Ya saya manut saja walaupun sebenarnya saya sangat takut di suntik. Setelah di infus energi saya memang lumayan membaik, namun saya tetap saja kesulitan untuk mengejan, karena saya tidak bisa “connect” dengan tubuh saat itu, bu bidan bilang bahwa saya harus mengejan selayaknya buang air besar, tetapi saya tidak bisa membayangkan bahwa saya buang air besar dengan posisi seperti itu. Hampir 2 jam saya mengejan dan walaupun salah terus namun akhirnya kepala bayi saya mulai kelihatan karena rasa capek dan ingin segera berakhir akhirnya dengan mengumpulkan sisa-sisa tenaga asya berusaha mengejan sekuatnya, alhasil bayi saya lahir. Namun ternyata saya mengalami robekan perineum yang lumayan parah, Derajat 3 lebih. Hingga anus saya pun ikut robek sedikit. Karena sobekannya tidak teratur dan banyak sekali butuh waktu lebih dari 1 jam untuk menjahit perineum saya. Dan sakitnya luar biasa. Saya trauma bu bidan. Saya takut di jahit.
Itulah dua cerita dari para ibu tentang pengalaman proses persalinanya yang lalu. Bagaimana dengan Anda? Atau apakah cerita di atas juga Anda alami?
Nah jika Anda pun mengalami hal yang mungkin serupa dengan cerita ibu-ibu di ataa. Lalu apa yang Anda inginkan atau apa harapan Anda pada persalinan berikutnya?
Ketika saya bertanya hal serupa kepada klien saya, mereka mempunyai rencana dan harapan demikian:
1. Ingin proses persalinan yang tak menyakitkan?
Saya dan beberapa klien saya berhasil mengalami proses persalinan yang indah dan tidak menyakitkan bahkan beberapa klien saya mengalami orgasme saat melahirkan. Memang butuh banyak persiapan untuk menuju ke sana. Mulai dari latihan nafas, rajin melakukan relaksasi hypnobirthing, mengikuti kelas persiapan persalinan, belajar serba-serbi persalinan dll. Supaya mind set Anda berubah dan rekaman negatif tentang persalinan yang lalu terhapuskan.
2. Ingin Privasi
Seperti cerita dari bunda Linda di atas yang merasa “dilecehkan” karena tidak ada privasi sama sekali, beliau mengira bahwa di ruang operasi tubuhnya telanjang bulat dan dikerumuni laki-laki di sekitarnya. Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya bukan? Atau bund Linda yang di VT berkali-kali dan berganti-ganti orang? Coba baca artikel saya di
– https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/515-kegagalan-kemajuan-dalam-persalinan
3. Ruangan yang remang-remang dan nyaman
Lingkungan sangat berpengaruh sekali pada kemajuan proses persalinan ini bisa Anda baca di :
ada klien saya yang memilih untuk melahirkan dalam remang-remang (cenderung) gelap karena dia merasa nyaman demikian, walaupun agak menyulitkan bagi juru kamera saya untuk mengambil gambar heheh, tetapi itulah pilihannya dan memang benar seperti kata Michel Odent itu bahwa ibu yang sedang bersalin perlu menjaga otak primitif dan naluri tetap ON dan otak rasional mereka OFF. Ini pemahaman saya bahwa kegelapan membantu menjaga otak rasional tetap off. Hal ini juga merangsang pelepasan melatonin yang bersinergi dengan oksitosin membuat kemajuan persalinan lebih efisien. Dan benar saja … mereka melahirkan dengan lancar dan nyaman.
4. Posisi persalinan yang tegak
Seperti gambaran pengalaman bunda Endri di atas bahwa bidannya melarang untuk melakukan posisi jongkok, dan akhirnya bunda Endri pun tidak merasakan konektivitas dengan tubuhnya.
Posisi persalinan itu adalah sangat beragam dan posisi tegak adalah yang terbaik. Memang dibutuhkan ketrampilan bidan dalam hal ini. Jika bidan atau dokter Anda tidak mengijinkan Anda berubah posisi atau melahirkan dengan posisi lain selain posisi berbaring maka besar kemungkinan bidan dan dokter tersebut tidak terampil atau bahkan tidak pernah menolong persalinan dengan posisi lain selain posisi berbaring.
Jadi ada baiknya Anda komunikasikan hal ini dengan mereka.
Silahkan buka:
– https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/357-posisi-melahirkan