
Menjepit dan memotong Lilitan Tali pusat yang KETAT Tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung pemotongan lilitan tali pusat yang ketat secara rutin (1,2,4,9,14). Jika tali pusat dijepit dan dipotong sebelum tubuh bayi secara keseluruhan di lahirkan.
Selama ini ternyata, sejaktahun 1898, buku teks pegangan pada keperawatan dan kebidanan hanya merekomendasikan para bidan dan dokter untuk melonggarkan dnegan hati-hati apabila ada lilitan tali pusat yang terlalu ketat mencekik leher bayi, bukan memotongnya.
Begitujuga dengan buku dari Williams Obstetrics Edisi 1961, masih menganjurkan kepada bidan dan dokter untuk tetap bersabar hingga bahu lahir (15). Tapi dari tahun 1976 buku yang sama memperkenalkan ide-ide baru (tanpa bukti) bahwa jika lilitan tali pusat yang terlalu ketat di sekitar leher, itu harus “dipotong antara dua klem dan bayi harus di lahirkan segera” (15).
Dan ternyata, Ketika proses persalinan normal yang tengah berlangsung “tiba-tiba dihentikan” lalu dengan terburu-buru di percepat atau persalinan di percepat(15, 16). Hal ini tidak selalu menjamin keselamatan Namun sebaliknya ada sejumlah kasus yang didokumentasikan dalam penelitian (Mercer et al) dan jurnal medis di mana memotong tali pusar sebelum kelahiran bahu mengakibatkan hasil iatrogenik termasuk cerebral palsy, palsy Erb, keterlambatan perkembangan global dan kematian (15).
Meskipun studi menunjukkan bayi mungkin tampak mentolerir pemotongan lilitan lati pusat yang longgar, ada bukti jelas bahwa pemotongan lilitan tali pusat ketat sebelum, atau segera dapat mengakibatkan cedera serius dan bahkan kematian (1,14,15). Beberapa penulis mengamati dan mendiskusikan hasil yang merugikan sebagai penyebab langsung dari pemotongan tali pusat yang ketat secara langsung: (mengancam jiwa hipovolemia, anemia, syok, hipoksia-iskemik ensefalopati, cerebral palsy, defisit kognitif dan kematian 8,13,14,15,17 , 18,19,20).
Menjepit dan memotong tali pusat sebelum bahu lahir Risiko utama memotong tali pusat berhubungan dengan efek kompresi pada tali pusat saat kumparan ketat dan kemungkinan adanya distosia bahu (14).
Penyempitan tali pusat dari lilitan tali pusat yang ketat dapat menghasilkan hilangnya volume darah pada bayi dan menyebabkan asam-basa (karena arteri terus mengirim darah dari bayi, tetapi menghambat aliran balik vena) (14).
Dengan memotong tali pusarnya, otomatis menghambat fase oksigenasi pada bayi , Dalam kasus yang serius dari tahap akhir kompresi tali pusat / lilitan tali pusat yang ketat, bayi yang dilahirkan bisa menunjukkan tanda “pucat, pernapasan tidak teratur, skor Apgar rendah, terengah-engah, takikardia, denyut nadi perifer lemah, hipotensi, dan asidemia” (21).
Dengan tali pusat yangl sudah putus, bayi-bayi ini tidak dapat menerima transfusi plasenta dan koreksi dari kondisi ini.beda dengan tali pusat yang masih dipertahankan utuh, ketika seluruh tubuh bayi lahir walaupun mungkin terjadi tanda pucat, pernafasan tidak teratur seperti yang saya tuliskan diatas, namun karena tali pusat belum putus, maka lilitan yang sudah di longgarkan ketika bayi sudah seluruhnya lahir membuat bayi masih mendapatkan aliran oksigen dan manfaat banyak dari tali pusat yang masih utuh tersebut.
Pada tahun 1991, “manuver Salto/Koprol” disebut tehnik Somersault pertama kali dijelaskan sebagai pilihan untuk ‘mengelola’ luilitan tali pusat yang ketat tanpa melakukan pemotongan (6). Meskipun bukan merupakan praktik yang berbasis bukti, manuver salto mempertahankan anatomi dan fisiologi proses persalinan normal dengan menjaga tali pusat tetap utuh – yang diperlukan untuk transfusi plasenta selama tahap ketiga dari transisi proses persalinan, kelahiran / neonatal dan sangat penting untuk bayi yang lahir yang berhubungan dengan volume darah (14). Teknik Somersault dipromosikan untuk membantu kelahiran di mana kabel yang pendek dan / atau ketat.
Berikut ini gambaran tehnik jungkir/salto yang saya dapatkan dari www.medscape.com
Berikut ini tehnik manuvernya:
1. Manuver Somersault adalah dengan cara memegang kepala bayi tertekuk dan memandunya ke atas atau ke samping ke arah tulang kemaluan atau paha, sehingga bayi melakukan “jungkir/salto,” berakhir dengan kaki bayi terhadap lutut ibu dan kepala masih di perineum.
2. Setelah lilitan tal pusat ditemukan, bahu anterior dan posterior secara perlahan dilahirkan di bawah kontrol tanpa memanipulasi talipusatnya.
3. Setelah bahu dilahirkan, kepala tertekuk sehingga wajah bayi didorong menghadap ke arah paha ibu.
4.Kepala bayi tetap dipertahankan di samping perineum sementara tubuh di lahirkan dan melakukan periode “jungkir balik” saat keluar.
5.Tali pusar kemudian dibuka  dan dilanjutkan dengan manajemen yang biasa terjadi kemudian. Gambar disesuaikan dengan izin dari Mercer et al.
Manuver “Salto/Koprol” atau disebut tehnik Somersault tidak memerlukan peralatan, dapat dilakukan terlepas dari berapa kali tali pusat yang melingkar di leher, dapat digunakan dengan ibu dalam posisi persalinan apapun.
manuver Somersault mungkin mengakibatkan beberapa stres peregangan pada tali pusat, dan itu mungkin tidak berlaku untuk semua kasus.
Nah ini rekomendasi khusus untuk mengelola lilitan tali pusat , nah mengelola situasi inipun tergantung pada bagaimana ketatnya tali pusat tersebut melilit leher bayi. jika manuver ini tidak mampu mengurangi kondisi keketatan lilitan atau lilitan terlalu ketat, sehingga bahupun tidak dapat lahir, ya terpaksa Kita harus menjepit dan memotong tali pusat sebelum tubuh bayi lahir seutuhnya.
## catatan: beberapa kali dalam praktek membatu proses persalinan/kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat, tanpa disadari saya sudah melakukan tehnik ini, bahkan seringkali secara otomatis saat bayi meluncur (terutama pada klien waterbirth) secara otomatis tubuh bayi melakukan tehnik/ manuver ini lho. Dan ini membuat saya semakin yakin bahwa BAYI ANDA TAHU APA YANG HARUS DIA LAKUKAN KETIKA DIA MENYADARI BAHWA ADA LILITAN TALI PUSAT DI LEHER DAN TUBUHNYA!
So…JUST TRUST YOUT BODY and TRUST YOUR BABY
Semoga Bermanfaat
Salam hangat
Yesie Aprillia
Referensi bacaan = Nuchal Cord Management and Nurse-Midwifery Practice (pdf)
Kisah persalinan yang berhubungan dengan lilitan tali pusat dan konsekwensinya bisa Anda baca pada artikel berbahasa inggris di bawah ini:
– http://giftedbirthsupport.com/2011/06/01/birth-story-nuchal-cord/?blogsub=confirming#subscribe-blog
– http://www.screenr.com/B7O (ini adalah penjelasan bidan Gloria lemay tentang lilitan tali pusat)