g. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi.
Dibutuhkan klinisi terlatih dalam melakukan pengangkatan implan.
h. Efektivitas menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis (rifampisin) atau obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat).
Obat-obat ini sifanya menginduksi enzim mikrosom hati. Pada kasus ini, penggunaan implan tidak dianjurkan karena cenderung menigkatkan risiko kehamilan akibat kadar levonorgestrel yang rendah di dalam darah.
i. Insiden kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi.
Angka kehamilan ektopik selama menggunakan kontrasepsi implan adalah 0,28 per 1000 wanita per tahun penggunaan. Walaupun risiko terjadinya kehamilan ektopik selama menggunakan implan rendah, jika kehamilan memang terjadi, kehamilan ektopik harus dicurigai karena kira-kira 30% kehamilan pada saat menggunakan implan merupakan kehamilan ektopik.
Angka Kehamilan Ektopik per 1000 Wanita per Tahun Penggunaan *
Pengguna bukan kontrasepsi, semua usia
3,0 – 4,5
Copper T-380 IUD
0,20
Implan
0,28
* Centers for Disease Control and Prevention, Ectopic Pregnancy in the Dapat disimpulkan bahwa metode kontrasepsi tidaklah semuanya memberikan keuntungan bagi pemakainya, tapi juga terdapat kerugian dari metode kontrasepsi tersebut
Â
Kesimpulan :
Kontrasepsi implan adalah kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung progestin dosis rendah, diinsersikan subdermal dengan masa kerja panjang. Kontrasepsi implan mencegah terjadinya kehamilan dengan cara membuat lendir serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan endometrium, mengurangi transportasi sperma dan menekan ovulasi. Terdapat enam jenis kontrasepsi implan yaitu norplant, implanon, jadena, indoplant, uniplant dan capronor. Beberapa keuntungan kontrasepsi implan antara lain efektivitas implan sangat tinggi, metode yang baik untuk wanita menyusui serta kembalinya kesuburan setelah pengangkatan terjadi cepat. Beberapa kerugian yang berhubungan dengan penggunaan implan, diantaranya menyebabkan kekacauan dalam pola perdarahan haid hingga 80% pengguna, terutama selama tahun pertama penggunaa berikut ini cara pemasangan implan:
{youtubejw}Ir2MHzq9RYA{/youtubejw}
Â
Semoga bermanfaat
Salam hangat
Bidan Kita
Â
referensi:
Â
1. Hartanto, H. Keluarga Berencana & Kontrasepsi. Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar Harapan, 2004 ; Hal.179 – 193.
2. Manuaba, I.B.G. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998 ; Hal. 440.
3. Saifuddin, A.B., Affandi, B., Lu, E.R. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Penerbit YBP SP, 2003 ; Hal. MK-16 – 26.
4. Speroff, L. & Darney, P. Pedoman Klinis Kontrasepsi, Ed.2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005 ; Hal. 240 – 270.
5. Varney, H. Varney”s Midwifery, 3 rd Ed. London : Jones & Bartlet Publishers, 1997 ; Hal. 77 – 92.