak hal yang saya rasa justru menyimpang dari kategori persalinan yang alami dan nyaman.
Memang dengan melahirkan di tempat pelayanan kesehatan akan sangat memudahkan bagi kita untuk melakukan pertolongan apabila ada kasus darurat atau kasus yang tidak di harapkan. Namun seringkali justru ketika si ibu masuk ke rumah sakit, atau rumah bersalin dia tidak merasa nyaman dan tingkat stresnya tinggi. Sehingga dengan demikian proses persalinannyapun tidak akan berjalan dengan lancar.
Kebijakan tentang anjuran untuk melahirkan di tempat pelayanan kesehatan tentunya tidak tanpa alasan. Mengingat masyarakat bangsa kita yang masih banyak yang berada pada level menengah ke bawah bahkan miskin, dengan asupan gizi yang kurang, tentu saja ini adalah factor utama peningkatan resiko dalam kehamilan dan persalinan, pola hidup yang tidak teratur dan tidak benar, kebersihan lingkungan yang kurang. Dilihat dari segi demografi, geografi, social ekonomi, dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan masih banyak sekali masyarakat yang “buta” tentang masalah kesehatan ibu dan anak. Nah untuk masyarakat seperti itu tentunya melahirkan di tempat pelayanan kesehatan adalah HARUS!.
Lalu bagaimana dengan para calon ibu dan calon ayah yang ingin melahirkan dengan nyaman, tenang di lingkungan yang familiar jauh dari intervensi medis? Apakah tidak mungkin mereka memilih melahirkan di rumah? Tentu saja mungkin. Bahkan fenomena yang terjadi saat ini beberapa artis di Hollywood (Alanis Morissette, Alyson Hannigan, juga Ricki Lake) dan ada juga artis di Indonesia (Reza Gunawan dan Dewi Lesteri /Dee) (silahkan baca link: http://www.gentlebirthindonesia.com/kisah-kelahiran/kisah-kelahiran-atisha-prajna-tiara) melakukan pertolongan persalinan di rumah bahkan bukan dengan bidan atau tenaga kesehatan tetapi dengan suami atau guru spiritualnya.
Lalu Apakah mereka salah? Karena memilih melahirkan di rumah? Tentu saja tidak.
Itu adalah hak mereka. Ketika seseorang tidak mendapatkan layanan yang dia inginkan dan tidak mendapatkan kenyamanan di tempat pelayanan kesehatan dan akhirnya memilih melahirkan di rumah tentu saja bukan sebuah tindakan criminal bukan?
Dan Anjuran saya adalah apabila Anda ingin berencana untuk melahirkan di rumah ya siapkan sebaik-baiknya Body, Mind and Soul Anda. Berdayakan semuanya dan tentusaja ajak bidan atau dokter untuk membentu menolong proses kelahiran.
Apakah saya bisa mempertimbangkan untuk melahirkan di rumah?
Jika Anda seorang ibu hamil yang sehat yang memiliki kehamilan normal dan Anda tidak memiliki faktor risiko medis atau obstetri, melahirkan di rumah bisa menjadi pilihan untuk Anda.
Melahirkan di rumah memungkinkan Anda untuk melewati masa-masa kontraksi dan fase-fase persalinan di lingkungan yang akrab dan nyaman. Anda akan memiliki kontrol lebih atas pengalaman kelahiran Anda daripada Anda berada di Rumah Sakit, dan Anda tidak akan harus mendapatkan intervensi medis yang rutin dilakukan di Rumah Sakit.
Di rumah, karena banyak anggota keluarga atau teman yang Anda inginkan untuk menghadiri proses kelahiran, dan Anda dapat bebas berbagi pengalaman dengan mereka dalam privasi rumah Anda sendiri, tanpa interupsi dari staf rumah sakit. Dan semua perhatian mereka akan difokuskan pada Anda dan bayi Anda.
Melahirkan di rumah bukan untuk semua orang, tentu saja.
Calon ibu yang memiliki resiko tinggi selama kehamilan tentu akan beresiko untuk memiliki komplikasi selama persalinan dan dia harus melahirkan di rumah sakit.
Ini termasuk wanita dengan:
1. Kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes
2. Riwayat SC Sebelumnya (walaupun banyak kasus VBAC / Vaginal Birth After Caesarea)
3. Komplikasi Kehamilan, seperti persalinan prematur, preeklamsia, kembar (atau lebih), atau bayi dalam posisi sungsang atau lintang pada 37 minggu
Jika Anda memilih untuk memiliki melahirkan di rumah, sangat penting untuk lebih fleksibel dan memahami bahwa jika timbul komplikasi, Anda mungkin harus segera dirujuk ke Rumah Sakit.
untuk itu penting juga memastikan lokasi dan “lokasi eksekusi” apabila ada hal atau kondisi diluar dari perkiraan dan harapan.