
Saya adalah seorang bidan yang sangat ingin sekali mewartakan kepada semua tentang gentle birth, dan Saya telah lama menjadi pendukung kelahiran alami, tetapi bahkan lebih dari itu saya sangat mendukung sebuah proses kelahiran dan persalinan yang manusiawi, lembut, dan penuh kasih. Bagi saya, bagian paling penting untuk diingat adalah bahwa kelahiran adalah sebuah pengalaman manusia yang mengandung dan melibatkan sisi emosional dan spiritual sehingga proses persalinan harusnya tidak hanya mempertimbangkan segi fisik saja namun juga sisi emosional dan spiritual.
Ketika topic gentlebirth ini diangkat di berbagai media dari mulai majalah, group face book, bahkan di web site maupun facebook bidan kita, selalu saja saya melihat dan menemukan berbagai komentar dan pertanyaan juga pernyataan dari beberapa ibu yang merasakan trauma karena proses persalinannya yang berlangsung secara SC, dan beberapa ibu bertanya kepada saya, apakah gentlebirth juga bisa diterapkan dalam proses persalinan dengan SC.
Nah, Hari ini saya menemukan sebuah artikel yang hampir membuat saya menangis. Dan Ini adalah pendekatan yang berbeda untuk proses persalinan dengan SC/pembedahan. di mana perlakuan SC yang dilakukan mempertimbangkan kualitas pengalaman emosional bagi orang tua dan bayi juga. Sebuah persalinan memang seringkali tidak terduga, ketika seseorang ibu sudah mempersiapkan sedemikian rupa untuk mengalami gentlebirth, ternyata di tengah perjalanan, sang bayi tidak mungkin di lahirkan secara normal pervaginam, dan harus dilakukan SC. Nah ketika ketika itu terjadi, berikut ini adalah bagaimana mengupayakan sebuah persalinan SC yang Less Traumatik atau minim traumanya dan tetap mengandung esensi Gentlebirth.
Gentle Birth pada SC
Sabtu 3 Desember 2005 Aroma lavender mengisi udara di dalam ruangan itu, musik relaksasi dan klasik silih berganti diperdengarkan disana. Di tempat tidur, Jax Martin-Betts, 42, merasa tenang, terfokus dan terkendali. Dengan kelahiran anak keduanya yang berlangsung hanya beberapa menit, bidan Jenny Smith, memberinya pijatan untuk menenangkan. Sedangkan suaminya, Teady McErlean, selalu membisikkan kata-kata dorongan/support yaitu: ” sayangku, hanya sebentar lagi, dan bayi kita akan berada di pelukan kita! Ayo semangat.”
Ini bisa menjadi kelahiran alami pada setiap unit maternitas di Inggris, tetapi saat ini pasangan tersebut berada dalam ruang operasi di Queen Charlotte dan Chelsea rumah sakit di London bagian timur, dan kelahiran yang terdengar kontradiksi dalam istilah: “alami” karena operasi Caesar akan tetap berjalan dengan selembut mungkin. Jax telah di meja operasi selama setengah jam, dan dokter kandungan, Profesor Nick Fisk, telah hampir menyelesaikan sayatan melalui dinding perut dan memasukkan tangannya ke rahimnya. “OK, bayi akan segera lahir,” katanya.”Mari kita menopangnya dengan lembut sehingga Anda bisa melihat dia keluar dari rahim Anda.” Katanya.
Smith menghilangkan atau menyingkirkan tirai biru yang berada di antara kepala Jax dan perutnya, dan kepala beserta tempat tidur bagian kepalanya diangkat untuk membiarkan Jax mempunyai pandangan yang jelas dan dapat melihat proses kelahiran bayinya. Fisk memecah dan merobek kantung ketuban dan air ketuban keluar dari rahimnya. Kemudian dengan lembut tangan Fisk masuk kedalam rahim dan mencar mencari-cari untuk menemukan kepala bayi. Dalam beberapa detik muncullah kepala bayi yang ditutupi dengan vernix caseosa berwarna putih yang telah melindungi dia dalam rahim. Untuk beberapa saat Jax dan terkesiap Teady heran pada anak baru mereka, yang kini memandang sekeliling, meskipun tubuh dan kakinya masih berada di rahim ibunya.
Ternyata Gentle birth bisa dilakukan pada pasien dengan SC melalui beberapa pendekatan yang inovatif yang dilakukan oleh Profesor Nick Fisk antara lain: