Bidan Kita

Home Childbirth Memupus Birth Trauma Melalui Persalinan Nyaman

Memupus Birth Trauma Melalui Persalinan Nyaman

11
Memupus Birth Trauma Melalui Persalinan Nyaman

10 menit kemudian adek bayi keluar. Cepet aja rasanya. Langsung Inisiasi Menyusu Dini dan langsung bisa peluk-peluk si adek bayi. Para perawat bilang, prosesku ini cepet banget. Dan Alhamdulillah, meskipun belum menguasai Gentle Birth secara holistic, ada beberapa pelajaran yang aku petik dari proses persalinanku ini. Bukankah experience is the best teacher, uh?

Tentu ada beberapa kesimpulan yang, selain akhirnya aku bisa memotong ketakutanku sendiri tentang persepsi bersalin yang sakitnya (kata Ibuku, pas melahirkanku) dari pagi sampai pagi lagi, kesadaran bahwa ketidaksempurnaanku dalam memberikan persalinan yang tenang untuk anakku membuatku ingin terus memberdayakan diri lagi.

Meskipun demikian, bayiku tumbuh menjadi bayi yang tenang dan jaraaaang sekali menangis. Bayiku seakan paham jika kuajak berbicara, dan aku sungguh bersyukur dengan kegiatan mengaffirmasi adek bayi sejak dalam kandungan, sehingga sejak lahir pun dia sudah mampu mengenali suara dan detak jantung mamanya.

Pada akhirnya tentu ucapan terima kasih nggak henti-hentinya aku ucapkan kepada rekan-rekan grup Laskar Gentle Birth (LGB) yang selalu sharing pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pembelajaran bagi kami-kami yang masih hamil, kepada Bidan Yesie atas segalanya, termasuk aplikasi Kontraksi Nyaman-nya dan berbagai relaksasi yang diajarkan, kepada keluarga yang selalu mendoakan yang terbaik, dan tentu saja kepada suami yang mendampingi selama proses melahirkan berlangsung, yang bisa bikin oksitosinku meluap hingga bukaan demi bukaan bisa berjalan mulus, lancar, dan cepat.

Saking entah kenapanya, sempet ketiduran juga pas di ruang bersalin, dan dibangunin Suami. Emakmu emang rada-rada, Dek. Dan ternyata bener lho, semakin kita paham dan aware terhadap tubuh kita, percaya sama bayi kita, semua kerasa menyenangkan. Tadinya aku udah agak ketar ketir kan, baru bukaan 2 udah disuruh ngamar di RS, eh tapi ternyata dari bukaan 2 sampai lahiran itu cuma butuh waktu 4 jam doang!

Meski demikian, aku juga masih punya banyak PR untuk kehamilan dan persalinan berikutnya. Eh, emang kapan mau hamil lagi? Nunggu Adek masuk sekolah dulu, kali, Buk! J

Salam Hangat,

Mama dan Papa dari

Dresanala Sinna Pramono Putri, gentle baby yang selalu tenang dan jarang menangis

11 COMMENTS

  1. Wah, artikel yang sangat membantu dan bermanfaat bagi para ibu muda lainnya. Apakah Anda sendiri ketika akhirnya harus melahirkan, Anda memakai cara gentle birth itu? Kisah-kisah melahirkan yang sakit seperti yang diceritakan orang-orang itu memnag bisa membuat takut proses persalinan para ibu yang sudah memasuki trismester ketiga seperti Anda..

  2. semoga aku pun bisa melahirkan dengan tenang dan santai seperti bunda, dan di lancarkan selalu si dde bayi keluar dengan selamat dde bayi dan ibunya

  3. Semoga bisa lahiran dengan tenang dan santai..
    Menginspirasi banget pokoknya bidan kita ini,suka baca2 artikelnya.
    Awalnya sebelum kenal sama bidankita takut banget ngehadapi lahiran,tapi setelah paham dan baca2 artikel bidankita jadi semakin yakin bisa ngelewati persalinan dengan tenang dan nyaman..

  4. Baca2 cerita pantainya bunda yg satu ini saat proses persalinan, tapi kok saya yang mules2 dan gemeteran ya..?
    .
    Jujur sih sebenernya semakin mendekati persalinan, semakin cemas dan takut…hehe
    Mungkin karena kehamilan pertama ya..
    Mudah2an saya bisa menjalani proses persalinan se-santai dan se-menyenangkan bunda ya…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here