Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Mau Melahirkan Nyaman? Kuasai Nafasmu!

Mau Melahirkan Nyaman? Kuasai Nafasmu!

0
Mau Melahirkan Nyaman? Kuasai Nafasmu!

Anda pastinya sering mendengar bahwa salah satu kunci melahirkan nyaman adalah NAPAS. Ya, itu benar. Teknik pernapasan yang benar dan berpola akan sangat membantu Anda dalam proses melahirkan. Menurut Guruji Iyengar dalam bukunya Light on Yoga, beliau mengatakan bahwa ; Mind is the king of the senses, bu Breath is the king of the mind.

Yang mana Artinya adalah. Ketika Anda ingin menguasai tubuh dan seluruh sensasi yang ada, maka Anda harus kuasai pikiran dan mental. Namun terlebih penting dari itu semua, ternyata Anda akan mampu menguasai pikiran dan mental Anda ketika Anda kuasa Napas.

Artinya NAPAS adalah SEGALANYA. Sedangkan Berdasarkan teori Central Nervous System Control (CNSC), saat Anda menguasai teknik pernapasan Anda dan memusatkan perhatian Anda ke napas Anda, otak Anda akan mengeluarkan hormon-hormon seperti endorphin yang dapat membuat proses persalinan Anda menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Pernafasan Berpola

Pernapasan yang berpola merupakan pola pernapasan yang menyesuaikan kecepatan dan kapasitas Anda dan dapat membuat Anda merasa tenang dan nyaman. Teknik pernasan semacam ini dapat membantu Anda untuk mengatasi berbagai macam rasa sakit, ketidaknyamanan, kecemasan, dan rasa takut, bahkan saat Anda sedang tidak hamil.

BAGAIMANA CARA BERLATIH PERNAPASAN BERPOLA?

Untuk menstimulasi rasa kontraksi dalam persalinan, Anda dapat menyiapkan baskom berisi air es dan celupkan tangan Anda di baskom tersebut untuk beberapa menit dengan tetap fokus di napas Anda. Tingkatkan durasinya dari waktu ke waktu.

POLA NAPAS UNTUK PERSALINAN Kala 1 (Tahap Pembukaan)

Ada berbagai tehnik yang bisa digunakan ketika Anda dalam proses persalinan.

Apakah ada aturan khusus? Jawabannya adalah TIDAK ADA ATURAN KHUSUS. Yang pasti adalah gunakan tehnik yang sekiranya membuatmu merasa lebih nyaman dan bisa membuat Anda tetap tenang dan relaks

 Bernapas dengan pelan

Mulailah untuk bernapas dengan pelan ketika kontraksi Anda cukup intens sampai membuat Anda tidak dapat berbicara atau berjalan tanpa harus berhenti di tengah tengah. Gunakan teknik ini jika Anda merasa terbantu dengan teknik ini.

  1. Ambil napas panjang segera saat kontraksi dimulai. Lepaskan semua ketegangan yang ada di tubuh Anda saat Anda menghembuskan napas.
  2. Fokuskan perhatian Anda di napas Anda

Napas secara cepat dan ringan

Sebagian besar ibu merasa harus mengganti teknik pernapasanya ke napas yang cepat dan ringan pada saat fase aktif. Membiarkan intensitas kontraksi Anda menuntun Anda untuk menentukan kapan Anda dapat menggunakan teknik pernapasan ini.

  1. Bernapaslah dengan cepat dan dangkal melalui mulut Anda (kira kira 1 kali napas per detik) saat Anda mencapai puncak kontraksi Anda. Jaga mulut dan bahu Anda tetap rileks,
  2. Saat intensitas kontraksi Anda menurun, secara perlahan kurangi kecepatan napas Anda dan kembalilah bernapas dengan pelan melalui hidung
  3. Ketika kontraksi Anda berhenti, hembuskan napas Anda sebagai penutup, rilekskan tubuh dan pikiran, lalu bergeraklah. Atau istirahatlah apabila tubuh Anda membutuhkan itu.

Napas Transisi (Variasi)

Teknik ini merupakan variasi dari bernapas dengan ringan. Teknik ini biasanya juga dikenal sebagai napas “hee-hee-huss”. Napas transisi merupakan teknik pernapasan yang mengkombinasikan napas yang ringan dan dangkal dengan naoas yang panjang. Teknik pernapasan ini digunakan saat Anda berada di persalinan fase transisi (sebelum pembukaan lengkap / pembukaan di atas 8cm) dan Anda merasa tidak dapat rileks dan merasa kelelahan.

  1. Ambil napas panjang saat kontraksi dimulai. Lepaskan semua ketegangan (dari ujung kepala sampai ujung kaki) saat Anda menghembuskan napas
  2. Fokuskan pikiran Anda di satu hal, dapat berupa mem-visualisasi kan sesuatu atau focus pada arahan pasangan Anda
  3. Bernapaslah secara cepat dan ringan selama kontraksi berlangsung.
  4. Tahan napas untuk beberapa detik lalu hembuskan secara panjang dan perlahan, Anda dapat mencoba memvokalisasikan (bergumam atau mengeluarkan suara dengan nada rendah) napas Anda agar menjadi lebih panjang
  5. Ketika kontraksi berhenti, ambil satu atau dua napas panjang lalu hembuskan

PERNAPASAN UNTUK MENGHINDARI MENGEJAN DI WAKTU YANG SALAH

Ini yang sering kali menjadi ketakutan banyak ibu, apalagi ketika bar pertama kali melahirkan.

Mengingat banyak sekali kasus dimana seorang ibu mengejan namun ternyata serviks belum membuka lengkap dan alhasil persalinan macet dan ibu kelelahan demikian juga si bayi, sehingga memicu berbagai intervensi muncul.

Akan ada waktu di fase-fase persalinan dimana Anda merasa ingin mengejan namun belum saatnya. Sebagian besar ibu melahirkan akan merasa ingin menahan napas di saat saat yang sulit ini. (padahal ibu bersalin tidak diperbolehkan menahan nafas) Namun, hindari menahan napas dengan bernapas secara konstan. Cara ini membantu Anda untuk tidak menambah tekanan di tubuh Anda.

Bagaimana caranya?

Anda bisa menggunakan tehnik nafas transisi seperti yang sudah di tuliskan di atas.

Atau Anda bisa menggunakan tehnik pernafasan cepat atau dog breathing (persis seperti anjing bernafas)

POLA NAPAS UNTUK PERSALINAN TAHAP KEDUA

Napas Ekspulsi

Teknik pernapasan ini digunakan ketika serviks sudah membuka dan tahap persalinan kedua telah dimulai

  1. Bernapaslah secara teratur – Ambil napas panjang saat kontraksi dimulai. Lepaskan semua ketegangan (dari ujung kepala sampai ujung kaki) saat Anda menghembuskan napas.
  2. Fokuskan perhatian Anda kepada bayi Anda yang bergerak keluar, atau ke visualisasi positif lainnya
  3. Bernapaslah secara perlahan, biarkan kontraksi Anda memandu Anda. Percepat atau ringankan napas Anda bila perlu untuk kenyamanan Anda. Ketika Anda tidak dapat menhan rasa untuk mengejan, ambil napas panjang, tundukan dagu Anda ke dada Anda, dan condongkan badan Anda ke depan. Lalu tahan, sembari menahan napas Anda atau melepaskan napas Anda secara perlahan lahan. Yang terpenting adalah jagalah lantai dasar panggul Anda agar tetap rileks. Bantu bayi Anda turun dengan melepaskan semua ketegangan di perineum.
  4. Setelah 5-6 detik, hembuskan napas Anda, dan bernapaslah seperti biasa. Seberapa keras Anda harus mengejan tergantung dengan sensasi yang Anda rasakan. Anda akan melakukan tahapan ini secara berulang-ulang sampai kontraksi berkurang. Keinginan untuk mengejan akan datang dan pergi seiring dengan kontraksi yang Anda rasakan. Gunakan sela sela diantara kontraksi tersebut untuk bernapas dengan panjang dan dalam, menyediakan oksigen untuk tubuh dan bayi Anda.
  5. Ketika kontraksi berakhir, rilekskan tubuh Anda dan ambil satu atau dua napas yang dapat menenangkan Anda.

TIPS UNTUK MEMBANTU MENGURANGI MULUT KERING SAAT PERSALINAN

  • Sentuhkan lidah Anda di atap mulut Anda dan letakkan tepat di balik gigi Anda saat Anda bernapas. Cara ini dapat melembapkan udara yang Anda hirup.
  • Tutup hidung dan mulut Anda dengan tangan Anda (cukup letakkan tangan Anda di atas mulut dan hidung Anda dengan jari yang terbuka). Dengan cara ini, telapak tangan Anda akan memantulkan kelembapan dari napas Anda.
  • Minumlah di sela-sela kontraksi
  • Gosok gigi Anda atau cuci mulut Anda secara berkala

Nah silahkan mencoba.

Untuk mendalami kembali tentang nafas ini dan berlatih dengan ahlinya. Silahkan ikuti kelas ONLINE yang berthemakan NAPAS, bersama bidan Yesie Aprillia yang diadakan setiap bulan.

Semoga bermanfaat

Edited by : Gabriele Nadina Elloianza