
Namun setelah ngobrol banyak, kemudian saling bercerita, ternyata hari itu adalah awal dari semua perubahan hidup pada diri mas Punta. sejak itu beliau justru yang sangat suport sekali kepada istrinya. benar benar support hingga hal sekecil apapun.
Beliau akhirnya mau belajar dan mengikuti saran saran kami, bahkan hal yang sangat terlihat adalah, mas Punta menjadi tidak mudah panik saat terjadi suatu masalah apapun di keluarganya. Ya…kurasa ini pertanda baik!
Tanggal 09-09-14 jam 03:21 mbak Oda mengirim WA kepada saya dan menceritakan kondisinya bahwa dia sudah merasakan kontraksi. Semalam, namun setelah pagi hari, kontraksi itu hilang dan berkurang.
Saat itu beliau memutuskan untuk periksa ke Bidan terdekat untuk mengetahui apakah sudah terjadi pembukaan atau belum sehingga jika memutuskan ke Bidan Kita tidak terlalu lama tinggal di Klaten. Jam 04:00 beliau periksa di bidan terdekat dan dinyatakan belum pembukaan.
Jam 06: 09 beliau menghubungi saya lagi dan bercerika jika belum ada pembukaan, maka saya anjurkan untuk ke jogja sekalian ikut yoga (karena kebetulan tiap hari selasa jam 09 :00 saya ngajar yoga di studio yoga, hotel puri artha) niat saya adalah setelah saya periksa, syukur syukur sudah pembukaan, maka kita bisa yoga lalu setelah itu bisa menuju Bidan Kita. Karena saat itu saya bilang bahwa saya tidak mungkin mendampingi persalinan mbak Oda di magelang karena ada beberapa ibu yang sudah hendak melahirkan juga di bidan Kita beberapa hari ini, sehingga otomatisa saya tidak bisa meningkalkan Bidan Kita.
Nah ternyata ada kejutan lain…dan ada rencana indah lain…
Jam 08:50 mbak Oda sudah sampai di hotel puri artha , dan suaminya telp saya kalau ketubannya pecah. Langsung saya turun dan menjemput mbak Oda.
(posisi studio yoga adalah di atas /lantai dua)
Dan saya temui mbak oda dalam posisi jongkok di lorong hotel, jalan menuju studio.
Kontraksi sudah sangat intens saat itu, saya menduga mungkin sebentar lagi melahirkan. Sempat saya berfikir akan segera membawanya pulang ke bidan kita, namun feeling saya mengatakan, untuk memeriksa dahulu kondisinya (kebetulan sengaja saya membawa hand scoen/sarung tangan, karena memang niatnya akan memeriksa mbak Oda setelah yoga)
Karena ruangan yang kosong yang terdekat dan tersedia saat itu adalah Mushola, maka saya memutuskan untuk memeriksanya di mushola, karena untuk menaiki tangga, menuju studio yoga mbak oda sudah tak sanggup.
Dan ternyata saat saya periksa, kepala sudah terlihat di bibir vagina…
Oh…okay….ternyata di adek bayi memilih untuk dilahirkan di Mushola. Langsung saya meminta Erni (asisten saya) untuk meminjam beberapa selimut dan handuk.
Dan sambil di pangku suami, 10 menit kemudian bayi mbak Oda lahir dengan sangat nyaman, penuh senyum di sepanjang proses.
Oeeekkkk…..tangis lembutnya pecah beberapa saat setelah lahir buat menyapa dunia.
Ya…..tanggal 09-09-2014 jam 09…lahirlah baby dengan lembut sekali di Mushola Studio Yoga Hotel Puri Artha Jogja.
Ya….sari peristiwa ini, kembali saya di ingatkan di hari ulang tahun kami, bahwa Bayi punya waktu sendiri untuk lahir. Ketika dia sudah siap untuk dilahirkan, dia akan memilih kapan, dimana dan dibantu oleh siapa bahkan dengan cara apa dia melihat dunia ini.