Bidan Kita

Home Featured Bell’s Palsy dalam Kehamilan

Bell’s Palsy dalam Kehamilan

0
Bell’s Palsy dalam Kehamilan

Yang Wajib Anda Ketahui

Mengalami kelumpuhan pada wajah merupakan pengalaman yang mengerikan bagi siapapun, tak terkecuali jika terjadi saat kehamilan, dimana emosi Anda sedang berada di dalam kondisi yang intens. Banyak orang yang mengasosiasikan kelumpuhan pada wajah dengan stroke, dan saat mengetahui bahwa apa yang dialami bukanlah stroke, seringkali ada sedikit perasaan lega di awal, namun pasien yang mengalami Bell’s palsy tetap memerlukan penanganan secapat mungkin (dibawah 72 jam). Dukungan dan berbagai informasi dapat menjadi sangat penting bagi ibu yang menderita Bell’s palsy.

Apa itu Bell’s Palsy?

Bell’s palsy merupakan kondisi dimana terjadi peradangan di dalam telinga yang menyebabkan adanya penekanan pada saraf wajah, membuat salah satu sisi wajah mengalami kelumpuhan. Namun tidak hanya penampakan wajah Anda, kondisi ini juga mempengaruhi produksi air liur, air mata, dan indra perasa.

Bell’s palsy merupakan kondisi idiopatik, yang berarti penyebab pastinya belum diketahui. Namun, beberapa peneliti mengkaitkan kondisi ini dengan adanya virus (termasuk herpes, influenza, dan infeksi saluran pernapasan), diabetes, menurunnya  sistem daya tahan tubuh, dan stress. 

Apa gejalanya?

Bell’s palsy seringkali datang secara tiba-tiba tanpa peringatan, dan dapat menyerang dalam hitungan jam, puncaknya adalah 72 jam. Berikut ini adalah beberapa gejala utama Bell’s palsy:

  • Kelumpuhan sebagian atau keseluruhan setengah wajah, termasuk ketidakmampuan untuk menutup mata bagian wajah yang terpengaruh.
  • Kesusahan untuk menggerakkan alis, berkedip, dan menutup mata.
  • Rasa sakit yang menusuk di telinga bagian dalam dan sekitar rahang,
  • Ketidak rataan atau adanya perubahan pada indra perasa.
  • Hipersensitifitas terhadap suara.
  • Telinga berdengung.
  • Sakit kepala.
  • Rasa kebas atau kedutan di setengah wajah.
  • Kesusahan untuk berbicara dan mengucapkan huruf atau suara tertentu seperti ‘P’ dan ‘B’.
  • Tidak dapat untuk menggerakkan sebelah mulut dan pipi, mengakibatkan kesusahan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman.

Bagaimana cara mendiagnosisnya?

Dokter Anda akan melakukan pemerikasaan neurologis dan akan meminta Anda untuk menggerakkan wajah Anda seperti menutup mata Anda, menaikkan alis, senyum, dan memajukan bibir. Untuk membedakannya dengan kondisi lain seperti Ramsay Hunt Syndrome dan penyakit Lyme, dokter Anda juga akan melakukan serangkaian prosedur seperti pemeriksaan darah, MRI, CT scan, pemeriksaan dengan spesialis THT, dan pemeriksaan saraf bernapa electromyography (EMG).

 Bagaimana cara mengobatinya?

Pengobatan bell’s palsy dilakukan oleh fisioterapis. Anda sangat tidak dianjurkan untuk mencoba latihan-latihan wajah yang Anda temukan di Internet tanpa pengawasan ahli. Anda juga tidak dianjurkan untuk menggunakan stimulasi elektrik karena saraf Anda masih dalam tahap pemulihan dan over-stimulasi justru dapat menyebabkan komplikasi seperti synkinesis.

Mengapa ibu hamil lebih rentan terkena Bell’s Palsy?

Ibu hamil lebih rentan untuk terkena Bell’s palsy. Seringkali kondisi ini menyerang di trimester ketiga dan awal pasca melahirkan. Para peneliti berspekulasi bahwa preeklampsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat menjadi penyebab Bell’s Palsy dalam kehamilan. Ditambah lagi, HELLP syndrome (haemolysis, tingginya enzim hati,dan rendahnya trombosit) juga diduga dapat menjadi penyebab Bell’s Palsy.

Namun apakah jika Anda tidak terkena HELLP atau preeklampsia Anda tetap dapat terkena Bell’s palsy?

Jawabannya adalah “ya”. Beberapa teori mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan karena saat Anda hamil, kandungan air di tubuh meningkat, menyebabkan pembengkaan dan penekanan pada saraf wajah. Selain itu, pada semester tiga, sistem daya tahan tubuh melemah, membuat Anda lebih rentan untuk terkena virus. Perubahan hormon seperti meningkatnya hormon kortisol dan perubahan produksi hormon esterogen dan progesteron juga diduga dapat menjadi salah satu faktor terjadinya Bell’s palsy.

Apa efek Bell’s Palsy dalam kehamilan?

Efek Bell’s palsy dalam kehamilan sama seperti efek Bell’s palsy pada umumnya, meliputi ketidakmampuan untuk menutup atau mengedipkan mata, kesusahan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman, dan kesusahan berbicara secara jelas.

Apa yang dapat dilakukan provider Anda?

Berikut ini adalah beberapa hal yang akan dilakukan oleh provider Anda:

  • Menentukan apakah pengobatan kortikosteroid cocok untuk Anda, hal ini sangatlah tergantung dengan riwayat medis Anda. Kortikosteroid secara historis telah digunakan dengan aman dalam kehamilan untuk kondisi pernapasan, seperti asma, dan kondisi dermatologis.
  • Memberikan resep obat tetes mata bebas pengawet untuk penggunaan rutin di siang hari dan salep yang lebih tebal untuk digunakan di malam hari.
  • Menjelaskan bagaimana cara memplester mata saat Anda tidur

Apa yang dapat dilakukan orang-orang terdekat Anda?

Berikut ini yang dapat dilakukan orang-orang terdekat Anda untuk membantu Anda:

  • Memastikan bahwa Anda mengkonsumsi cukup cairan
  • Menjaga lingkungan agar tetap lembab
  • Menyediakan banyak sedotan
  • Menyediakan masker mata untuk malah hari
  • Menyediakan makanan yang mudah untuk dikonsumsi. 

Apakah Bell’s Palsy dapat diturunkan?

Penyebab dari kurang lebih 50% kasus kelumpuhan saraf wajah yang terjadi pada anak-anak tidak diketahui. Bell’s palsy yang terjadi pada anak-anak bisa didapatkan atau bawaan lahir, yang penyebabnya berkisar dari infeksi sampai birth trauma. (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai birth trauma, klik disini. )

 

Terkena Bell’s Palsy saat kehamilan mungkin tampak seperti mimpi terburuk Anda. Namun, jangan hilang harapan! Karena kondisi ini hanya mempengaruhi saraf wajah Anda, maka Anda tetap dapat melahirkan secara normal. Jadi jangan hilang semangat dan ingatlah untuk tetap memberdayakan diri!

Yang terpenting adalah:

  • Tetap belajar karena ingatlah bahwa “knowledge is power”;
  • Hilangkan semua panik, kekhawatiran, dan emosi negatif Anda;
  • Pelajari teknik nafas dan ikuti kelas hypnobirthing. Anda dapat mengikuti kelas-kelas ini secara online maupun offline di Bidan Kita, jadi tidak ada lagi alasan tidak mengikuti kelas karena jarak yang jauh atau tidak ada waktu;
  • Rajin ikuti kelas Prenatal Gentle Yoga untuk mempersiapkan tubuh Anda.

 

Sumber:

  • http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.911.5585&rep=rep1&type=pdf
  • https://www.facialpalsy.org.uk/support/patient-guides/facial-paralysis-in-pregnancy/
  • https://www.facialparalysisinstitute.com/conditions/bells-palsy-pregnancy/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5032927/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28141956
  • https://safebirthproject.com/bells-palsy-pregnancy/