4. Otot sphincter mungkin tiba-tiba menutup kembali bahkan walaupun serviks sudah membuka dan melebar, jika seorang wanita tersebut merasa terancam dengan cara dan alasan apapun.
Dalam buku Spiritual Midwifery karya Ina May, dia menceritakan kisah Judith, seorang wanita yang melahirkan di “The Farm”. Judith merasa bahwa proses persalinannya di luar kendali dan bergerak terlalu cepat.
Berikut ini kutipan dari tulisan tersebut:
“Judith. on hearing that she was fully dilated, became very sober, very serious. If someone said something funny, she was the only one who didn”t laugh. She coughed once, a shallow, polite little cough that obviously didn”t get anything done. By this time I was getting curious as to what was going on. So I put on another sterile glove and once again checked Judith”s dilation. She was only four centimeters dilated! I was amazed. I had never known before that a woman could go backwards and undilate herself. When Judith heard what she had done, she admitted that she had been worried that the labor had been coming on so fast that it was getting out of control. I told her that it was supposed to feel like that. She relaxed and in one or two more rushes [contractions] she was fully dilated again and after a few good pushes, Abigail was born.”
Yang menceritakan bahwa ketika Judith mendengar bahwa pembukaannya sudah lengkap, maka dia menjadi sangat serius dan tegang, dan ketika Ina may memeriksa kembali ternyata tiba-tiba serviksnya menjadi baru membuka 4cm! padahal sebelumnya sudah lengkap pembukaannya. Saat itu Ina may juga kagum dan heran karena baru kali ini dia menemukan bahwa seorang wanita bisa “menghentikan/men-stop” persalinannya sendiri. Dan Judith mendengar apa yang dia lakukan, dia mengakui bahwa dia merasa khawatir karena proses persalinanya begitu cepat sehingga semakin tidak terkendali. Ina mengatakan kepadanya bahwa tidak seharusnya Judith merasa demikian akhirnya Judith berusaha untuk santai dan setelah dua kali kontraksi pembukaan judith kembali penuh dan setelah beberapa kali mengejan akhirnya Abigail lahir. ”
Menurut Francis H. Ramsbotham, pada , 1861, “Untuk menilai apakah persalinan sebenarnya telah dimulai atau belum adalah dengan melakukan percakapan umum yang akrab ketika melakukan pemeriksaan dalam sehingga ibu merasa nyaman.
Saat in banyak sekali tenaga kesehatan yang kehilangan soft skill ya yaitu bagaimana cara berkomunikasi dengan klien, banyak sekali yang melakukan pemeriksaan dalam dengan sangat kasar sehingga yang seharusnya pemeriksaan dalam itu tidaklah sakit, menjadi terlalu sakit dan membuat sang ibu merasa ketakutan, terintimidasi dan was-was ketika hendak dilakukan pemeriksaan dalam.
Dalam menyampaikan hasil pemeriksaan-pun maih banyak dokter dan bidan yang menyampaikan dengan kasar dan lugas tanpa memperdulikan pasang surut emosi sang Klien. Apa peran kita sebagai bidan (bidan dan dokter)? Yang perlu diingat bahwa ada cara untuk menyampaikan informasi penting, ketika menyentuh tubuh ibu yang sedang bersalin, dan menjelaskan rencana aksi tanpa mengganggu pasang surut proses persalinan: yaitu lakukan semua pemeriksaan dengan penuh perasaan, sabar dan mulailah berempati kepada mereka. Semamu mensupport dan mendukung ibu bersalin untuk mempercayai tubuh dan bayinya untuk tetap santai dan rileks serta berikan rasa aman dan nyaman kepada mereka bukannya sebuah perilakuk atau tindakan yang secara tidak langsung dapat mengintimidasi mereka.
Semoga bermanfaat
Salam hangat
Yesie Aprillia S.SiT. M.Kes
referensi :