Untuk memonitor pertumbuhan bayi, penting sekali memastikan hari perkiraan lahir. Jika Haid terakhir (HPHT) tidak ingat, maka harus dilakukan USG pada TM untuk memastikan kehamilan, karena mengukur usia kehamilan di TM I adalah saat yg paling akurat. Jika ibu mendapatkan terapi kortikosteroid, maka USG dilakukan setiap 4 minggu guna memonitor perkembangan bayi. Pengobatan asma pada wanita hamil, mirip dengan pengobatan wanita yang tidak hamil. Terapi asma selama kehamilan memliki beberapa komponen utama, yang akan sangat berhasil jika dikombinasikan Memantau fungsi paru ibu dan kesejahteraan janin. Fungsi paru dapat diukur dengan alat sederhana yang namanya Peak Expiratory Flow Rate (PEFR). Sedangkan kesejahteraan janin diperiksa dengan USG dan KTG. Langkah selanjutnya adalah menghindari diri dari faktor2 yang mencetus asma (zat alergi=alergen) dan iritan, seperti debu rumah, asap rokok, bau parfum yang keras, dan polutan. Lapisi kasur dan bantal dengan dengan sprei khusus sehingga terhindar dari debu tungau.
Obat2an yang dipakai sama dengan pada yang tidak hamil. Secara umum obat inhalasi sangat dianjurkan, karena obat bersifat lokal, sehingga efeknya sangat minimal terhadap ibu dan janin. Masih belum terdapat cukup bukti akan keamanan obat asma terhadap kehamilan. Namun pemakaiannya selama bertahun2 memperlihatkan tidak adanya hal2 yang membahayakn ibu dn janin. Jenis2/golongan obat asma : Bronkhodilator (membuka/melebarkan saluran nafas) âcontohnya albuterol (Proventil®, Ventolin®), metaproterenol (Alupent®), terbutaline, salmeterol (Serevent®) dan formoterol (Foradil®). Glukokortikoid Obat ini secara empiris aman buat ibu dan bayi. Contohnya seperti prednison tablet dan obat inhalasi seperti beclomethasone (Beclovent®, Vanceril®, dan lainnya), triamcinolone (Azmacort®), flunisolide (AeroBid®), budesonide (Pulmicort®), dan fluticasone (Flovent®). Theophylline Theophylline (Slo-bid®, Theo-Dur®, dan lainnya) obat ini juga aman, tetapi akhir2 ini penggunaannya agak jarang karena adanya inhalasi glukokortikoid, karena lebih efektif serta efek sampingnya yang lebih rendah. Cromolyn sodium sama halnya dengan Theophylline kalah bersaing dengan inhalasi glukokortikoid. Leukotriene modifier contohnya zafirlukast (Accolate®), montelukast (Singulair®), dan zileuton (Zyflo). Antihistamin Walaupun bukan obat asma secara langsung, obat ini berfungsi menghilangkan reaksi alergi yang menimbulkan asama misalnya diphenhydramine (Benadryl®), chlorpheniramine (Chlor-Trimeton® dan lain-lain), loratadine (Claritin®), fexofenadine (Allegra®), dan cetirizine (Zyrtec®). Dekongestan bukan untuk mengobati asma, tetapi berfungsi menghilangkan reaksi alergi terhadap jalan nafas atas seperti hidung tersumbat dll contohnya Pseudoephedrine (Sudafed®). Terapi Immun Terapi imun berupa desensitisasi, penyuntikan alergen secara berulang-ulang, yang gunanya mengurangi sensitifitas seseorang ter5hadap alergen. Pengobatan ini aman buat wanita hamil. Obat2an untuk persalinan seperti oksitosin dapat diberikan pada wanita hamil dengan asma. Jika dibutuhkan anestesi maka sebaiknya mempergunakan epidural anestesia, karena anestesi tipe ini mengurangi kebutuhan oksigen. Jika terpaksa dibutuhkan anestesi umum seperti keadaan yang sangat emergensi sekali, maka dianjurkan memakai obat anestesi umum yang memilki efek melebarkan saluran nafas (bronkodilator).
Daftar pustaka :
-Niederman MS, Ahmed QA. Pneumonia in the Pregnant Patient: A Synopsis. MedGenMed 1(3), 1999 [formerly published in Medscape Pulmonary Medicine eJournal 3(3), 1999]. Available at: http://www.medscape.com/viewarticle/408745 R. H. H Nelwan. 1995.
Ilmu Penyakit dalam jilid 1 edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI -Price, Sylivia A, dkk. Patofisiologi konsep klinis proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC –
Varney, Hellen dkk. 2003. Asuhan Kebidanan Volume 1. Jakarta: EGC -Star, Winifred L. dkk. 2001. Ambulatory Obstetrics. San Fransisco: UCSF Nursing Press