Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Birth Trauma Story, Pengalaman Positif Saat Melahirkan

Birth Trauma Story, Pengalaman Positif Saat Melahirkan

2
Birth Trauma Story, Pengalaman Positif Saat Melahirkan

Pengalaman Positif Saat Melahirkan

Slide026

Mengapa saya begitu concern dengan ini?, ya karena pengalaman proses persalinan dan dilahirkan adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan seumur hidup.

Anda bisa saja lupa tentang, apa sarapan Anda sekitar dua hari yang lalu, namun Anda tidak akan lupa “rasa” proses persalinan Anda , bahkan proses saat Anda dilahirkan dahulu.

Jadi akan sayang sekali jika pengalaman persalinan dan kelahiran menjadi pengalaman yang traumatik.

Knowledge is power

ya ini rumusnya:

ketika ilmu pengetahuan kita kurang, maka Trauma bisa saja terjadi seperti di bagan ini:

Slide027

Berbeda dengan ketika kita mempunya pengetahuan dan cukup;

Slide028

dan bagaimana pengalaman persalinan Anda, akan sangat berpengaruh dengan bagaimana persalinan Anda kemudian, bahkan bagaimana persalinan orang orang disekitar Anda, bahkan bagaimana pola asuh Anda nantinya.

berikut ini polanya:

Slide029

Dan pagi ini…kebetulan saya mendapatkan cerita yang menyedihkan dari seorang client. semoga menjadi bahan perenungan bagi kita semua:

ini adalah dokumentasi perbincangan wasap kami:

2016-05-09 20.45.37

02 Mei 2016

Selamat petang Bu Yessie. Mohon maaf saya lancang whatsapp BuBid. Selama ini saya silent reader, namun mempraktekan dan membeli buku Bu Bidan (yang selanjutnya disingkat jadi BuBid-red) untuk lebih tau genttle birth.
Perkenalkan saya Ny. ##E tinggal di Jl. B*nt*l, *u***di**ng***a*.

HPHT: 6 Agustus
Sekarang sudah memasuki 38W+
Dan selama kontrol detak jantung debay normal, posisi juga sudah bagus Bun. Ga sungsang.
•Sejak 23 Maret saya kontrol ke **sk****s M*n*****on setiap 1 minggu sekali. Dengan keluhan kaki bengkak.
BB: 60
TD: 120/80
HB: 9,9
Urine: protein(-) negatif
•12 April
Kaki bengkak
BB: 64
TD:110/70
Urine: protein (-) negatif
•18 April
Kaki bengkak
BB: 66
TD: 120/80
•20 April
Kaki bengkak
BB: 66
TD: 130/100
•25 April
Kaki Bengkak
BB: 67
TD: 130/100
HB: 10,4
Urine: protein(-) negatif
•2 Mei
Kaki bengkak,mata bengkak
BB: 69
TD: 130/100
Hari ini langsung dirujuk ke RSUD BuBid. Ditimbang koq BB jadi 70kg dan TD: 150/100
Dan diberi obat;
1. Promavit
2. Ossoral
3. Nifedipine

Yang membuat saya gundah, seminggu lagi saya harus ke RSUD dan cek darah & urine.
Dan jika TD tinggi harus rawat inap & induksi.

Bubid, adakah solusi yang alami. Dan lebih baik buat saya.
Mengingat posisi janin bagus, saya ga ada keluhan pusing atau nyeri uluh hati.

Atau BuBid ada saran saya bisa menemui Bidan pro GB (GB = Gentle birth -Red) dimana Bun? Yang bisa bersalin menggunakan BPJS mandiri.

Terima kasih berkenan membaca & menjawab Bu. GBU.

============================= pause ================================

singkat cerita, ibu ini akhirnya bersalin, dan kemudian mengalami BIRTH TRAUMA.

berikut ini kisahnya

2016-05-09 19.51.21
05-05-2016
Singkat cerita dari P**ke*m** J**** saya di rujuk ke RS** **r*s***n, belum ada pembukaan, lendir + darah banyak, tensi 160/110, kaki betis bengkak, protein urine +1
Dan bidan selama di ambulan menjelaskan bahwa tindakan induksi hanya bisa dilakukan di RS. Karena dikhawatirkan Tekanan Darah (TD) makin tinggi, demi keselamatan Debay (Adek bayi-red) & saya. Selang infus (obat penurun TD) terasa panas di sekujur tubuh dan kateter dipasang.

Di UGD RSU**, darah dan urine di cek kembali.
TD 180/110
HB 11
Protein urine (-)
Saya dipindah diruang bersalin, 1 ruangan 3 bed dan  sekat tirai plastik.
Diberi obat penurun tensi secara oral, kemudian pukul 20:00 saya diberi obat pacu
Suami saya terus menemani dalam ruangan.
Saya mendengar sebelah-sebelah saya melahirkan dan teriak-teriak kesakitan. Saya tidak bisa tidur.

06-05-2016
Pukul 02:00
Kembali periksa dalam belum ada pembukaan dan diberi obat pacu secara oral kembali.
Saya ga bisa tidur Bu, dengar proses persalinan bergantian, ada 4 orang totalnya selama tanggal 6.
Mereka kesakitan, dan terdengar bidan ada yang ngeplak (memukul dengan keras -red) karena kaki ga mau lemas & b0kong diangkat terus.
Juga terdengar dokter yang melakukan proses induksi, Nada galak dan semena-mena; “Ibu kalo ga mau lemes saya ga bisa kerja, Ibu bantu saya. Ini makin lama makin sakit.”

Sepertinya proses induksi dan vakum ga bisa sekali sedot atau waktu menjahit si Ibu kurang ngangkang atau angkat pantat.
Dan bidan pendamping pun menimpali, ga ngeyem-ngeyem (menenangkan-red)
Dengar semua itu saya makin takut  dan semua apa yg saya pelajari hilang.
Namun suami tetap menghibur, nylamurke…(mengalihkan perhatian -red)

Secara mental saya sudah kalah Bu. 

Pukul 04:00 saya diperiksa dalam lagi bukaan 1
Dan diharapkan pukul 08:00 sudah nambah hingga bukaan 4/5
Bu Bid (Bu Bidan-red), tiap kali pemeriksaan dalam, saya merasa ga nyaman. Belum-belum Sudah merasa perih diluarannya.
Dari tgl 5-6 lebih dari 10x dirogah rogoh aja BuBid. Dan beda-beda orangnya.Kebanyakan Bidan pendamping yang melakukan & co as (Mahasiswa kedokteran-red) cuma mengamati.
Ga nyaman Bu, co as nya cowo.

Dan betul saya sudah pembukaan 4 dan diharapkan tiap 1 jam ke depan nambah 1 pembukaan.
Pukul 11 saya sudah pembukaan 7.
Pukul 12 kurang kata Bidan yang melakukan pemeriksaan dalam, sambil mengunyah makanan “Wes lengkap, yuk dirampungke sisan, ndang bali ngomah” (sudah pembukaan lengkap. ayo segera diselesaikan, agar kita segera kembali kerumah-red)

2 COMMENTS

  1. Saya bacanya jadi sedih dan kesel. Kenapa tenaga medis kok ya segitunyaa..
    Proses melahirkan saja sudah cukup berat untuk ibu,masih ditambah dimarah2i..

  2. Sya membaca ini aseli sangat sedih sekali. Kok ya segitunya, ngatain orang bodoh. Apa nakes nya yg cewek itu belum pernah ada yg ngrasain perjuangan seorang ibu??
    .
    Ditambah lagi, dokternya bicaranya tidak menenangkan sama sekali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here