Bahagia adalah ketika tangan ini menjadi tangan yang pertama kali menyentuh seorang manusia suci yaitu BAYI baru lahir
Bahagia adalah…
Bahagia adalah ketika melihat matanya terbuka dan diapun tersenyum serta mencari ibunya
Bahagia adalah…
Bahagia adalah ketika sang ibu dan ayah menangis dan tertawa bahagia saat melihat bayi baru lahirnya
Bahagia adalah…
Bahagia adalah ketika saya bisa mengucapkan “hai selamat datang cinta…” kepada malaikat mungil itu
Bahagia adalah…
Bahagia adalah ketika saya diijinkan untuk menjadi bagian dari perjalanan ajaib menjadi seorang ibu
Bahagia adalah…
Bahagia adalah ketika saya bisa bantu seorang ibu mengalami pengalaman persalinan yang happy
Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan jendela di perut seorang perempuan.
Berawal dari Quote menarik dari bu Robin Lim, yang akan saya cantumkan di buku terbaru saya dan saya posting di Fanpages Bidan Kita di https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 yaitu Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan jendeladi perut seorang perempuan.Robin Lim, Bidan, CNN Hero 2011. Muncul berbagai opini dan komentar di bawahnya… Ada yang Marah! Ada yang Setuju! Ada yang tidak Setuju! Ada yang Kecewa! Ada yang sedih karena menganggap saya selalu posting menjelek-jelekkan SC! Ada yang sedih karena merasa menjadi wanita yang TIDAK SEMPURNA karena proses persalinannya dahulu dengan membikin jendela bahkan ada yang akhirnya menghujat dan menjelek-jelekkan saya di group lain atau di Facebook nya. Sampai-sampai ada yang langsung nge judge bahwa Bidan Kita Anti dengan Operasi Sesar! Pertama kali saya melihat reaksi yang beragam ini, justru saya tersenyum! Inilah yang saya tunggu….saya menunggu reaksi Anda. Karena dengan begitu secara random saya bisa menilai dan menarik kesimpulan tentang sejauh mana Anda memahami tentang sebuah Hakikat, Filosofi dan proses kelahiran juga bagaimana pemahaman Anda tentang WANITA secara HOLISTIK.
Tidak ada rasa kecewa karena di caci banyak orang, di marah-marahin ibu-ibu yang merasa di rendahkan oleh postingan saya itu. Tapi justru saya bersyukur, karena dari sinilah saya bisa berbagi ilmu dan berbagi kasih. Mengapa saya seringkali memposting di media dengan hal-hal yang sedikit kontroversial seperti itu? Dan mengapa kemaren saya memilih untuk memposting pernyataan ibu Robin Lim yang menyatakan bahwa Tuhan hanya menciptakan Vagina bukan menciptakan Jendela di perut. Sederhana, pedas, tetapi dalam sekali maknanya. Mari kita telaah bersama. Pada hakikatnya Tuhan menciptakan Rahim untuk tempat bayi-kita dan itu bukan sekedar tempat lho dan bukan sekedar wadah. RAHIM adalah tempat dimana kita sebagai orang tua harusnya melimpahkan kasih dan sayang kepada anak-anak kita, ingat rahim adalah dari bahasa Arab yang berarti kasih dan sayang, artinya bahwa harapan Tuhan adalah bakal manusia ini berada dan dikenalkan kasih dan sayang juga damai oleh kedua orang tuanya, supaya bumi ini nanti juga menjadi damai an dipenuhi oleh manusia-manusia yang berhati damai. Ingat arti kata manusia dalam filosofi jawa? Manusia = Manungso = Manunggaling Roso. (Manunggaling = Bersatunya, Roso = Rasa yang berhubungan dengan perasaan, dnegan hati) artinya secara filosofis manusia adalah tempat bersatunya segala macam rasa..dan Tuhan pasti berkehendak bahwa rasa itu adalah rasa kasih, damai, cinta. Bukan rasa benci, dengaki, amarah, dendam. Bukankah begitu? Tuhan juga ciptakan Vagina, di dalam bahasa jawa Vagina= Dalan Lair (Dalan= Jalan, Lair = Lahir) artinya melalui vagina itulah seorang manusia berproses untuk dilahirkan kembali menjadi Manusia baru yang jauh lebih baik di bumi ini. Atau itu juga ada maksudnya adalah supaya bayi yang di kandung dalam limpahan kasih sayang tersebut bisa keluar melalui vagina dengan segala prosesnya yang ajaib dan akhirnya disambut dengan limpahan kasih sayang dan penerimaan secara utuh oleh orang-orang yang mencintai bayi ini dan mengakui bayi ini sebagai pribadi yang utuh..sebagai MANUNGSO. Tak habis anugrah Tuhan dimana Tuhan menciptakan payudara pada wanita (bukan pada Pria lho) ini juga di ciptakan bukan untuk hiasan, bukan untuk pamer mana yang paling indah…tapi untuk memberi makanan pada bayi kita ini, (jadi semua ibu yang punya payudara PASTI bisa menyusui dan kasih ASI Eksklusif) Nah artinya apa? Artinya bahwa Tuhan sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna lho. Tubuh manusia sudah di kreasikan sedemikian rupa sempurnanya oleh Tuhan untuk kebaikan. nah kembali ke proses persalinan, proses persalinan itu adalah proses yang sangat sakral, dan proses yang sangat dan paling alami di dalam rantai kehidupan manusia, dan saking alaminya sejak jaman Adam dan Hawa proses persalinan itu ya begitu itu…melalui vagina, walaupun manusia berevolusi selama ribuan bahkan jutaan tahun, walaupun konon ceritanya Adam dan Hawa itu tinggi badannya bisa mencapai lebih dari 3 meter (bayangkan betapa besarnya) dan sekarang manusia berevolusi menjadi hanya satu meter lebih tapi proses persalinan tetap sama lho yaitu melalui vagina, bukan lewat perut atau lewat telinga seperti cerita di pewayangan dan mahabarata. Sedari jaman primitif sampai jaman yang canggih dan bertehnologi tinggi, proses persalinan tetaplah sama dan proses persalinan adalah peristiwa yang paling alami, paling primitif di dalam rantai kehidupan seorang manusia. nah artinya apa? …artinya adalah bahwa SETIAP wanita normal (punya rahim dan punya vagina)PASTI bisa melahirkan Normal alami! Karena Anda diciptakan untuk itu! nah kok ada yang akhirnya SC? Ada yang normal tapi harius di vaccum, harus di forceps harus di induksi? Kenapa? berarti ada “sesuatu” nah “sesuatu” itu apa? musti di cari akar masalahnya bunda. selama ini dalam kehidupan seringkali kita salah kaprah. Saking alaminya dan tidak berubah prosesnya sampai ribuan bahkan jutaan tahun, kelahiran bayi yang harusnya menjadi moment perayaan sebuah keluarga justru seringkali di abaikan. Masyarakat lebih suka merayakan proses pernikahan. Cobalah Anda ingat kembali berapa lama Anda semua merencanakan pesta perayaan pernikahan? berapa budget yang di keluarkan? apa yang di persiapkan? Mulai dari pihak laki-laki, pihak perempuan dan semua keluarga besar sangat sibuk menyiapkan semuanya, mulai dari uang yang mana pernikahan pasti membutuhkan uang yang tidak sedikit, kadang malah harus hutang sana hutang sini hanya untuk merayakan pesta ini. Persiapan Tubuh, pihak perempuan menyiapkan sebaik-baiknya mulai dari perawatan wajah, tubuh, sampai diet ketat dll, persiapan gedung, konsumsi dan thethek bengeknya berharap di hari H semua bersukacita dan tak ada yang kecewa terutama para tamu. Padahal pernikahan yang semegah apapun dengan budget bermilyar-milyar pun suatu saat bisa saja terjadi PERCERAIAN! Nah bagaimana dengan proses persalinan dan kelahiran? apakah bisa di CERAIKAN? Apakah bisa anak bercerai dengan ibunya? anak bercerai dengan bapaknya? Jawabannya adalah TIDAK bunda. Tidak ada kata CERAI dalam hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan ini akan terus menerus seumur hidup. Lalu pertanyaannya sekarang adalah …SUDAHKAH ANDA SEBAGAI CALON ORANG TUA MEMPERSIAPKAN INI? Proses persalinan dan kelahiran adalah proses yang transformasional dan dramatis di dalam kehidupan manusia. Wanita yang semula jomblo berubah menjadi ibu dengan segala konsekuensinya. Laki-laki yang semula lajang berubah menjadi bapak dengan segaka tanggung jawabnya. Bayi yang semula tenang nyaman aman di dalam rahim harus keluar ke dunia yang penuh dengan kericuhan dan beraneka peristiwa. APA yang SUDAH ANDA SIAPKAN? dan padahal Tuhan kasih kita waktu 40 minggu buat siapin semuanya, SENGAJA Tuhan kasih waktu sepanjang itu…kira-kira ada maksudnya tidak? Yo pasti ada…salah satunya adalah supaya Anda sebagai calon ibu dan bapak bisa menjaga dan menyambut dengan damai dan kasih Amanah itu. Artinya apa…kenapa kok harus di SC? Kenapa kok tidak bisa melalui pintu yang sudah disediakan? pasti ada penyebabnya atau akar masalahnya juga ada tujuannya. Misalnya kasus begini (ini hanya contoh di antara ribuan contoh yang lain: 1. Seorang ibu hamil pertama, bersalin di RS dan proses persalinanya lama dan menyakitkan bahkan pembukaannya tak maju mentok hanya sampai pembukaan 5 cm itupun posisi kepala masih obliq (miring) dan sang ibu sudah mengejan terus dan mengalami kesakitan yang luar biasa akhirnya sang bayipun kondisinya menurun, detak jantung melemah dan mau tak mau jalan operasi adalah jalan yang terbaik. Nah apa akar maslaah yang mungkin saja terjadi, ternyata telusur punya telusur, selama hamil si ibu ini tidak pernah memberdayakan diri, apalagi olahraga atau yoga? Jalan-jalan pagi saja malas, malas latihan nafas, hamil tua sering tidur leyeh-leyehdi kursi malas, makan sembarangan apapun dimakan karena prinsipnya makan untuk dua orang, dan si ibu ini tak pernah mau belajar, menurut dia yang namanya ibu hamil ya yang penting makan makanan sehat, minum obat dari dokter, rajin periksa. Udah! Itu saja. Padahal selama hamil ya sebenarnya si ibu ini juga takut, takut untuk merasakan sakit, takut proses persalinanya bermasalah mengingat kakanya melahirkan dengan operasi, tetangganya di induksi, teman kantor harus di vaccum dll, jadi si ibu ini rekaman di pikiran bawah sadarnya sangat negative, namun si ibu ini juga tak ada upaya untuk menghilangkan rekaman negative itu, ya karena tidak tahu caranya bagaimana. Nah sejak hamil si ibu ini merasa yang penting serahkan pada ahlinyadan bagi nya yang disebut ahli adalah dokter atau bidan! (Padahal sebenarnya bukan…yang ahli adalah ibu sendiri, bidan dan dokter hanyalah fasilitator)dan karena ketidak tahuannya dia maka begitu ada flek langsung bingung ke RS, padahal belum ada kontraksi..takut kalau terjadi apa-apa (padahal apa-apa itu apa juga tidak tahu) setelah masuk RS ternyata si ibu bukannya semakin tenang malah semakin stres karena baunya, suasananya, orang-orangnya begitu asing baginya. Kontraksi akhirnya terasa dan sang ibu tak bisa memanajemen rasa yang di alaminya. Prosedur demi prosedur di lakukan, intervensi demi intervensi di terapkan dan yang ada adalah MANUT = mengikuti dengan tunduk! Mulai dari sang ibu di minta berbaring saja (dibatasi mobilisasinya), si ibu di infus (entah apa kandungannya sang ibu juga tidak tahu), ibu diminta minum pil (kandungannya apa juga tak tahu), pemeriksaan dalam yang begitu menyakitkan, berulang dan ganti-ganti orang yang melakukan yang membuat ibu merasa trauma dan risih, dan lain sebagainya. Dan akhirnya tanpa dia sadari Tubuh menolak semuanya. Ibarat mamalia yang lain ketika seekor rusa betina mau melahirkan dan dia melihat ada seekor macan di sampinnya yang seolah siap untuk menerkam dan menghabisi nyama anaknya yang akan dilahirkan, maka tubuh sang rusa betina itu men-stop proses persalinan dan menundanya sampai macan tadi pergi dan tidak mengancam hidupnya dan hidup anaknya lagi. Dan akhirnya berhentilah proses persalinan, pembukaan 5 cm dan terus seperti itu tanpa kemajuan sama sekali, akhirnya tubuh bayipun bereaksi dan mengalami distress..semakin ibunya stres bayi makin distres, alhasil pilihan paling bijak saat itu adalah OPERASI SESAR. Nah jelekkah operasi berarti? TIDAK! Operasi dilakukan karena memang harus demikian tuk visi penyelamatan. Lalu apa yang salah? Anda sendiri yang menjawab! 2. Seorang ibu hamil anak pertama dengan kasus yang hampir sama dengan diatas dimana dia tidak mau belajar sama sekali. Setiap kali membaca buku atau googling yang dibaca adalah TANDA BAHAYA, PENYAKIT, KELAINAN dan itu membuat semakin dia takut. Lalu si ibu ini memasrahkan dirinya ke dokter yang paling terkenal di kotanya tanpa melihat dan merasakan dia sreg atau tidak, dia nyaman atau tidak, yang pasti kalau sudah periksa ke dokter dan RS itu berarti bagus! Dan sayangnya si ibu tidak menyadari bahwa dia masuk kedalam lingkaran Bussines being born Untuk maksud dari bussines being born saya di atas bisa Anda lihat di film https://www.youtube.com/watch?v=KvljyvU_ZGE Usut punya usut sang dokter itu adalah type dokter yang Pro SESAR (Tidak semua Dokter begitu) sehingga secara lembut dan terasa rasional pasiennya digiring untuk sesar. Dan akirnya sesar! 3. Ada lagi ibu yang hamil sungsang, karena dia berfikir bahwa sungsang haruslah sesar maka tanpa mengupayakan apapun, tanpa mencari provider yang mampu memfasilitasinya tanpa memberdayakan diri akhirnya dia memilih sesar. Padahal sebenarnya tidaklah harus demikian. Silahkan buka film ini: https://www.youtube.com/watch?v=4fqNzAkmE40 https://www.youtube.com/watch?v=467uPm6crRk dan masih banyak lagi contoh kasus yang mana sebenarnya selalu ada akar masalah nya yang berarti itu adalah akar rumput yang seringkali tak terlihat tetapi bisa membuat kaki Anda terantuk dan anda jatuh. Lalu apakah berarti SC itu buruk? Karena melawan hakikat! Apakah berarti ibu yang terlanjur SC berarti tidak menjadi wanita seutuhnya? Tentu tidak! Pemahaman proses persalinan dan kelahiran tidak hanya sebatas itu saja. Sc ketika atas indikasi yang BENAR oke kok. Dan SC juga bisa dilakukan dengan Gentle dan lembut Kok. ASAL SIAPKAN! Sekali lagi SIAPKAN! Baik Body, Mind, Spiritual juga Provider! Coba buka film di : https://www.youtube.com/watch?v=XYgClPgmL2o https://www.youtube.com/watch?v=IC4yOHLSNAk https://www.youtube.com/watch?v=Ho7FUw1YdIQ Lalu bagaiman baiknya? Tidak ada orang tua yang tidak ingin yang terbaik untuk anaknya! Jadi mari belajar…mari positif ….yang saya tulis di atas adalah HAKIKAT..so ya memang demikian adanya! lha kalau Anda “berbeda” misalnya anda SC …kenapa harus kecil hati? kenapa harus menyesal wong sudah kejadian? harusnya apa? ya ayo berdayakan diri…Tuhan pasti kasih jalan, jangan menggerutu…tapi belajar dari kesalahan atau ketidak tahuan yang lalu supaya ke depan lebih baik…begitu dong bunda… masak member Bidan Kita ada skeptic sih orang nya? begitu ada yang kontroversi yang saya posting masak langsung Judge? trus marah? trus kecewa dengan bidan kita? hadew…sekarang bukan saatnya begitu bunda…ayo belajar dewasa…mari bahu membahu saling mengingatkan buat berdayakan diri supaya apa? ya supaya bumi ini jauh lebih damai mendatang. KNOWLEDGE IS POWER Salam damai Yesie Aprillia
HIPNOSIS
Â
Apa itu Hipnosis?
Â
Seperti yang ditulis di atas bahwa hipnosis berasal dari kata “hypnos” yang dalam bahasa Yunani berarti “tidurâ€. Namun perlu Anda ketahui bahwa kondisi hipnosis tidaklah sama dengan tidur. Seseorang yang berada dalam kondisi hipnosis, meskipun tubuhnya beristirahat (selayaknya orang tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya dari luar. Hal ini tentu berbeda dengan orang yang sedang tidur pulas yang seringkali tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya.
Â
Hipnosis telah dipelajari secara ilmiah lebih dari 200 tahun. sehingga defisini hipnosis yang diungkapkan setiap tokoh masih berbeda-beda. Berikut ini beberapa definisi tentang hipnosis:
1. Hipnosis adalah teknik atau praktek dalam memengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi trance hipnosis
2. Hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur, yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang, di mana seseorang yang dihipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan.
3. Hipnosis adalah seni komunikasi untuk memengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari Beta, menjadi Alpha dan Theta.
4. Hipnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga sugestibilitas (daya terima saran) meningkat sangat tinggi.
5. Hipnosis adalah seni komunikasi untuk meng-eksplorasi alam bawah sadar
6. Hipnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat.
7. Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti.
8. Keadaan terfokusnya perhatian pada objek fisik atau gambaran mental tertentu yang ditAndai dengan meningkatnya sugestibilitas sebagai efek sikap kooperatif dengan orang lain.
9. Hipnosis merupakan suatu keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan rileks dengan menggunakan energi sendiri.
Hipnosis itu Alami dan Normal
Setiap manusia normal mengalami kondisi yang mirip hipnosis minimal dua kali sehari, yaitu saat akan tertidur dan bangun tidur tapi masih malas untuk bangun. Pada saat itu, seluruh tubuh beristirahat tapi pikiran masih bekerja walaupun setengah sadar, tentunya Anda semua pernah mengalaminya.
Contoh sederhana peristiwa hipnosis adalah, ketika Anda membaca buku yang bagus di ruangan yang ribut penuh orang tanpa merasa terganggu, atau ketika Anda membaca novel atau menonton film yang seru. Anda merasakan tegang, semangat, cemas, sedih, menangis, dan tertawa, padahal Anda tahu bahwa yang Anda saksikan hanyalah cerita fiksi belaka. Hipnosis hanya bisa Anda rasakan apabila Anda mengizinkan diri Anda untuk mengalaminya. Seperti ketika Anda membaca novel atau menonton film, Anda sendiri yang mengizinkan diri Anda untuk terpengaruh oleh film atau terhanyut dalam cerita novel yang Anda baca.
Hipnosis bukanlah cara menguasai pikiran seseorang. melainkan seni mengelola pikiran. Setiap manusia normal punya kemampuan untuk mengalami hipnosis. Namun Anda dapat menolak hipnosis dengan cara mengabaikan semua yang dikatakan hypnotist. Seperti halnya Anda bisa menolak untuk terharu oleh cerita yang sedih dalam film dengan cara memikirkan hal lain ketika menonton film.
Â
semoga bermanfaat
Tentang Nyeri Melahirkan?
Sakit/Nyeri adalah cara tubuh Anda memberitahu Anda untuk mengambil tindakan. Saya sering mengatakan kepada klien saya bahwa nyeri adalah alarm dari tubuh yang menginformasikan kepada Anda bahwa ada sesuatu dalam tubuh Anda yang memerlukan perhatian khusus.
Coba bayangkan kalau tidak ada rasa nyeri?
Apa jadinya ketika Anda menggoreng dan tangan Anda tercelup minyak panas dan Andapun tak merasakan nyeri? Bisa-bisa tangan Anda ikut matang di goreng.
Atau ketika gigi Anda berlobang dan Anda tidak merasakan nyeri sama sekali. Bisa jadi gigi Anda habis dan Anda tidak menyadari bahwa ada lubang pada gigi yang harus diatasi.
Atau jika tidak ada rasa nyeri dalam persalinan misalnya? Bisa jadi ketika sedang asyik belanja ke pasar, tiba-tiba Anda melahirkan dan tidak terasa kalau melahirkan? Bisa dibayangkan betapa hebohnya bukan?
Nyeri persalinan memberikan pesan: bahwa saat kelahiran sudah dekat. Ini mendorong Anda untuk mengambil tindakan: untuk memilih tempat yang aman untuk melahirkan, mengumpulkan orang yang memberi dukungan kepada Anda, dan membawa bayi ke dunia.
Namun rasa sakit melahirkan sangat berbeda dengan kebanyakan jenis lain rasa sakit.
ini TIDAK merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang salah. Nyeri pada saat Melahirkan membantu Anda menentukan apa yang terjadi dalam tubuh Anda, bagian apa dari proses persalinan Anda berlangsung, dan apa tindakan yang mungkin Anda ambil.
Rasa ini tidak konstan, kadang datang dan pergi sesuai dengan kontraksi yang ada, memberikan Anda kesempatan untuk beristirahat dan beristirahat serta mengumpulkan energi kembali.
Nyeri melahirkan Ini adalah rasa sakit dengan tujuan yang positif. menyebabkan kelahiran bayi Anda, yang sangat berbeda dari rasa sakit dari cedera, infeksi, atau penyakit kronis.
Menyadari efek yang kuat bahwa bahasa bisa memainkan persepsi kita, beberapa ahli menyarankan adanya penggantian nama untuk rasa sakit melahirkan karena rasa ini menyediakan hubungan positif yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tubuh, daripada asosiasi negatif yang menyertai kata nyeri. Satu mencatat bidan, Ina May Gaskins, menggunakan istilah “bergegas”, dan di kelas Hypnobirthing , ibu didorong untuk berbicara tentang “lgelombang rahim” bukan rasa sakit/nyeri kontraksi.
Bagaimana cara mengatasi rasa sakit/nyeri?
Belajar untuk mengatasi rasa sakit bukanlah konsep baru bagi kebanyakan wanita. Setiap orang memiliki pengalaman akan rasa sakit, dan sebagian besar dari kita telah mengidentifikasi langkah-langkah yang membantu. Berikut adalah beberapa ide yang dapat membantu dalam proses melahirkan.
Cobalah teknik yang Anda rasa membantu sebelum dalam menghadapi rasa sakit, seperti kompres dingin untuk sakit kepala atau tehnik pernapasan dalam.
Jika Anda telah memiliki bayi, berpikir tentang yang teknik manajemen sakit yang paling sukses untuk membantu Anda dalam mempersiapkan persalinan lagi. Jika Anda merasa agak tidak berhasil dalam mengatasi nyeri persalinan sebelumnya, Anda mungkin takut atau gugup ketika Anda berpikir tentang melakukannya lagi. Luangkan waktu untuk mengakui hal ini dan mengakui bahwa ini adalah perasaan yang normal.
Identifikasi bagaimana Anda mengekspresikan rasa sakit. Apakah Anda bisa beradaptasi ataukah tidak. Anda mungkin menangis, merintih, atau mengeluh ketika Anda mengalami rasa sakit. Atau Anda mungkin akan menutup mata dan mencoba untuk tetap tenang. Semua tanggapan ini adalah normal, namun beberapa menghasilkan reaksi yang lebih besar dari orang di sekitar Anda. Banyak sekali kejadian dimana ketika seornag ibu memasuki proses persalinan dan meringis kesakitan, dan justru yang lebih panik adalah orang disekitarnya seperti orang tua atau suami. Dan ini akan sangat mempengaruhi status emosional Anda nanti. Untuk itu berbicara atau peran-bermain dengan mereka tentang bagaimana Anda dapat mengekspresikan rasa sakit dan bagaimana mereka respon terbaik mereka sangatlah penting.
Apa yang menyebabkan rasa sakit saat melahirkan?
Ada tiga tipe dasar rasa sakit saat melahirkan. Memahami apa yang menyebabkan rasa sakit saat bagian-bagian yang berbeda dari proses persalinan dapat membantu Anda mengidentifikasi yang tubuh Anda lakukan. Teknik yang berbeda mungkin diperlukan untuk mengatasi ini sensasi yang berbeda.
Tipe pertama nyeri berhubungan dengan kontraksi otot leher rahim adalah membuka atau melebarkan. Selama ini bagian dari melahirkan, barisan otot dalam rahim anda (memperpendek), membuka leher rahim setiap kali ada kontraksi. Kebanyakan wanita menggambarkan perasaan ini sebagai rasa nyeri yang sangat kuat saat menstruasi seperti kram. Ini dapat dirasakan di bagian bawah rahim, pinggang, atau keduanya.
Tipe kedua adalah sensasi rasa tekanan kuat setelah posiis janin lebih rendah dan mendorong pada otot-otot di panggul dan kandung kemih dan rektum.
Jenis ketiga dari rasa sakit, yang terjadi setelah bayi lahir, adalah perasaan terbakar atau peregangan pada vagina dan peregangan kulit perineum ketika bayi lahir.
Bagaimana ketakutan dan ketegangan berhubungan dengan rasa sakit?
Pada tahun 1920, Grantley Dick-Read dijelaskan apa yang telah menjadi dikenal sebagai siklus “Fear-Tension-Pain”. Dia menyarankan bahwa ketakutan menyebabkan seorang wanita untuk menjadi tegang, dan ketegangan yang meningkatkan nyeri. Rasa sakit meningkat, pada gilirannya, meningkatkan ketakutan, dan siklus ini terus berulang.
Dick-Read menyarankan untuk mengganggu dan memutuskan siklus ini dalam dua cara:
- Mengurangi rasa takut dengan mendidik perempuan tentang apa yang terjadi saat melahirkan
- Mengurangi ketegangan dengan mempromosikan relaksasi, sehingga mengurangi rasa sakit.
Metode melahirkan paling modern persiapan telah berevolusi dari teori ini
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan jumlah rasa sakit dari kontraksi dan untuk mengatasi rasa sakit yang Anda rasakan.
Ingat bahwa rahim adalah kumpulan otot. Seperti semua otot, mereka yang berada di rahim anda bekerja terbaik dengan rasa sakit yang minimal ketika mereka terhidrasi dengan baik dan menerima banyak oksigen. Anda dapat meningkatkan aliran darah dan aliran oksigen ke rahim dengan minum banyak cairan dan tetap berusaha bergerak dan tegak. (Berbaring terlentang dapat mengurangi aliran darah ke rahim oleh hampir 30%!)
Cara lain untuk mengurangi jumlah rasa sakit yang Anda rasakan dengan kontraksi adalah menjaga otot perut rileks. Metode persiapan melahirkan banyak fokus pada belajar teknik relaksasi untuk mencapai hal ini. Teknik relaksasi progresif, self-hypnosis, pernapasan, visualisasi, dan pijat adalah cara-cara untuk mempromosikan relaksasi otot dan mengurangi jumlah rasa sakit yang Anda alami.
Beberapa minggu mempraktekkan dan berlatih tehnik ini akan membantu Anda sehingga teknik ini menjadi kebiasaan yang “mendarah daging†dan lebih mudah digunakan selama masa stres atau sakit.
Penggunaan kompres hangat atau dingin, ke salah punggung atau perut bagian bawah Anda, mungkin bisa membantu mengurangi rasa sakit dengan Hidroterapi, Baik di pancuran atau bak, juga dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit dan membantu relaksasi. Anda bisa duduk di bangku di kamar mandi jika Anda lelah, dan mengarahkan aliran air ke punggung atau perut Anda, mana yang terasa terbaik. Jika menggunakan bak mandi, semakin dalam air, semakin baik, karena Anda dapat merendam perut Anda.
Memilih posisi yang nyaman juga sangat membantu. Selama persalinan, Anda mungkin menemukan bahwa posisi tegak seperti berdiri, berjalan, atau duduk di kursi goyang atau pada bola persalinan dapat membantu Anda mengatasi kontraksi. Bergoyang atau menggerakkan pinggul bisa membantu, sementara juga mendorong bayi untuk memilih jalur terbaik melalui tulang-tulang panggul. Secara umum, Anda harus mengikuti pesan tubuh Anda dan memilih posisi yang anda rasa paling terbaik.
Jika Anda menemukan bahwa kontraksi sangat menyakitkan di tulang belakang Anda, ini dapat menjadi sinyal bahwa bayi Anda menghadap ke depan juga disebut posisi posterior. Untuk beberapa bayi, ini adalah cara mereka terbaik untuk cocok melalui tulang-tulang panggul, tetapi sebagian besar bayi lebih cocok jika mereka menghadap punggung, disebut posisi anterior.
Jika Anda mengalami nyeri punggung atau jika bidan, dokter atau perawat memberitahu Anda bahwa mereka pikir bayi berada dalam posisi posterior, maka dengan menggunakan rasa sakit ini sebagai pesan dan mencoba beberapa posisi lebih condong ke depan yang mungkin mendorong bayi Anda untuk mengubah posisinya lebih optimal lagi adalah pilihan bijak. Anda dapat mencoba berbaring miring. Atau coba menghabiskan waktu beristirahat dengan merangkak, atau berdiri dan membungkuk ke depan. Posisi ini juga membiarkan pasangan Anda memberikan sedikit pijatan di punggung atau pinggul, yang sangat dapat membantu meringankan sakit punggung. Kompres Es atau kompres hangat juga dapat di berikan pada punggung Anda. Anda dapat menggabungkan semua terapi, dengan menggunakan posisi-posisi condong ke depan.
Buku-buku yang tercantum di bawah ini merupakan Bacaan Tambahan yang menggambarkan teknik lain untuk mengatasi rasa nyeri melahirkan dengan baik.
Apakah ada teknik lain untuk mengurangi nyeri persalinan?
Akupresur adalah metode lain dari pengurangan rasa sakit yang dapat digunakan dan sangat efektif selama persalinan. Berbagai tekanan pada titik-titik tertentu dapat digunakan, dan jika Anda tertarik pada teknik ini, Anda harus melakukannya. Meskipun Anda atau pasangan Anda dapat melakukannya selama persalinan, Anda mungkin ingin untuk mengunjungi seorang praktisi akupresur dengan pasangan Anda sebelum persalinan dimulai untuk memastikan Anda memahami teknik ini. Anda bisa mengunjungi situs www.bidankita.com
Alternatif lain untuk mengurangi rasa sakit termasuk penggunaan unit saraf transkutan stimulasi listrik atau unit TENS. Ini adalah perangkat dengan elektroda kecil yang diletakkan/ditempelkan pada kulit Anda, dan kemudian digunakan untuk mengirim impuls listrik selama kontraksi. Anda dapat menyewa satu unit sebelumnya. Tanyakan operator Anda untuk rujukan ke ahli terapi fisik atau chiropractor yang dapat membantu Anda mendapatkan satu dan menunjukkan cara menggunakannya.
Terapi komplementer lain seperti Reiki, Healing Touch, atau relaksasi hypnobirthing juga Refleksologi juga dapat digunakan selama persalinan. Jika Anda tertarik, Anda dapat belajar teknik seperti Reiki dan relaksasi hypnobirthing sendiri.
Akhirnya, mempertimbangkan untuk menyewa doula atau menyewa bidan pendamping khusus untuk memberi Anda dukungan. Doula adalah orang yang memberikan dukungan terus menerus kepada wanita dalam persalinan. Dia dapat disertifikasi melalui organisasi pelatihan doula dan telah mempelajari berbagai teknik untuk mengatasi nyeri pada persalinan, namun sayangnya di Indonesia keberadaan doula masih sangat sedikit sekali. Jadi jika tidak ada doula setidaknya Anda dapat mencari bidan pendamping yang sudah memahami hypnobirthing sehingga bisa membantu Anda .
Bagaimana dengan nyeri selama fase terakhir dari persalinan?
Ketika proses persalinan Anda berlangsung, dan bayi Anda bergerak lebih bawah lagi di panggul, perasaan tekanan yang Anda rasakan dapat meningkat. Akhirnya, perasaan tekanan akan berubah, dan Anda mungkin mulai merasa perlu untuk mendorong atau mengejan. Untuk beberapa wanita, perasaan ini sangat halus, untuk orang lain, itu sangat banyak atau terasa sekali. Sekali lagi perasaan ini adalah sinyal atau pesan, mengatakan bahwa mungkin sudah saatnya untuk mulai mendorong atau mengejan selama kontraksi, untuk membantu membawa bayi Anda turun lebih lanjut.
Umumnya, Anda dapat mengikuti pesan-pesan atau isyarat tubuh Anda dan mendorong Anda utuk merasa nyaman. Anda bisa melakukan ini dalam berbagai posisi; melihat contoh dari posisi melahirkan yang efektif. Bidan, dokter, dapat membantu memberikan petunjuk untuk mengejan secara efektif.
Akhirnya, ketika bayi Anda lahir, Anda mungkin merasa ada perasaan terbakar yang intens saat bayi keluar. ini adalah normal, dan ini adalah sinyal bahwa vagina dan kulit perineum Anda mengalami peregangan untuk memberikan ruang bagi bayi, banyak wanita merasa bahwa perineum mereka robek. Menggunakan kompres basah hangat pada perineum (kulit antara vagina dan anus) ketika anda mengejan dapat membantu memandu Anda untuk mengetahui di mana arah untuk mendorong/mengejan dan dapat mengurangi beberapa rasa sakit ketika kepala mulai crowning.
Bidan atau dokter dapat memberikan tuntunan verbal/sugesti kepada Anda seperti untuk mendorong lembut ketika kepala mulai crowning untuk membantu meminimalkan robekan perineum. Kabar baik tentang rasa terbakar ini adalah bahwa hal itu tidak berlangsung lama, hanya berlangsung beberapa kontraksi saja.
Khusus untuk ibu pertama kalinya, melakukan pijat perineum (pijat kulit di sekitar bagian belakang vagina) selama kehamilan dapat membantu mencegah robekan perineum, dan memberikan beberapa perasaan sensasi peregangan.sehingga ketika proses persalinan Anda dengan mudah dapat beradaptasi dengan rasa tersebut.
Bagaimana rasa sakit ditangani di rumah sakit?
Di rumah sakit, Anda mungkin diminta untuk mengetahui skala “tingkat” nyeri dan menawarkan obat jika rasa sakit Anda berada di atas tingkat tertentu.Perawat Anda mungkin menyarankan obat atau epidural untuk membantu mengatasi nyeri persalinan. Karena pilihan ini tidak populer di kalangan wanita bersalin, perawat Anda mungkin memiliki sedikit pengalaman dengan beberapa tindakan holistik untuk mengatasi rasa nyeri dan sakit saat melahirkan. Di sisi lain, perawat Anda mungkin memiliki banyak pengalaman dengan metode alternatif untuk membantu Anda.
Anda dapat membantu perawat dan staf rumah sakit lain dengan:
- Memberitahu mereka tentang rencana Anda untuk mengatasi rasa nyeri/sakit tersebut dan meminta bantuan mereka. Jika Anda telah mempersiapkan rencana kelahiran (birth plan), tunjukkanlah kepada mereka.
- Membiarkan perawat Anda tahu bagaimana Anda mengekspresikan rasa sakit, terutama jika Anda bahwa mereka akan dengan senang hati membantu Anda.
- Membiarkan perawat Anda tahu apa rencana Anda untuk manajemen nyeri
- Meminta saran lain yang mungkin ada.
- Anda juga dapat meminta bantuan mereka untuk dalam memaksimalkan kebebasan bergerak dan kemampuan Anda untuk memilih posisi nyaman. Beberapa praktek rumah sakit, seperti pemantauan janin terus menerus atau pemasangan infus dapat membatasi aktivitas Anda. Anda dapat meminta untuk pemantauan intermiten atau pemasangan infus yang dilakukan jika ada indikasi saja. Jika pemantauan terus menerus menjadi perlu, itu tidak berarti Anda harus tinggal di tempat tidur. Anda dapat meminta untuk duduk kursi goyang dan bola melahirkan yang dekat dengan monitor (jika memungkinkan).
Bagaimana jika saya tidak bisa mengatasinya dengan menggunakan teknik ini?
Tidak setiap teknik akan berlaku untuk setiap wanita, karena proses persalinan itu adalah unik. Yang terpenting adalah, Cobalah untuk tidak membuat keputusan pada puncak kontraksi, tetapi menggunakan waktu antara kontraksi untuk membahas apa yang Anda sudah Anda usahakan sejauh ini dan apa yang mungkin ingin Anda pertimbangkan. Kadang-kadang, lebih banyak dukungan bisa membuat perbedaan.
Mintalah perawat, bidan, atau dokter untuk tidak menawarkan obat penghilang sakit saat Anda mengalami kontraksi. Dan ingatlah bahwa setiap intervensi selalu memiliki konsekuensi.
Tambahan Bacaan
Buku persiapan persalinan:
- Hipnostetri, 2010. Yesie Aprillia, Gagas Media, jakarta
- Siapa bilang melahirkan itu sakit, 2011, Yesie Aprillia, Andi Offset, Yogyakarta
- Gentle Birth, 2011, Yesie Aprillia, Grasindo, Jakarta
- Active Birth: The New Approach to Giving Birth Naturally, Revised ed. 1992. Janet Balaskas. Harvard Common Press.
- Birthing from Within. 1998. Pam England, CNM. Partera Press.
- Ina May’s Guide to Childbirth. 2003. Ina May Gaskin. Bantam.
- Natural Childbirth the Bradley Way, Revised ed. 1996. Susan McCutcheon-Rosegg. Plume.
- Pregnancy, Childbirth and the Newborn: The Complete Guide. 2001. Penny Simkin. Meadowbrook.
- The Thinking Woman’s Guide to a Better Birth. 1999. Henci Goer. Perigee Trade.
Khusus untuk pasangan Anda:
- The Birth Partner, 2nd Ed. 2001. Penny Simkin. Harvard Common Press.
- Buku Catatan Ayah Pintar, Yesie 2015, Andi Offset, Jogja
Referensi:
- Albers LL. (2007). The evidence for physiologic management of the active phase of the first stage of labor. Journal of Midwifery & Women’s Health. 52(3), 207-215.
- Caton, D., Corry, M.P., Frigoletto, F.D., Hopkins, D.P., Lieberman, E., Mayberry, L., Rooks, J.P., Rosenfield, A., Sakala, C., Simkin, P., Young, D. (2002). The nature and management of labor pain. American Journal of Obstetrics & Gynecology, 186(5), S1-S15.
Cascade Intervensi dalam Persalinan
Image courtesy of photopin.com
Apakah “cascade intervensi?” Banyak hal dalam hidup yang memiliki saling keterhubungan atau saling keterkaitan atau bahkan saling berantai. Begitupula sebuah intervensi dalam persalinan. Tanpa disadari mereka mungkin memiliki efek yang diinginkan namun kadang juga memiliki efek yang tidak diinginkan yang akhirnya menimbulkan masalah baru yang ternyata harus diselesaikan dengan intervensi lain yang mungkin berakhir dengan intervensi lain lagi ketika ternyata intervensi yang digunakan untuk mengatasi masalah sebelumnya ada efek samping yang tidak diinginkan pula dan begitu seterusnya. Artinya ketika ada sesuatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah persalinan atau ada masalah dalam persalinan maka seringkali sebuah masalah di selesaikan dengan intervensi lebih lanjut, yang pada gilirannya ternyata justru menciptakan lebih banyak masalah. Nah Rantai peristiwa ini disebut sebagai “Cascade Intervensi.”
Banyak sekali pasangan suami istri yang tidak menyadari bahwa intervensi rutin banyak dapat menyebabkan pengalaman yang tidak direncanakan dan efek samping yang tidak diinginkan. Biasanya ini terjadi karena kekurang tahuan, ketidak siapan dan kurangnya informasi yang jelas dan jujur ketika hendak dilakukan intervensi dalam persalinan.
.
Berikut ini adalah contoh nyata yang terjadi dalam persalinan berdasarkan dari cerita Klien saya di Bidan Kita yang sharing tentang pengalaman persalinannya pada anak pertamanya 20 bulan yang lalu. Sebut saja Ny.A. beliau saat itu berumur 24 th, hamil anak pertama dan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan sangatlah minim. Ketika hari H persalinannya Ny A mengalami flek dan kontraksi seperti layaknya proses persalinan biasa, karena panik dan takut juga karena merasa kesakitan akhirnya Ny A masuk ke RS dan begitu sampai di RS dan di lakukan pemeriksaan dalam ternyata Ny A sudah mengalami pembukaan 2 cm. Saat itu karena jarak anatara RS dengan rumah dekat dan kontraksi belum teratur maka Ny A meminta untuk pulang ke rumah dahulu dan mempersiapkan semua perlengkapan, namun pihak RS melarangnya dan mengharuskan Ny A untuk tetap tinggal di RS. Setengah jam kemudian Ny A diberikan Infus, karena ketidaktahuan ya akhirnya Ny A menerima begitu saja dan mengira bahwa ini adalah prosedur yang memang harus dilakukan pada setiap ibu yang hendak melahirkan. Nah setelah 4 jam berlalu dokter datang dan melakukan pemeriksaan dalam ulang pembukaan sudah 6 cm dan kemudian sang dokter melakukan pemecahan ketuban lalu melarang Ny A untuk beraktifitas, karena ketuban sudah dipecahkan dan saat itu Ny A juga berfikir positif saja karena Ny A mengira memang kalau mau bersalin harus diperlakuakn demikian. Karena kontraksi semakin kuat dan ada pembatasan gerak, maka Ny A semakin merasakan sakit yang luar bisasa setiap kali ada kontraksi, dan 3 jam kemudian Ny A merasa kelelahan dan ingin menyerah. Semakin cemas dan khawatir akhirnya dokter melakukan pemeriksaan dalam ulang dan ternyata tidak ada kemajuan pembukaan, lalu dokter melakukan CTG dan ternyata ada deselerasi detak jantung bayi dan detak jantung bayi semakin melemah ketika ada kontraksi, gerakannyapun dirasakan berkurang oleh Ny A. Karena kondisi tersebut, Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan SC dengan alasan kondisi kesejahteraan janin yang menurun.
Karena ketidaktahuan maka Ny A dengan rela hati pasrah dengan semua keputusan dokter tersebut. Nah dari cerita Klien Bidan Kita di atas tadi kita tahu bahwa karena ketidak tahuan atau minimnya pengetahuan yang dipunyai ibu dan ayah, maka mereka dengan mudah menerima semua intervensi tanpa mempertimbangkan efek amping dan resiko yang bisa saja menyertai.
Berikut ini beberapa praktik intervensi dalam persalinan yang dapat menyebabkan Cascade intervensi meliputi:
1. menggunakan berbagai obat untuk menginduksi persalinan
2. melakukan pemecahan air ketuban sebelum dan selama proses persalinan
3. menggunakan oksitosin sintetis untuk mempercepat proses persalinan
4. memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit
5. menggunakan posisi berbaring untuk melahirkan.
6. Pembatasan gerak dan pembatasan pemilihan posisi selama proses persalinan Dalam banyak kasus, praktek-praktek tersebut ini menimbulkan masalah karena mengganggu fisiologi normal dari kehamilan, persalinan dan kelahiran
misalnya, dengan:
1. mengganggu produksi hormon yang ada di sepanjang persalinan dan kelahiran
2. menciptakan peluang untuk infeksi
3. memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi Anda, atau
4. mengganggu kemampuan Anda untuk mendorong bayi keluar.
Apa contoh dari cascade intervensi?
Analgesia epidural dapat memberikan pereda nyeri yang sangat efektif selama persalinan. Namun ini juga meningkatkan risiko ibu untuk mengalami penurunan tekanan darah secara mendadak, kesulitan bergerak, kesulitan buang air kecil, kesulitan mendorong bayi keluar, demam, dan efek yang tidak diinginkan lainnya.
Berbagai intervensi – seperti pemantauan janin elektronik yang terus menerus dan pemberian cairan infus – banyak digunakan untuk memantau, mencegah atau mengobati efek ini pada ibu yang bersalin dengan epidural,. Dan intervensi lain-lain menjadi lebih mungkin, termasuk penggunaan oksitosin sintetis untuk memperkuat kontraksi, penggunaan kateter urin untuk mengosongkan kandung kemih, dan penggunaan vacuum extractor atau forsep untuk membantu bayi keluar atau lahir.
Dan akhirnya semua Ini pada gilirannya mungkin memiliki efek samping yang mengarah pada penggunaan intervensi lain. Dampaknya pun juga dapat dirasakan oleh bayi. Sebagai contoh, penggunaan epidural meningkatkan kemungkinan ibu terkena demam, jika seorang ibu demam, maka dokter yang merawat pasti khawatir bahwa bayinya mungkin terkena infeksi. karena beberapa bayi yang ibunya demam yang berhubungan epidural pada kenyataannya juga memiliki infeksi, sebagai tindakan pencegahan ini bayi biasanya harus menjalani tes darah dan diobati dengan antibiotik segera setelah lahir. Mereka juga harus diawasi secara khusus di ruang bayi, yang ini juga dapat mengganggu ikatan dan gangguan kemampuan menyusu.
Contoh diatas adalah Rantai kemungkinan efek dari intervensi epidural dan bisa saja rantai ini juga akan terjadi pada intervensi yang lainnya dan ini berarti menunjukkan betapa pentingnya informasi yang jujur, jelas dan sangat penting bagi Anda untuk berhati-hati ketika mengambil keputusan dalam proses persalinan.
Bagaimana saya bisa membatasi masalah dalam cascade intervensi?
Hampir setiap intervensi memiliki beberapa potensi untuk menyebabkan kerusakan.
Anda harus membuat keputusan yang hati-hati tentang apakah Anda akan menerima intervensi tersebut. Saya berharap agar Anda hanya menerima intervensi yang menawarkan lebih banyak manfaatnya daripada bahayanya. Dalam menimbang keuntungan dan kerugian, penting untuk mengandalkan bukti terbaik tentang efek potensial, dan mempertimbangkan bagaimana tentang kemungkinan hasilnya. Hal ini juga penting untuk mengetahui pilihan lain yang mungkin tersedia. Sayangnya, tidak mungkin untuk sepenuhnya dan akurat mengetahui terlebih dahulu proses pengambilan, dan sejauh mana intervensi lain dan efeknya akan ikut bermain.
Cara terbaik untuk membatasi masalah cascade intervensi adalah mencari informasi yang jelas dan jujur, mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan Anda b, menetapkan tujuan dan rencana Anda, dan menghindari intervensi dengan potensi kerugian, bila memungkinkan.
Gambaran Cascade Intervensi Berikut ini gambaran dari cascade intervensi: ** gambar di ambil dari http://www.birthtakesavillage.com/induction-risks/
Berikut ini dapat membantu Anda untuk menghindari intervensi yang tidak perlu:
1. memilih bidan dan dokter dengan penggunaan intervensi umum tingkat rendah, ini bisa Anda dapatkan dengan melakukan wawancara sejak ANC nah apa saja pertanyaan yang bisa Anda ajukan ada di : https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=452:ayo-interview-dengan-dokter-dan-bidan-anda&catid=40:monthly-guide&Itemid=34
2. menjadi akrab dengan penelitian ilmiah yang tersedia tentang intervensi yang paling mungkin untuk memicu terjadinya cascade dari intervensi, termasuk Induksi Persalinan, Pemberian obat penghilang Rasa Nyeri, dan operasi caesar
3. melakukan dialog terbuka dan saling menghargai dengan bidan dan dokter Anda tentang alasan untuk setiap intervensi yang diusulkan
4. mengajukan Birth Plan kepada bidan atau dokter Anda sejak pemeriksaan kehamilan, tentang birth plan dapat Anda baca di : – https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56 – https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56
5. belajar tentang manfaat pada pendampingan dan dukungan yang terus menerus selama proses persalinan, dan mempertimbangkan terlibat bidan khusus untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda
6. mengkomunikasikan keinginan Anda dengan jelas, dan mendapatkan dukungan dari pasangan, bidan, atau keluarga
7. mengetahui bahwa Anda memiliki hak untuk menerima atau menolak semua prosedur, obat, tes dan perawatan, dan pilihan Anda wajib dihormati. nah untuk itu sebelum menambil keputusan untuk menerima sebuah intervensi gunaka BRAIN (https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=262:gunakan-brain-pada-saat-mengambil-keputusan-dalam-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56) karena sebenarnya
PENGETAHUAN ADALAH KUNCI
jadi mari berdayakan diri.
Semoga bermanfaat
Salam hangat Bidan Kita